ASI &
MENYUSUI
Yeah
akhirnya saya belajar menulis lagi. Sempat tertunda beberapa waktu.
Dan kali ini saya ingin menulis mengenai ASI. Kenapa? Karena ada
beberapa hal yang saya bingung mengenai ASI. Apa aja yang saya
bingungkan? Lebih baik langsung aja kita bahas hehehe. Tapi
sebelumnya saya akan menampilkan gambar-gambar yang saya dapatkan
serta mengulasnya supaya lebih jelas. Okeh lets go. Inilah judul buku
yang saya baca.
Yah KAPITA
SELEKTA ASI & MENYUSUI yang akan saya ulas mengenai isinya yang
menurut saya menarik hehehe.
pada gambar
di atas tertera bahwa ibu yang
menggunakan obat-obatan terlarang atau alkohol berlebihan, mempunyai
penyakit HIV / AIDS, berpenyakit TBC aktif dan tidak diobati,
berpenyakit varisela (cacar) serta herpes aktif tidak diperkenankan
menyusui.
Namun jika
terinfeksi cytomegalovirus (CMV) dapat
menyusui dengan alasan ASI tersebut mengandung antibodi dan ibu
berpenyakit hepatitis B dapat menyusui dengan syarat bayi telah
diberikan imunoglobulin hepatitis B atau vaksin hepatitis B tetapi
jika hepatitis B si ibu sedang aktif maka menyusui sebaiknya tidak
dilakukan.
Dan sekarang
saya akan mengulas mengenai MENYUSUI berdasarkan gambar diatas.
Menyusui dapat menurunkan berat badan
ibu, mengurangi resiko hipertensi bagi ibu, meningkatkan hubungan
kasih sayang antara ibu dan anak, menurunkan angka kejadian kanker
indung telur dan kanker payudara, mengurangi angka kejadian
osteoporosis dan patah tulang panggul, menurunkan kejadian obesitas,
memperlambat ovulasi setelah melahirkan maka menyusui dapat sebagai
KB alamiah.
Dan ini
adalah manfaat ASI yaitu menurunkan
angka infeksi saluran pernapasan bawah, otitis media (otitis pada
telinga tengah), meningitis bakteri (radang selaput otak), infeksi
saluran kemih, diare, necrotizing enterocolitis. (next
penjelasan mengenai NEC)
Sedangkan
pada bayi yang
kekurangan ASI dapat mudah terkena infeksi seperti infeksi telinga,
infeksi saluran pencernaan, anemia, penyakit kulit, alergi dan
pengembangan karies gigi.
Mengulas
penjelasan sebelumnya tertera bahwa ibu
berpenyakit HIV / AIDS tidak diperkenankan menyusui,
namun pada gambar diatas dijelaskan bahwa ibu
yang positiff HIV menyusui secara eksklusif bayinya selama 6 bulan
maka akan menurunkan resiko penularan terhadap bayinya dan ASI HIV
dapat di pasteurisasi karena virus HIV dapat dinonaktifkan dengan
memanaskan ASI pada suhu derajat yang tinggi.
Tapi gak tau ye berapa suhunya? Hehehe. Nah ini pertama yang saya
bingung. Padahal masih dalam satu buku. Yang menjadi pertanyaan saya
adalah “apakah ibu dengan HIV / AIDS boleh menyusui bayinya?”
karena dalam satu buku pun terdapat dua jawaban yang berbeda.
Dan
hal ini pun sama terjadi, pada penjelasan sebelumnya tertera ibu
berpenyakit TBC aktif dan tidak diobati tidak diperkenankan menyusui
namun gambar tersebut menjelaskan bahwa resiko
penularan TBC melalui ASI hampir tidak ada, kecuali infeksi TBC
tersebut pada payudara dan ibu yang TBC batuk atau bernafas di muka
bayinya maka beresiko penularan TBC.
Itu sih ibunya yang salah hehehe. Jadi pertanyaan saya hampir sama
seperti diatas yaitu “apakah ibu TBC boleh menyusui bayinya? Jika
tidak, dengan alasan apa tidak dibolehkan menyusui? sedangkan
penularan tidak melalui ASI kecuali jika dikhawatirkan si ibu batuk
atau bernafas di muka bayi”.
