apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Sabtu, 30 April 2016

janji

TAK PERLU JANJI

Kesal tidak jika sudah janji tiba-tiba dibatalkan begitu saja? Dengan seenaknya pula. Itulah yang terjadi. Rabu lalu 27 april 2016 ada seseorang yang akan mengambil sesuatu barang, namun entah karena alasan apa orang tersebut membatalkannya begitu saja. Menurut saya alasannya tak begitu dapat diterima. Ia beralasan membantu temannya mengerjakan spss. Sedangkan ia sudah mengatakan akan mengambil barang tersebut disuatu tempat dari kemarin. Entah kapan temannya itu meminta bantuan. Jika baru saat itu ia meminta bantuan, seharusnya ia dahulukan janji dengan orang sejak kemarin. Namun saat ditanya, jadi atau tidaknya ia datang dengan mudahnya ia balas dan jawab “tidak jadi”. Pembatalan tersebut bukan hanya satu kali. Tetapi sudah dua kali. Alasan pertama ia batalkan karena hujan. Padahal setahu saya hujannya tak begitu lebat dan deras hanya gerimis saja. Namun entahlah penyebab yang sebenarnya seperti apa?

Yang pasti saya kesal dengan orang tersebut. Menyebalkan sekali. Sudah mengambil barang meminta bantuan teman ditambah pula orangnya tidak tepat. Seharusnya jika memang tidak mau atau tidak sempat mengambil barang tersebut jangan membuat janji yang tak jelas juga. Besok, besok, besok. Besok terus saja. Hingga akhirnya barang tersebut tak diambilnya.


Geram sekali saya mendengar namanya. Terserah dan masa bodo apakah orang itu akan mengambil barang atau tidak. Mengingat barang tersebut ada ditempat saya dan ia meminta teman saya yang mengambilnya. Jujur saya tak setuju dan kesal sekali dengan orang tersebut. Saya juga tak berikan barang itu kepada teman saya. Saya ingin ia yang mengambil sendiri barang tersebut ke tempat saya. Tanpa alasan apapun. Kecuali jika dalam waktu lama tidak diambilnya juga kemungkinan barang tersebut akan saya paketkan saja. Namun lihat perkembangannya dahulu.

acc

ACC

Kembali kepada proposal skripsi, walaupun sidang skripsi sudah tetapi revisi masih belum selesai. Akhirnya senin 25 April 2016 saya beranikan diri kembali untuk konsultasi revisi proposal. Cukup lama waktu yang dibutuhkan yaitu hampir satu bulan dari sidang. Sore itu, saya konsultasi dengan sang dosen penguji yang sebelumnya saya tidak pernah sama sekali berkonsultasi dengannya. Maka dari itu saya agak heran. Mengapa? Karena setelah saya konsultasikan hasil revisi tersebut, sang dosen itu langsung memberi acc untuk dilanjutkan penelitian. Walaupun masih ada beberapa yang dicoret-coret tak apalah. Rasanya sesuatu banget saat itu. Sesuatu sekali karena akhirnya acc juga walaupun baru dari satu dosen. Setidaknya agak sedikit lega karena sudah acc.

Saat itu saya langsung pulang dan secepatnya merapikan apa yang dicoret-coret tadi karena tidak begitu banyak. Selanjutnya tugas saya adalah konsultasi kepada dosen penguji berikutnya. Mengingat saat sidang ada tiga orang dosen penguji. Jadi mau tak mau harus ada acc dari ketiga dosen tersebut.




Selasa sore 26 april 2016 saya kembali lagi ke kampus untuk menemui dosen yang berbeda. Dosen ini yang sering saya temui setelah sidang proposal. Mengingat apa yang coret oleh beliau lebih banyak daripada yang lain. Hasilnya Alhamdulillah sang dosen tersebut pun memberi acc untuk penelitian. Maka tugas saya selanjutnya adalah menghadap penguji selanjutnya yang tak lain adalah pembimbing skripsi saya sendiri. Namun saya belum sempat bertemu dengannya. Setelah acc, maka tugas selanjutnya adalah ke lapangan untuk peneitian. Tugas yang cukup berat pun sudah menanti. Mengambil data dan kemudian harus mengolahnya. Perjuangan pun belum berakhir hingga nanti sidang hasil skripsi dan wisuda. Semoga semangat ini tidak luntur. 

