apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Jumat, 15 April 2016

revisi

REVISI CORAT CORET

Sidang proposal sudah selesai 8 apri 2016 lalu, namun masih banyak PR yang harus dikerjakan yaitu revisi. Sudah revisi, kemudian konsultasi kepada penguji saat sidang dan ternyata masih saja ada coretan. Bahkan coretan saat konsultasi dengan saat ujian, malah lebih banyak saat konsultasi. Ujung-ujungnya revisi gak kelar-kelar hahaha.

Waktu saat sidang tidak dicoret tetapi saat konsultasi dengan orang yang sama malah dicoret hehe. Jadi bingung. Mungkin sang dosennya sudah lieur kali yah dengan semua mahasiswa yang diujinya dan juga berkonsultasi kepadanya baik sebelum sidang maupun setelah sidang.

Musim-musim tugas akhir yang sibuk bukan hanya mahasiswa tingkat akhir. Namun beberapa dosen terutama penguji pun pastinya sibuk. Karena selalu dikejar-kejar mahasiswa yang ingin berkonsultasi dengannya. Daripada banyak yang salah saat sidang lebih baik dicoret terlebih dahulu saat konsultasi. Setidaknya sekalipun masih ada kesalahan saat sidang tetapi tak begitu banyak hehe.

Entahlah sudah revisi yang keberapa kali, yang pasti setiap revisi selalu ada saja yang dicoret. Tetapi itu lebih baik karena jadi tahu dimana letak kesalahannya. Daripada konsultasi taka da coretan sama sekali, yang ada saya malah tambah bingung. Salah atau tidak? Yang sering dicoret cara penulisan seperti titik koma sampai tanda baca lainnya. Sesuatu banget yah skripsi itu. Semuanya harus teliti. Tidak sampai hanya di cara penulisan, teori-teori yang ada pun harus kuat dan bersumber juga yah ternyata. Berbeda sekali saat dulu menyusun karya tulis ilmiah, entahlah apa penyebabnya? Yang pasti saya merasa dahulu tak seperti ini. Atau mungkin sama hanya saya saja yang lupa karena sudah lama kurang lebih 5 tahunlah.


Saat konsultasi atau revisi memang lebih baik ada yang dicoret-coret. Entah coretan itu menandakan salah ataupun benar. Yang pasti dengan adanya coretan itu berarti apa yang telah dibuat benar-benar dibaca, diperhatikan dan diteliti kembali oleh dosen pembimbing. Yah paling resikonya harus ganti cetakan baru alias harus print ulang mau salah atau pun benar hehe.

pantaskah

PANTASKAH DIJADIKAN BECANDA?

Masih ingat dengan kasus zaskia gotik yang cukup heboh dengan penghinaannya terhadap lambang negara? Yang menurutnya itu karena ketidaktahuannya akan jawaban yang seharusnya keluar. Lalu bagaimana dengan jawaban yang sebenarnya ia ketahui, tetapi dengan sengaja ia pelesetkan dengan tujuan agar lucu?

Bukan hanya pertanyaan tentang lambang negara yang menurutnya benar-benar tidak ia ketahui dengan alasan pendidikannya yang rendah. Tetapi ada pertanyaan lain yaitu tentang hari proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sebenarnya ia ketahui namun dengan alasan gimic atau agar lucu, maka dipelesetkan jawaban itu. Yang seharusnya ia menjawab 17 agustus, malah dengan sengaja ia menjawab 32 agustus. Bagaimana menurut anda? Pantaskah hal tersebut dijadikan sebagai bahan becanda?

Walaupun tujuan becanda, agar lucu ataupun menghibur namun seharusnya lihat lagi bahan apa yang pantas untuk dijadikan candaan dan yang tidak. Ingat loh tak semua hal pantas dijadikan bahan gurauan apalagi di tempat umum dan dilihat banyak orang. Belum tentu juga semua orang senang akan hal tersebut. Hati-hati juga yang awal tujuannya hanya menghibur malah akan membuat orang lain merasa tersinggung dan sakit hati. Kemudian ujung-ujungnya meja hijau.

Dalam kasus yang terjadi dengan zaskia gotik, menurut saya tak pantas dijadikan sebagai bahan becanda. Mempelesetkan hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia bukanlah hal yang harus dimaklumi ataupun wajar. Karena belum tentu sekarang kita dapat meraih kemerdekaan yang sesungguhnya ataupun mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih.