apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Jumat, 11 Maret 2016

konsul



KONSULTASI LAGI

11 maret 2016 bertepatan dengan SUPER SEMAR hehe dan untuk kesekian kalinya saya konsultasi proposal skripsi lagi. Sudah disiapkan proposal dan beberapa buku untuk persiapan konsultasi serta membawa berkas proposal itu ke tempat bekerja. Memang sih salahnya saya tidak kontak pembimbing dahulu satu hari sebelumnya. Karena lupa juga dan sibuk cetak naskah proposalnya hehe. Maka paginya saat di tempat kerja saya sempatkan untuk mengontak sang dosen via pesan whatsapp dan tak langsung dibalas.

Beberapa jam setelah itu saya baru mendapat balasan dari sang dosen bahwa ia sedang ada yudisium dan mengenai konsultasi ia menginstruksikan agar menaruh saja berkasnya di meja. Maka itu saya menurut saja.

Sorenya setelah pulang kerja dan mampir ke kampus dengan niat awal untuk konsultasi tetapi dengan menaruh berkasnya saja, sesampainya disana ruang sang dosen yang kebetulan juga ruang kepala program studi atau kaprodi sudah gelap tertutup dan terkunci pula. Akhirnya saya pun bingung bagaimana menaruh berkasnya karena pintu sudah tertutup terkunci? Saat saya tanyakan orang sekitar malah dikatakan tidak ada orangnya dan disuruh kembali esok. Maka saya katakan saja “suruh taro di mejanya”. Tadinya saya mau mengirim pesan kepada sang dosen itu tetapi tak lama ada seorang dosen lain yang menanyakan saya tentang kedatangan sore itu, akhirnya ia pun membukakan pintu ruang sang dosen sehingga saya pun dapat meletakkan berkas proposal skripsi di meja sang dosen kaprodi.

Saya jadi teringat kata-kata yang biasa digambar-gambar tentang skripsi salah satunya yaitu “nunggu dosen berjam-jam eh pas konsul cuma lima menit dan revisi semua hahaha”.