Jumat, 29 April 2016

tangerang bogor tangerang

TANGERANG-BOGOR

Minggu 24 april 2016 sesuatu banget perjalanan dari tangerang menuju bogor untuk menghadiri acara seminar yang memang sudah cukup lama direncanakan. Kenapa sesuatu? Sesuatu karena saya baru kali itu berangkat sendiri ke luar kota sehabis dinas malam pula. Kekhawatiran dari awal saya takutkan. Takut-takut kalau tidur di kereta. Bukan karena khawatir terlewat tetapi khawatir dibangunkan oleh penjaga kereta dan saat dibangunkan kondisi kereta sudah kosong semua. Mungkin saya akan malu jika itu terjadi. Selalu terbanyang pula seandainya hal itu terjadi. Tetapi alhamdulillahnya tidak terjadi. Aman dan lega deh hehehe.

Kenapa sendiri? Memang sih saya di sana tidak sendiri karena sudah ada teman yang menunggu disana. Saya dan teman mengikuti seminar ini. Teman saya libur sedangkan saya sehabis masuk malam langsung berangkat ke bogor dari tangerang. Saya pikir kami akan berangkat bersama dari tangerang ke bogor menggunakan jasa kereta. Namun ternyata ia lebih dahulu ke bogor sejak hari sabtu sekalian menikmati liburan bersama keluarganya. Yah mau tak mau saya pergi ke bogor seorang diri. Karena sudah terlanjur akan mengikuti seminar tersebut. Nyesel? Gak juga sih. Karena toh bermanfaat juga untuk diri saya baik seminar ataupun perjalanan seorang diri dari bogor ke tangerang.

Hanya saja itu adalah pertama kalinya saya pergi menggunakan kereta tanpa teman alias sendirian. Biasanya jika pergi ke luar kota itu tidak pernah sendiri bersama teman atau pun keluarga. Karena kondisinya seperti itu akhirnya saya beranikan untuk pergi ke bogor seorang diri.

Sesuatu banget juga saat pulang dari bogor menuju tangerang saya berdiri sepanjang perjalananan karena mau duduk tidak enak mengingat ada yang lebih diprioritaskan untuk duduk. Berdiri selama perjalanan pulang dan ngantuk pula ditambah juga pegal-pegal. Wah perjalanan yang sesuatu banget deh. Memang sih saat dari stasiun duri menuju bogor saya duduk sepanjang perjalanan. Mungkin bergantian kali yah hehe. Ya sudah terima saja hingga akhirnya saya sampai tangerang tepatnya sampai rumah sekitar jam 8 malam.

Rabu, 27 April 2016

tidak beli tetapi tak semaunya

BAHASA TIDAK BELI BUKAN BERARTI SEMAUNYA

Jumat lalu tepatnya 22 april 2016, kebetulan ada sedikit waktu untuk olahraga renang. Walaupun saya sendiri sebenarnya tak begitu bisa renang. Namun jadwal renang selalu rutin saya lakukan setiap bulannya. Hitung-hitung olahraga air yang saya rutinkan. Manfaatnnya sudah jelas pasti ada.

Saat sudah selesai dan akan berganti pakaian, kebetulan di dalam ruang ganti bukan hanya ada saya tetapi juga ada beberapa orang lain yang menurut saya mereka masih anak sekolah. Yang saya heran dan kaget adalah mendengar ucapan kepada temannya. Entah becanda atau tidak yang pasti menurut saya tak baik juga dikatakan. Apa yang dikatakan? Dia menyebutkan beberapa nama binatang yang pastinya ada di kebun binatang. Saya jadi berpikir, “koq anak sekarang bicara seperti itu tidak dilarang orang tua atau gurunya yah? Entah dilarang atau tidak? Entah memang anak itu yang nakal?”. Saya bingung.

