apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Minggu, 04 Januari 2015

gigi



271214
GIGI

2014 moment yang mungkin baru pertama kali terjadi dan mungkin akan berefek pada tahun-tahun berikutnya. Yah gigi. Kenapa saya memberi judul tersebut. Karena pada tahun ini untuk pertama kali dan semoga untuk terakhir kali saya kehilangan satu gigi saya tepatnya gigi taring yang berada di depan. Huft......
Awalnya pada bulan september (karena bertepatan saat saya memulai kuliah) saya merasakan ngilu dan linu pada gigi saya langsunglah setelah kurang lebih 3 hari merasakan ngilu dan linu (walaupun saat itu saya coba memakai obat analgetik tetapi sementara) saya pun memutuskan untuk periksa gigi di puskesmas kedaung wetan (yah karena pkm ini yang dekat dengan rumah). Kenapa pkm? Kenapa tidak langsung ke rsu? Yah karena saat itu saya libur dan yang lebih dekat adalah pkm serta kalo bisa ditangani di pkm kenapa mesti ke rsu, begitulah pikir saya.
Akhirnya setelah diperiksa oleh dokter gigi cewe beliau mengatakan bahwa gigi saya sudah tidak bisa di tambal dan harus di cabut karena sudah tipis. Yah agak syok sih awalnya denger seperti itu. Karena saya tidak pernah ada masalah dengan gigi sebelumnya apapun itu jenisnya. Tapi setelah nanya-nanya dan diberi penjelasan akhirnya saya memutuskan untuk dicabut saja giginya daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Namun sebelum dicabut saya diberi antibiotik dan analgetik terlebih dahulu setelah seminggu pemberian obat tersebut baru ke pkm lagi.
Masih dalam bulan yang sama tepat akhir bulan september saya ke pkm lagi untuk periksa atau kontrol gigi setelah pemberian antibiotik dan analgetik sebelumnya. Memang sih tidak ada rasa ngilu atau linu lagi. Yah wajar saja tidak ada rasa sakit karena saya meminum obat anti nyeri. Tapi kalo memang harus di cabut ya sudah di cabut saja toh masih ada solusi lain, dari pada giginya tetap saya pertahankan dan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan (amit-amit) seperti INEFECTIVE ENDOCARDITIS misalnya, maka lebih baik dicabut saja. Setelah pencabutan maka saya pun menanyakan solusi lain yaitu pemasangan gigi tiruan atau gigi palsu lah. Yah dokter gigi cewe itu mengatakan tidak bisa langsung di pasang gigi tiruan atau gigi palsu tersebut harus pulih dahulu kurang lebih satu bulan di periksa lagi giginya dan tidak bisa dilakukan pemasangan di pkm. Ya sudah jika tidak bisa di pkm berarti saya harus cari tempat lain atau dokter gigi lain untuk pemasangan gigi tiruan tapi tentunya harus ada rujukan atau indikasi pemasangan gigi tiruan tersebut.
Sebulan setelah pencabutan gigi tersebut tepatnya akhir oktober saya kembali ke pkm untuk kontrol atau lebih tepatnya meminta rujukan untuk pemasangan gigi tiruan sekaligus ingin mengetahui diagnosa medis apa yang terjadi pada gigi saya karena saat saya menanyakan kepada dokter gigi cewe diagnosanya tidak jelas menurut saya jadi saya hanya menebak-nebak dan meraba-raba kan gak enak rasanya. Namun saat itu dokter gigi yang saya temui berbeda dengan dokter gigi yang mecabut gigi saya bulan lalu. Saat itu dokter gigi cowo yang saya temui dan saya pun menceritakan keinginan saya kepada dokter gigi cowo itu yang ternyata bernama drg M. Ilham. Setelah saya menceritakan keinginan saya tersebut dokter itu malah menawarkan diri jika mau memakai gigi tiruan namun memakai biaya karena sesungguhnya pemasangan gigi tiruan tidak ada di pkm dan beliau menjelaskan tentang macam-macam gigi tiruan serta lainnya. 



