apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Senin, 26 Oktober 2015

kehadiran? pentingkah?


PENTINGKAH KEHADIRAN?

Jika suatu kehadiran di dalam suatu kegiatan memang dianggap suatu hal yang penting maka layaknya seseorang akan berusaha untuk menghadiri suatu kegiatan tersebut. Begitu pula dengan suatu undangan selayaknya individu tersebut memenuhi kehadiran yang mengundang. Entah kehadiran tersebut penting dalam hal apapun. Seperti misalnya memang kehadiran dirinya dibutuhkan dan ditunggu-tunggu pada kegiatan tersebut. Maka mungkin sesungguhnya suatu kehadiran dirinya penting pada kegiatan tersebut walaupun mungkin bagi dirinya belum tentu begitu penting. Atau dapat berlaku keduanya yang berarti dirinya harus menghadiri kegiatan tersebut karena dirinya menganggap kegiatan itu penting dan juga dalam kegiatan tersebut pun dirinya memang dibutuhkan atau pun kehadirannya penting. Namun pada kenyataannya tak semua individu dapat menghadiri suatu kegiatan yang mungkin dianggap penting oleh individu tersebut atau tak semua individu dapat menghadiri suatu acara untuk memenuhi undangan yang mempunyai hajat. Dalam hal ini maka pentingkah suatu kehadiran? Suatu kehadiran mungkin bisa penting bahkan sangat penting tergantung dari kegiatan apa yang harus dihadiri oleh individu tersebut. Namun sekalipun kegiatan itu penting dan apa akhirnya individu tersebut tidak dapat memenuhi kehadiran tersebut dengan berbagai sebab maka kehadiran tetaplah penting walaupun pada akhirnya tak hadir.

Misalnya saja kehadiran seorang mahasiswa dan dosen dalam suatu kegiatan perkuliahan. Rasanya suatu kegiatan perkuliahan tak akan berjalan tanpa adanya kehadiran kedua hal tersebut yaitu dosen dan mahasiswa. Maka dalam hal ini kehadiran adanya dosen dan mahasiswa dianggap penting dan tak bisa terpisahkan satu per satu. Tak bisa hanya ada dosen saja tanpa mahasiswa karena siapa yang akan diberikan materi oleh dosen tersebut. Begitu juga sebaliknya tak akan bisa juga mahasiswa tanpa dosen karena siapa yang akan mengajar atau pun membimbing mahasiswa tersebut. Maka akhirnya kedua hal tersebut tak dapat dipisahkan. Walaupun mungkin sang dosen pada akhirnya harus mengajar satu mahasiswa karena mungkin pada kenyataannya hanya ada satu mahasiswa yang bersedia atau pun bisa hadir dalam sebuah perkuliahan itu. Sedang yang lainnya mungkin saja tak bisa menghadiri perkuliahan karena ada halangan lain atau entah dengan sebab apapun yang akhirnya membuat seseorang tak bisa hadir dalam suatu kegiatan. Teringat ucapan guru saya sewaktu sekolah yaitu “jika kamu tak hadir atau tak masuk sekolah coba bayangkan kerugian yang kamu dapat, seandainya dalam satu hari ada tiga mata pelajaran dan kamu tak masuk sekolah selama tiga hari maka berapa mata pelajaran yang tidak kamu dapat? Itulah kerugianmu. Jadi usahakanlah selalu hadir jika memang masih bisa diusahakan dan tak ada halangan yang berarti seperti sakit parah misalnya”. Itulah yang saya ingat dari ucapan guru saya sehingga kehadiran dalam suatu perkuliahan atau sekolah itu penting untuk saya.

Begitu pula dengan hal lain. Salah satu contohnya lagi adalah kegiatan seminar. Tak akan berjalan sebuah seminar tanpa kehadiran pembicara dan peserta seminar. Tak akan berjalan seminar jika hanya ada panitia saja. Karena siapa yang akan memberi materi dan diberikan materi. Panitia biasanya hanya mengatur saja agar suatu seminar tersebut berlangsung dengan baik. Maka dalam hal ini pun kedua hal tersebut saling berkaitan dan tak bisa dipisahkan. Walaupun mungkin diri ini tak bisa menghadiri kegiatan seminar tersebut bukan berarti pula acara seminar tersebut tak akan berlangsung karena masih ada banyak peserta lain yang bisa menghadiri seminar tersebut. Dengan kata lain satu individu tak hadir bisa saja tak begitu mempengaruhi suatu kegiatan jika masih banyak individu lain yang menghadiri acara tersebut. Begitu pun dengan undangan suatu acara lainnya. Yang belum tentu setiap undangan individu dapat memenuhi keinginan yang mengundang untuk hadir pada acaranya. Tetapi bukan berarti pula acara tersebut tak akan berlangsung hanya karena satu undangan tak hadir. Contohnya adalah undangan resepsi pernikahan. Karena tak mungkin batal menikah hanya karena satu undangan saja yang tak bisa hadir pada acara tersebut. Dan banyak contoh lainnya.

Tetapi perlu diingat jangan pernah mengaku hadir dalam suatu kegiatan jika memang pada kenyataannya diri ini tak menghadiri kegiatan tersebut. Karena kehadiran tetaplah kehadiran dan tak hadir tetaplah tak hadir. Tak mungkin tak hadir akan menjadi hadir atau ada sekalipun ya itu bukan tak hadir tetapi belum hadir. Sekalipun diri ini tak hadir hanya sesekali dalam suatu kegiatan tersebut maka itu tetaplah tak hadir. Sehingga jangan pula menilai diri ini selalu hadir yang berarti orang lain akan menganggap bahwa dirinya tak pernah alpa. Jangan pula diri ini meninggalkan jejak agar hanya dianggap diri ini hadir oleh orang lain dalam suatu kegiatan.