Bukan hanya itu, sering juga kita melihat anak sekolah yang belum cukup umur memakai kendaraan bermotor pergi kemana-mana. Apakah orang tuanya tidak melarang? Atau malah sengaja dibiarkan agar anaknya mau terus sekolah atau agar anaknya bisa membantu sang orang tua dalam mencari nafkah? Membantu orang tua memang wajar dan kewajiban, tetapi apakah harus dengan cara mengendarai motor? Karena pernah ada kasus pula yaitu anak tak mau sekolah jika tak dibelikan motor. Hadeuh apa maunya sih? Apakah nanti manfaatnya akan dirasakan oleh orang tua atau orang lain? Heran saya ada anak seperti itu dan orang tua pun menyetujuinya sehingga akhirnya membelikan motor untuk sang anak tetapi berujung maut. Karena sering sekali mengendarai motor kemana-mana dengan kecepatan tinggi akhirnya nyawa pun melayang. Begitulah…………………

Dahulu, saat saya berbicara kasar seperti menyebut nama-nama binatang yang ada di kebun binatang, menyebut alat kelamin wanita atau pria dan menyebut hal lain yang tak sopan seperti tolol, goblok, bego ataupun lainnya langsung saya dimarahi oleh orang tua. Namun sekarang saya sering dengar dengan mudahnya anak sekolah menyebutkan kata-kata itu. Kadang saya berpikir, mengapa seperti itu? Apakah itu yang dicontohkan oleh orang tuanya? Jangan-jangan orang tuanya pun sering sekali menyebut kata-kata tersebut. Yah wajar saja jika anaknya seperti itu. Ingat loh buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya hehhe.


Kalau kata ibu saya, bahasa itu tidak beli. Iyah memang tidak beli, tetapi bukan berarti juga kita semaunya dan seenaknya mengeluarkan kata-kata apalagi yang tidak sopan.

langsung saja menikah

MENGAPA TAK LANGSUNG MENIKAH?

Seinggat saya setelah lebaran tahun lalu yaitu 2015, saya mendapat kabar yang cukup mengagetkan karena melihat display picture seseorang pada BBM yang menggambarkan bahwa seseorang telah bertunangan. Saat itu saya pikir “wah hebat tidak ada kabar kedekatannya dengan seseorang tetapi tau-tau ada fotonya bertunangan dengan seseorang, tidak lama nih akan nyebar undangan pernikahan nih”. Entah tidak dekat dengan seseorang atau saya sendiri yang memang tidak pernah tahu akan hal itu. Ah sudahlah.

Namun sayangnya hingga waktu lebaran idul adha tak saya dapatkan juga undangan pernikahan darinya. Karena setau saya orang itu cukup mengerti agama dan rasanya jarak dari lebaran haji sampai lebaran idul adha cukup untuk mempersiapkan sebuah pernikahan. Setau saya juga, jarak dari lamaran menuju pernikahan itu tak boleh lama-lama dan secepatnya. Apakah pada zaman Rasulullah ada istilah lamaran atau tunangan yang jaraknya lama?

Bukan hanya itu, saya pikir orang yang cukup mengerti agama dan cukup islami mengingat ia juga tinggal di lingkungan berbau islam dan mungkin juga pesantren akan memakai hukum-hukum agama dengan baik terutama pergaulan dengan lawan jenis yang bukan muhrim. Namun menurut saya juga “tidak”. Karena sering sekali saya melihat fotonya hanya berdua bersama tunangan dan berpegangan tangan. Agak berlebihan. Yang menjadi pertanyaan saya adalah, di dalam islam berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrim saja bukankah tak dibolehkan? Lalu bagaimana dengan gambar? Berfoto dengan lawan jenis yang bukan muhrim kemudian di pajang-pajang pada media sosial? Ingat itu bukan muhrimmu? Sekalipun kau telah bertunangan dengannya tetapi secara hukum islam bukankah itu belum sah? Lagipula segala sesuatu pun bisa saja terjadi. Kasarnya, yang sudah menikah saja bisa cerai apalagi hanya tunangan yang secara hukum agama belum sah dan hukum negara pun tak tercatat. Tunangan juga bisa saja gagal menuju pernikahan, sekalipun keduanya sudah merasa saling cocok dan dekat bahkan keluarga juga merestui. Kalau sudah begitu pasti yang rugi adalah wanita.