Jadi seperti saya berobat kepada dokter itu secara pribadi namun tempatnya saja di pkm. Yah saya paham betul akan hal tersebut. Dan pemasangan gigi itu pun sebenernya tidak terlalu diindikasikan atau diharuskan maka dari itu pemasangan gigi tersebut lebih kepada kecantikan toh sekalipun saya memakai jaminan atau asuransi saya tidak yakin asuransi akan menjamin pemasangan gigi tiruan hehehe.
Dan tepatnya tanggal 14 desember 2014 saya mengontak drg ilham untuk janjian tentang pemasangan gigi tiruan karena pesannya seperti itu jika ingin dilakukan pemasangan gigi tiruan harus mengontaknya terlebih dahulu minimal satu hari sebelumnya supaya dia membawa alat-alatnya.


Yah dan akhirnya disepakati bahwa saya akan menemuinya tanggal 16 desember 2014 karena tanggal 15 desembernya beliau tidak bisa karena ada rapat serta kebetulan juga saya pun tidak bisa karena harus long shift hehehe. Namun saat tanggal 16 desember sesuai kesepakatan saya ke pkm namun ternyata beliau lupa membawa alatnya yang sudah ia siapkan namun tak masuk dalam mobilnya.

Maka kami pun membuat pertemuan ulang yaitu tanggal 18 desember 2014 karena pada tanggal 17 desembernya beliau tidak bisa dikarenakan ada rapat. 17 desember 2014 saya mengontak drg ilham lagi untuk memastikan tanggal 18 desember sesuai penjanjian.
Akhirnya tanggal 18 desember 2014 (kebetulan saat itu saya sedang cuti dari tanggal 16-24 desember 2014 itu juga alasan kenapa saya baru mengontak drg ilham tersebut dan melakukan pemasangan gigi tiruan) dilakukanlah pencetakan gigi tiruan saya saat itu dengan sebelumnya drg ilham menjelaskan lagi tentang macam-macam gigi tiruan. Kurang lebih penjelasannya tidak jauh berbeda dengan isi buku tentang gigi yang saya punya.






Setelah dijelaskan akhirnya saya memilih gigi tiruan jenis valplast yang tidak memakai kawat (akrilik) dan dilakukanlah pencetakan. Yah mirip pembuatan obturator pada bayi yang bibir sumbing yang sering saya lakukan jika di rumah sakit. Dan saat itu barulah saya tau diagnosa medis apa pada gigi saya yang dicabut yaitu GANGREN PULPA (karena saya menanyakan hal tersebut kepadanya). Sempat kaget juga saya mendengar diagnosa tersebut yaitu gangren, yah tau sendirilah umumnya gangren itu bagaimana dan seperti apa jika dibiarkan. Dan akhirnya beliau pun tau siapa saya? Tepatnya pekerjaan dan status saya. Karena dia bertanya masa tidak saya jawab. Yaaaah ketauan deh, padahal jika saya ke pkm jujur saya tidak ingin orang lain tau siapa saya dan pekerjaan saya terutama.
Dan tanggal 25 desember 2014 drg ilham mengabarkan bahwa gigi tiruan saya sudah jadi dan siap pasang.


Akhirnya tanggal 26 desember 2014 dilakukanlah pemasangan gigi tiruan tersebut. Dan akhirnya saya memakai gigi tiruan jenis valplast tersebut dengan harga satu juta hehehe. Dan drg ilham pun menjelaskan mengenai perawatan gigi tiruan tersebut apa saja yang harus dan tidak harus dilakukan. Kurang lebihnya penjelasannya seperti ini.








Kenapa saya ingin memakai gigi tiruan? Karena area gigi saya yang di cabut berada di depan dan jika senyum lebar atau pun tertawa akan terlihat, maka dari itu saya ingin memakai gigi tiruan hanya untuk estetika saja mungkin. Jikalau gigi yang dicabut itu bukan di area depan maka saya pun mungkin tidak akan memakai gigi tiruan ini. Yah malu juga sih umur masih 20an sudah ompong gigi depannya seperti itulah kiranya hehehe.

absensi vs kehadiran

18desember2014
ABSENSI VS KEHADIRAN

Huft sebenernya lagi ga ada ide sih buat nulis malam ini. Tapi karena belom bisa tidur dan bingung juga mau ngapain jadi yaudah deh mending coba buat nulis kali ajah abis nulis saya bisa tidur karena lelah hehehe.
Yah tulisan kali ini agak agak gimana gitu? Kenapa? Karena saya ambil judul tentang ini yah karena memang kenyataan seperti itu yang terjadi dan saya alami hehehe ribet yah bahasanya. Maaf kalo judulnya agak nyindir atau gimana gitu?
Yah masih inget kalo tahun ini saya kuliah lagi ambil s1 keperawatan program non reguler yang kuliahnya weekend yaitu sabtu dan minggu full seharian. Yah sesuai dengan judul saya diatas setiap kuliah paling mahasiswa yang hadir hanya beberapa dari kurang lebih 30 mahasiswa kalo saya gak salah hitung. Hitung? Yah karena nama-nama yang ada di absensi belum tentu sesuai dengan yang sering atau pernah sesekali hadir dalam perkuliahan.
Pernah suatu hari lebih tepatnya sih belum lama ini tepatnya hari sabtu tepat tanggal 6 desember 2014 kalo gak salah hehehe karena saat itu saya aff malam yah habis dinas malam langsung cuz kuliah yang saya pikir saya akan telat tapi ternyata nihil. Nihil? Yah nihil. Maksudnya yah ternyata saat saya sampai kampus yang ada baru hanya saya dan seorang teman cewe yang memang sudah sedari tadi dia di kampus dan tak lama seorang teman cowo datang. Seingat saya, saya tiba di kampus kurang lebih jam 9an. Namun ternyata dosennya telah ada sejak jam 8. Waw....... akhirnya dari pada menunggu yang lain yang belum jelas akan datang kuliah atau tidak, akhirnya kami pun mulai perkuliahan dengan orang seadanya saat itu yah memang sih beberapa menit atau jam kemudian datanglah satu per satu teman kami. Hehehe. Begitu lah yang terjadi. Sebenernya bukan hanya saat itu saja.
Karena pernah juga sebelumnya saat mata kuliah agama budha (yah di kampus ku ini semua agama masuk dalam mata kuliah) karena dosennya belum tiba di kampus saat jam yang telah ditentukan maka kami para mahasiswa akhirnya bubar semua hingga mungkin hanya ada satu orang yang masih ada di kampus itu pun bukan di kelas dan hal ini pun membuat institusi khususnya koordinator kami agak gimana gitu? Hehehe. Ngerti lah......
Tapi akhirnya masalah itu pun selesai saat itu juga. Hehehe........ karena saya pun ikut bubar jalan saat itu karena tak ada mahasiswa lagi dan kalo pun saya tetap bertahan saat itu masa saya perempuan sendiri yang kuliah yang lain lelaki semua. Hehehe makanya ikutan kabur.
Next nya tepat hari sabtu lagi tanggal 13 desember 2014 pun kejadiannya sama seperti sabtu sebelumnya. Yah dosen sudah ada sejak jam 8 kalo gak salah. Dan memang posisi saya saat itu masih di rumah namun siap-siap mau berangkat. Karena saya gak mau sabtu sebelumnya terulang dan jujur saya sempet kecewa dengan itu semua entah lah saya mesti marah kepada siapa, ya sudah akhirnya saya pun agak males-malesan untuk berangkat kuliah hari itu walau pada akhirnya saya pun kuliah dan tiba di kampus kurang lebih jam 9an kalo gak salah dan saya orang ke lima yang hadir saat itu, yah perkuliahan saat itu hanya ada 5 mahasiswa dengan saya. Walaupun selanjutnya satu persatu teman datang hingga 9 mahasiswa kalo tidak salah.
Yah karena saya masih kesal dan mungkin juga kecewa dan bahkan sangat kecewa karena seseorang (cowo) ada yang bilang (dengan nada kesal mungkin) “kalo mau dateng, dateng ajah” itu kata-kata yang saya tangkap dari seseorang yang menyampaikan kepada saya. Padahal posisi saya saat bertanya tersebut tidak sedang santai di rumah atau di tempat lain, karena saat itu saya sedang perjalanan menuju kampus. Karena rasanya gak mungkin dosen mau mengajar jika mahasiswanya baru satu orang makanya saya menanyakan kepada teman siapa saja yang sudah ada di kampus karena saya gak mau kecewa lagi seperti sabtu sebelumnya.
Karena masih kesal maka saya pun berkonsultasi dengan seseorang yang tak lain adalah paman saya sendiri. Kenapa dia? Karena dia mengajar mahasiswa s2 yang mayoritas pastinya sudah bekerja bahkan mungkin sudah berkeluarga dan punya kesibukan masing-masing di luar kampus. Yah intinya jawaban hasil konsultasi saya dengan paman saya adalah jika dia dihadapkan pada mahasiswa yang tidak lengkap maka dia akan tetap mengajar dan memberi apresiasi pada mereka yang hadir serta akan mencoret bagi mereka yang tidak hadir karena untuk s1 kehadiran itu penting.
Yah semoga rasa kesal saya tentang ini semua bisa tersolusikan karena ada dosen yang rasanya mengabsen sendiri mahasiswa yang hadir dalam perkuliahannya. Saya rasa itu lebih baik. Jadi semangat lagi buat kuliah hehehe. Karena buat saya pribadi kehadiran dan kerajinan itu lebih utama mungkin dibanding kepintaran. Karena percuma pintar jika malas hehehe. Yah saya bisa berpendapat seperti ini karena saya mengalaminya sendiri saat pembuatan KTI saat d3 keperawatan 3 tahun yang lalu (yaaah gak kerasa saya lulus d3 keperawatan sudah 3 tahun). Karena saat sidang KTI dosen berkata kepada saya saat pengumuman kelulusan “NUUR FARIDA, RAJIN, LULUS” itu yang saya ingat. Bukan geer atau gimana????? Kata-kata itu membuat motivasi tersendiri untuk saya dalam melakukan hal yang seharusnya mungkin saya lakukan. Yah RAJIN mungkin kunci segalanya. Biarlah hasil akhirnya kita mungkin tidak akan tau seperti apa????? Yang penting prosesnya RAJIN karena buat saya itu suatu pengorbanan.
Kembali mengenai absensi vs kehadiran. Mungkin masih ada bertanya tentang judul ini. Yah absensi vs kehadiran, kenapa? Karena tandatangan di ABSENSI belum tentu ada KEHADIRANnya. Ngerti lah maksud saya seperti apa? Tidak usah terlalu frontal walaupun mungkin ini sudah frontal hehehe. Mohon maaf lagi sebelumnya tentang tulisan ini.
Yah walaupun saya tau penyebab itu semua. Yah penyebab ketidakhadiran. Tapi mahasiswa tetaplah seorang mahasiswa. Mau di luar itu dia seorang apapun tetapi saat di kampus dan semenjak dia mendaftarkan diri untuk kuliah maka saat itulah dia menjadi mahasiswa yang pastinya dengan segala resiko yang mungkin akan harus dia jalani dan seharusnya lagi resiko tersebut sudah harus di pikirkan. Jadi menurut saya sebenernya tak ada alasan ini itu karena seharusnya mahasiswa tersebut sudah mengetahui konsekuensinya. Banyak contoh kasus yang mungkin bisa jabarkan tapi itu tak ingin saya tulis. Jadi mungkin cukup sampai disini saja tulisan saya mengenai hal ini. Hehehe (gak ada ide koq bisa jadi banyak gini yah hehehe).