APAKAH SALAH?
Belum lama ini saya membuat
“status” di media sosial yaitu facebook bertuliskan “apakah perlakuan orang tua
kepada anak laki-laki dan perempuan harus dibedakan?” dan akhirnya pertanyaan
saya tersebut dijawab oleh seseorang, inilah jawabannya.
Sedangkan referensi yang saya
dapatkan dari sebuah buku yang saya punya adalah seperti ini
pertanyaan berbagai pertanyaan
pun menganggu benak saya.
Apakah salah jika anak laki-laki
disuruh oleh orang tua untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, seperti menyapu,
mengepel, memasak, mencuci, menyetrika dan lainnya? (jujur saya hanya
membutukan satu kata dari pertanyaan itu yaitu jawaban “ya” atau “tidak” cukup
itu saja dan tidak lebih, jadi mohon jika mau menjawab hanya itu jawabannya).
Lalu apakah salah jika seorang
laki-laki melakukan pekerjaan rumah tangga, seperti menyapu, mengepel, memasak,
mencuci, menyetrika dan lainnya? (jujur saya hanya membutukan satu kata dari
pertanyaan itu yaitu jawaban “ya” atau “tidak” cukup itu saja dan tidak lebih,
jadi mohon jika mau menjawab hanya itu jawabannya).
Jika hal tersebut salah, tidakkah
ingat banyak profesi yang mungkin sebaiknya digeluti oleh wanita namun pada
kenyataan banyak pula laki-laki yang melakukannya contohnya adalah koki atau
juru masak, penjahit atau desainer, office boy dan mungkin banyak pekerjaan
lainnya. Jika pekerjaan itu salah jika dilakukan oleh laki-laki dan seharusnya
hanya boleh wanita yang melakukannya, lalu mengapa pada kenyataannya adalah
seperti itu? Salahkah? Jika salah lalu mengapa dibiarkan begitu saja tanpa ada
pelarangan nyata.
Jika dibalik bisa saja seperti
ini, banyak wanita juga yang melakukan pekerjaan yang mungkin seharusnya
pekerjaan itu dilakukan oleh laki-laki seperti pekerjaan menjadi polisi,
security dan pekerjaan lainnya. Jika itu salah, maka seharusnya bagaimana agar
tak salah? Bukankah jika ada hal yang salah maka dibutuhkan suatu perbaikan
dari kesalahan tersebut agar tak menjadi salah atau dengan kata lain yang salah
diperbaiki agar benar. Gak mau kan selama hidup bergelut dalam kesalahan yang
tak tau kebenarannya seperti apa seharusnya?