Akhirnya saya tau, rencana pernikahannya adalah tahun depan yaitu 2017. Karena dia pernah memang display picture yang mengartikan seperti itu pada bbmnya. Saya pikir itu terlalu lama. Jarak antara lamaran menuju pernikahan yang berarti kurang lebih adalah dua tahun? Pertanyaan saya adalah mengapa tak langsung menikah saja? Dengan alasan apa? Jika memang belum siap, ya mungkin seharusnya tak mengikat seseorang dengan ikatan yang belum pasti dan jelas. Toh jika memang jodoh bukankah tak akan lari kemana? Perbanyak saja dahulu puasa dan ibadah lainnya.

Sabtu, 23 April 2016

bikin ingat

MENGINGATKAN SAJA

Rabu lalu saat rencana konsultasi batal, ada seorang adik kelas menanyakan umur saya. Awalnya sih dia hanya bertanya seperti itu. Eh ujung-ujungnya malah menyerempet soal pasangan hidup.
“umur kakak emang berapa?”
“24”
“wah udah ada calon dong kak”
Saya hanya bisa menggeleng. Mungkin karena dia bingung dengan gelengan maka dia pun bertanya lagi
“yang bener kak?”
Saya hanya mengangguk pertanda “iya”
“yang dekat mah ada kali kak”
Duh saya masih bisa hanya menggeleng. Dia juga bingung lagi
“ga ada juga kak?”
Saya mengangguk saja
Dalam hati “duh ini orang yah” sambil gemas. Tetapi tetap saya ikuti arah pertanyaannya
“yang di suka di tempat kerja ada kali kak”
Saya kembali mengangguk. Dalam hati “siapa yang mau di sukai kan tempat kerja si gue cewe semua?”. Akhirnya dia sendiri menjawab.
“oh iya di tempat kerja kakak cewe semua yah”
Dalam hati “iyah de” sambil senyum ajah dihadapannya
“iyah kak jodoh mah kalau belum waktunya emang susah yah kak, nanti juga ada kak”
Saya hanya bisa tersenyum. Dalam hati “duh ini orang ngingetin ajah”. Karena sempat beberapa hari lalu saya memang agak galau dengan hal ini tepatnya senin.


Di tahun ini ada dua hal yang mungkin seharusnya terjadi. Yang semuanya adalah keinginan ibu. kuliah S1 saya selesai dan satu lagi tak jauh dari uraian di atas. Huft entahlah akan bagaimana tahun ini? Kita lihat saja nanti yah.

Selasa, 19 April 2016

jilbab sekolah

FENOMENA JILBAB SEKOLAH

Sejak kemarin saat berangkat bekerja menggunakan angkutan umum seperti biasa dan didalamnya terdapat beberapa anak SMP yang mengenakan jilbab. Namun sayang dari semuanya saya perhatikan sama, yaitu mereka berjilbab namun rambut mereka tetapi kelihatan. Entah sengaja ataupun tidak. Tetapi jika tak sengaja, mengapa semuanya seperti itu?

Pagi harinya, saat hendak berangkat bekerja pula kebetulan saat itu saya diantar oleh bapak seperti biasa. Saya perhatikan di jalan raya banyak anak sekolah yang berpakaian rapi dan mengenakan jilbab. Tetapi sayangnya sama saja. Dalam arti berjilbab tetapi rambut masih terlihat dan aurat lainnya pun masih kemana-mana. Seperti naik motor mengenakan rok panjang dan setengah kaki terlihat. Sudah naik motor mengenakan rok,, tidak memakai celana panjang didalamnya pula. Entah malas, tidak tahu atau memang sengaja.

Sebenarnya bukan hanya saat itu saya perhatikan. Sudah seringkali saya melihat hal seperti ini. Berjilbab tetapi poni rambut masih terlihat. Mungkin seharusnya sebelum memakai jilbab luar, ada baiknya mengenakan jilbab dalam juga yang sering disebut ciput atau dalaman jilbab. Sudah tau jilbabnya tipis, tetapi tidak mengenakan ciput yah sama saja rambut pun akan kelihatan dari transparannya bahan jilbab. Sudah tahu rambut berponi, tetapi tidak dijepit ataupun mengenakan ciput dalam malah terkadang dengan sengaja mengenakan jilbab dengan model yang terbuka dibagian ubun-ubun sehingga terlihatnya rambutnya. Entah hal tersebut disengaja atau tidak? Tetapi saya rasa tidak. Karena jika disengaja, saat dia tahu bahwa rambut terlihat kemana-mana maka ia akan segera merapikan jilbabnya hingga benar-benar tertutup.


Begitulah jilbab anak sekolah yang sering saya perhatikan. Memang sih kebanyakan sekarang anak sekolah seringkali ditemukan memakai jilbab saat hendak berangkat dan pulang. Yang mungkin saja memang ada peraturan tentang berjilbab saat sekolah dengan tujuan membentuk akhlakul karimah. Namun sayangnya jilbab yang mereka gunakan tak diatur mungkin yah oleh pihak sekolah. Karena seperti yang sering saya lihat adalah seperti apa yang telah uraikan di atas. BERJILBAB, TAPI KOQ RAMBUT MASIH TERLIHAT? Ingat tujuan berjilbab itu bagaimana dan seperti apa? Sekalipun masih belajar, saya rasa tak seperti itu juga. Khawatirnya akan menjadi kebiasaan dan jika itu dibiarkan khawatir juga hal itu akan dianggap benar oleh yang melakukannya.

bingung

ENTAH MENGAPA BINGUNG?

Senin kemarin 18 april 2016, entah mengapa dari pagi hingga siang hari hati serasa tak menentu. Mungkin bisa juga dibilang bingung, galau, cemas. Namun apa yang menyebabkan itu semua? Entahlah, apakah saya galau? Namun, jika dikatakan bingung bisa saja itu yang sedang terjadi dengan diri saya. Bingung perihal pasangan hidup. Bingung siapa yang akan menjadi jodoh saya kelak? Sedangkan tahun ini usia saya sudah 24 tahun. Kebanyakan teman sudah berpasangan bahkan ada juga yang telah punya anak. Bukan hanya itu, salah satu keinginan ibu yaitu saya menikah sebelum usia 25 tahun. Ditambah pula judul skripsi saya berkenaan dengan hal ini yaitu masa reproduksi dan produktifitas atau idealnya wanita hamil antara usia 20-35 tahun. Semua itu membuat saya berpikir, akankah saya bisa menikah di tahun ini? Dengan siapa? Dan lain-lain.

Soal suka? Entahlah saya sedang menyukai seseorang ataupun tidak? Karena yang saya pikirkan bukan hanya soal perasaan. Melainkan juga prospek ke depannya bagaimana dan seperti apa? Dalam arti, semisal saya dengan dia akan bagaimana saya nanti? Misalnya, jika saya dengan dia apakah saya masih boleh untuk bekerja dan belajar serta berkegiatan lainnya? Atau pertimbangan lain, semisal apa yang dia punya? Atau, sifatnya seperti itu bagaimana saya bisa menghadapinya? Dan lain-lain hal yang belum jelas tetapi berkecamuk didalam pikiran saya.


Bukan hanya bingung, cemas dan galau. Tetapi hati juga terasa tak tenang seperti akan terjadi sesuatu yang tidak saya inginkan sama sekali. Akhirnya saya berusaha menghilangkan semua itu dengan mencoba mengerjakan revisi skripsi setelah itu tidur sebelum bekerja. Namun, saat bangun tidur perasaan itu bukanlah hilang. Melainkan saya menjadi tambah tidak tenang setelah bangun tidur. Karena sudah saatnya untuk bekerja, saya pun pergi dan lama-lama memang rasa tak tenang itu hilang dengan sendiri seiring juga dengan sibuknya kegiatan di tempat kerja.