Cytomegalovirus
(CMV) yaaah untuk yang satu ini penjelasan sebelumnya dengan
penjelasan gambar di atas adalah sama yaitu ibu
berpenyakit CMV dianjuurkan untuk terus menyusui bayinya karena ASI
mengandung zat antibodi yang melindungi penyakit CMV walaupun ada
kemungkinan ASI mengandung virus CMV namun resiko penularannya
kecil.
Okeh untuk yang ini gak jadi masalah dan tidak membingungkan saya.
Siiip deh hehehe.
Mengapa
bayi tidak dapat menyusu?
Mengapa
ibu tidak dapat menyusui bayinya?
Silakan baca ajjah yah tulisan yang ada digambar karena
saya rasa tak perlu ada yang diulas hehehe.
Diatas
tertera mengenai ibu yang disarankan tidak menyusui bayinya karena
masalah kesehatan dan salah satunya tertera HIV dan TBC aktif.
Sedangkan pada penjelasan sebelumnya telah dijelaskan mengenai ibu
berpenyakit HIV dan TBC aktif. Jadi saya rasa tidak perlu dijelaskan
ulang. Karena kesimpulan dan jawaban pasti pun belum jelas. Jadi
terserah anda sajalah hehehe.
Obat-obatan
selama menyusui
kontrasepsi
selama menyusui
nifas
mastitis
faktanya
bayi kurang dari 6 bulan yang menyusu ASI eksklusif jika diare tidak
perlu diberi cairan lain karena ASI mengandung air 90%. jika diare
berat rujuk. Tapi
koq bisa diare y? Kalo ASI mengandung 90% air? Apa ada yang salah?
Bisa ajah hehehe.
Faktanya
ASI pada hari pertama setelah melahirkan adalah kolostrum sebanyak 1
sendok makan yang sudah mencukupi kebutuhan bayi baru lahir dan
semakin sering ibu menyusui bayinya makan semakin banyak ASI yang
dikeluarkan.
Penjelasan
diatas sebenarnya adalah jawaban atas penasaran saya selama ini. Koq
penasaran? Bukan pertanyaan? Ya karena pada kenyataannya saya tidak
pernah menanyakan hal ini. Tapi penasaran ya. Kenapa di tempat saya
kerja bayi-bayinya minum menggunakan gelas atau cawan? Saya hanya
pikir supaya lebih cepat karena bayinya banyak dan jika meminumkan
bayinya menggunakan sendok atau botol dot itu akan lebih lama karena
bayi yang minum memakai botol dot si bayi tersebut minum menurut
kemauannya jadi lama buuuuu. Dan akhirnya saya menemukan jawabannya
yaitu jika bayi
terpaksa diberi susu formula, gunakan cangkir / gelas jangan
diberikan dengan botol dan dot karena dalam botol dan dot seting
tertinggal sisa susu bayi dan sisa susu tersebut menjadi tempat yang
subur bagi tumbuhnya kuman sehingga membuat bayi diare, batuk dan
demam lagipula bagian dalam botol dan dot sangat sulit di bersihkan
serta bayi yang terlalu kecil atau bayi sakit ASI yang telah diperah
diberikan dengan cangkir atau gelas bersih.
Itulah jawabannyaaaaaaa.
Ibu
yang menderita sakit, tetap melanjutkan menyusui karena menyusui
dapat membantu mempercepat penyembuhan penyakit ibu dan bayi yang
sakit / diare tetapi diberi ASI karena ASI merupakan cairan hidup
yang mengandung zat-zat anti infeksi yang berguna bagi bayi.
Relaktasi
Daaaaan sekianlah ulasan saya mengenai ASI waaaah banyak
banget yaaaaa. Tapi ini mungkin part 1 (hah part 1????) karena masih
ada ulasan mengenai ASI dari buku lain walau gak selengkap buku ini.
Namun sepertinya bisa untuk dijadikan perbandingan hehehe. Dan
kesimpulannya menurut saya adalah BIAR BAGAIMANAPUN ASI TETAPLAH YANG
TERBAIK KARENA KANDUNGAN ASI SANGAT DIBUTUHKAN DAN BERMANFAAT BAGI
BAYI SERTA TIDAK ADA SUSU FORMULA YANG DAPAT MENANDINGI ASI YANG
DIBERIKAN GRATIS OLEH ALLAH SWT. Sekian dan terima kasiih.
Proverawati,
Atikah dan Rahmawati, Eni. 2010. Kapita selekta ASI & MENYUSUI.
Nuha Medika. Yogyakarta
31MEI2014