Jumat, 15 April 2016

revisi

REVISI CORAT CORET

Sidang proposal sudah selesai 8 apri 2016 lalu, namun masih banyak PR yang harus dikerjakan yaitu revisi. Sudah revisi, kemudian konsultasi kepada penguji saat sidang dan ternyata masih saja ada coretan. Bahkan coretan saat konsultasi dengan saat ujian, malah lebih banyak saat konsultasi. Ujung-ujungnya revisi gak kelar-kelar hahaha.

Waktu saat sidang tidak dicoret tetapi saat konsultasi dengan orang yang sama malah dicoret hehe. Jadi bingung. Mungkin sang dosennya sudah lieur kali yah dengan semua mahasiswa yang diujinya dan juga berkonsultasi kepadanya baik sebelum sidang maupun setelah sidang.

Musim-musim tugas akhir yang sibuk bukan hanya mahasiswa tingkat akhir. Namun beberapa dosen terutama penguji pun pastinya sibuk. Karena selalu dikejar-kejar mahasiswa yang ingin berkonsultasi dengannya. Daripada banyak yang salah saat sidang lebih baik dicoret terlebih dahulu saat konsultasi. Setidaknya sekalipun masih ada kesalahan saat sidang tetapi tak begitu banyak hehe.

Entahlah sudah revisi yang keberapa kali, yang pasti setiap revisi selalu ada saja yang dicoret. Tetapi itu lebih baik karena jadi tahu dimana letak kesalahannya. Daripada konsultasi taka da coretan sama sekali, yang ada saya malah tambah bingung. Salah atau tidak? Yang sering dicoret cara penulisan seperti titik koma sampai tanda baca lainnya. Sesuatu banget yah skripsi itu. Semuanya harus teliti. Tidak sampai hanya di cara penulisan, teori-teori yang ada pun harus kuat dan bersumber juga yah ternyata. Berbeda sekali saat dulu menyusun karya tulis ilmiah, entahlah apa penyebabnya? Yang pasti saya merasa dahulu tak seperti ini. Atau mungkin sama hanya saya saja yang lupa karena sudah lama kurang lebih 5 tahunlah.


Saat konsultasi atau revisi memang lebih baik ada yang dicoret-coret. Entah coretan itu menandakan salah ataupun benar. Yang pasti dengan adanya coretan itu berarti apa yang telah dibuat benar-benar dibaca, diperhatikan dan diteliti kembali oleh dosen pembimbing. Yah paling resikonya harus ganti cetakan baru alias harus print ulang mau salah atau pun benar hehe.

pantaskah

PANTASKAH DIJADIKAN BECANDA?

Masih ingat dengan kasus zaskia gotik yang cukup heboh dengan penghinaannya terhadap lambang negara? Yang menurutnya itu karena ketidaktahuannya akan jawaban yang seharusnya keluar. Lalu bagaimana dengan jawaban yang sebenarnya ia ketahui, tetapi dengan sengaja ia pelesetkan dengan tujuan agar lucu?

Bukan hanya pertanyaan tentang lambang negara yang menurutnya benar-benar tidak ia ketahui dengan alasan pendidikannya yang rendah. Tetapi ada pertanyaan lain yaitu tentang hari proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sebenarnya ia ketahui namun dengan alasan gimic atau agar lucu, maka dipelesetkan jawaban itu. Yang seharusnya ia menjawab 17 agustus, malah dengan sengaja ia menjawab 32 agustus. Bagaimana menurut anda? Pantaskah hal tersebut dijadikan sebagai bahan becanda?

Walaupun tujuan becanda, agar lucu ataupun menghibur namun seharusnya lihat lagi bahan apa yang pantas untuk dijadikan candaan dan yang tidak. Ingat loh tak semua hal pantas dijadikan bahan gurauan apalagi di tempat umum dan dilihat banyak orang. Belum tentu juga semua orang senang akan hal tersebut. Hati-hati juga yang awal tujuannya hanya menghibur malah akan membuat orang lain merasa tersinggung dan sakit hati. Kemudian ujung-ujungnya meja hijau.

Dalam kasus yang terjadi dengan zaskia gotik, menurut saya tak pantas dijadikan sebagai bahan becanda. Mempelesetkan hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia bukanlah hal yang harus dimaklumi ataupun wajar. Karena belum tentu sekarang kita dapat meraih kemerdekaan yang sesungguhnya ataupun mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih.


Rabu, 13 April 2016

tanpa gelar

TANPA GELAR

Dalam penyusunan proposal skripsi atau pun skripsi itu sendiri, dibagian belakang ada halaman untuk daftar pustaka. Salah satu penyusunan daftar pustaka adalah penulisan nama pengarang tanpa gelar apapun sekalipun sang pengarang buku mempunyai gelar berjejer dibelakang maupun didepan namanya. Bukan hanya di dalam pembuatan daftar pustaka saja, tetapi pada penulisan batu nisan pun sepertinya gelar yang berjejer itu tak dicantumkan. Walau mungkin ada juga yang dicantumkan.

Mengingat hal ini saya jadi berpikir soal surat undangan pernikahan. Terkadang didalam surat tersebut banyak sekali dituliskan gelar sang pengantin pria maupun wanita. Jika kedua mempelai sama-sama mempunyai gelar mungkin enak saja mencantumkannya di dalam undangan tersebut. Namun jika hanya salah satu pengantin saja yang mempunyai gelar mungkin ada baiknya gelar tak perlu dicantumkan. Karena kemungkinan dapat menimbulkan sebuah pertanyaan bagi sang penerima undangan tersebut. Walaupun saya tahu seseorang dalam memperoleh atau meraih suatu gelar itu tak mudah. Sekarang pun sedang saya rasakan.

Untuk saya pribadi, sebaiknya gelar tak perlu dicantumkan dalam sebuah surat undangan pernikahan. Dengan alasan diatas yaitu dalam daftar pustaka saja gelar yang berjejer tak perlu dicantumkan. Apalagi ini undangan pernikahan. Mungkin cukup diberi keterangan saja di undangan tersebut siapa yang menikah. Saya rasa itu sudah cukup. Agak berlebihan juga menurut saya, jika disebuah surat undangan pernikahan terdapat gelar yang berjejer.

Bukan hanya itu, dalam sebuah buku Perfect Muslimah sang penulis best seller Ahmad Rifa’i Rif’an menyatakan “jangan pernah tebersit niat menjadikan pernikahan sebagai ajang untuk menyebut dan membangga-banggakan gelar. Apalagi mencantumkah gelar akademis di undangan. Ingat, kau hendak nikah bukan cari beasiswa”. Begitulah yang disampaikan penulis dalam sebuah bukunya.


Jadi, menurut saya dapat disimpulkan “sebaik-baik undangan pernikahan adalah tanpa gelar”. Mungkin gelar dapat kita gunakan saat melamar pekerjaan ataupun mencari beasiswa dan acara formal lainnya. Tak ada syarat gelar juga dalam melamar seseorang untuk menjadi pendamping hidup. Dalam hal ini “gelar” tak menjadi syarat sebuah penikahan islami. Asal tahu sama tahu saja siapa pasangan kita dan seperti apa dia. Mungkin itu sudah cukup.

ketika hilang

KETIKA DATA HILANG

Setelah laptop berhasil diperbaiki dan dapat dipergunakan kembali. Namun sayangnya semua data saya hilang tak tersisa. Dikarenakan saya mengganti hardisk saya dengan yang baru. Data dihardisk yang lama tak bisa terselamatkan mengingat sudah lemahnya hardisk tersebut. Bingung sudah jelas. Karena banyak sekali data-data saya di hardisk lama tersebut. Data mulai saya kuliah akper hingga sekarang. Data dari tahun 2008 hingga sekarang. Cukup nyesek juga semua data hilang.

Maka dari itu, saya berpikir keras bagaimana caranya agar data saya yang hilang tersebut bisa kembali lagi. Walaupun mungkin tak semuanya bisa kembali tapi setidaknya ada beberapa banyak yang masih tersisa. Akhirnya saya menemukan salah satu cara yaitu dengan memanfaatkan aplikasi recovery file. Saya ingat, jika tak salah saya pernah menyimpan beberapa file di flashdisk walaupun rasanya sekarang data itu juga sudah lenyap. Tetapi tak ada salahnya jika saya mencoba. Karena hardisk yang lama sudah tak bisa di recovey pula.

Selain itu, saya juga sering beberapa upload data di media sosial dan mengirimnya via email. Nah itu juga bisa saya gunakan untuk mengembalikan data saya yang lenyap. Terkadang ada beberapa teman yang meminta data kepada saya, mungkin juga saya dapat memintanya kembali. Saya jadi berpikir, terkadang upload-upload seperti itu ada manfaatnya juga yah. Pada kondisi yang saya alami seperti ini tentunya. Dimana data hilang semua tanpa sisa. Data yang sudah saya kumpulkan sejak lama hilang begitu saja karena laptop bermasalah. Akhirnya saya jadi parno sendiri. Semua data saya buat backupnya. Saya burning beberapa data yang tersisa di flashdisk. Walaupun itu saja belum cukup untuk backup data. Mungkin saya juga harus mempunyai hardisk eksternal untuk menyimpan data selain di laptop. CD, DVD, flashdisk, hardisk eksternal dan laptop tentunya harus saya gunakan untuk penyimpanan data. Khawatir terulang kejadian yang serupa.


Sekarang setelah semua data hilang, saya harus melihat kembali facebook, blog dan email yang saya kelola. Untuk mengumpulkan data-data yang telah hilang. Serpihan yang berarti.

Senin, 11 April 2016

akhirnya laptop kembali


AKHIRNYA LAPTOPKU KEMBALI

11 April 2016, akhirnya laptopku kembali lagi setelah satu minggu menginap di rental untuk service dan lainnya. Satu minggu banyak hal yang terjadi tanpa laptop. Tepat sabtu 2 april lalu, pertama kali laptop tak ditanganku. Entah karena sebab apa, yang pasti laptopku susah untuk loading dan parahnya tak mau desktop. Awalnya saya memakai flashdisk 64 gb yang baru saja saya beli saat malam sabtu itu. Setelah itu mulailah laptop saya berat untuk beroperasi. Entah karena flashdisk tersebut atau pun bukan? Ambil hikmahnya saja, karena memang sudah waktunya laptop untuk instal ulang. Mengingat terakhir instal jika tak salah adalah tahun 2015 lalu. Mungkin juga laptop saya mulai capek dengan apa yang telah saya perbuat padanya. Ditambah juga mungkin laptop saya yang seharusnya tidak memakai windows 8 tetapi dengan terpaksa dipakai windows tersebut, akhirnya jadilah laptop saya bermasalah.

Awalnya saya kira mungkin instal hanya sehari. Sabtu diberikan, minggu beres dan bisa aku pakai lagi untuk mengerjakan proposal skripsi. Namun takdir berkata lain, ada saja halangan terjadi. Ternyata saat minggu hendak mengambilnya, laptop tersebut belum dikerjakan dengan alasan dvd eksternalnya rusak jadi tak bisa masuk cd untuk instal laptop tersebut. Jadilah hari minggu tersebut saya panik. Karena bagaimana saya mengerjakan proposal skripsi tanpa laptop? Oleh karena itu saya langsung pulang untuk mengambil dvd eksternal dan menyerahkan kepada orang lain agar bisa menginstal laptop saya, sambil berpikir bagaimana caranya agar saya tetap bisa mengerjakan proposal skripsi. Akhirnya saya pinjam laptop teman untuk mengerjakan ulang proposal skripsi.

Mengerjakan ulang proposal skripsi, karena setelah sabtu bertemu dosen lain untuk menanyakan tentang proposal yang saya buat malah membuat saya berkeinginan untuk mengubah judul proposal saya. Karena saya khawatir tidak bisa mengerjakannya nanti. Khawatir tak sanggup dengan waktu yang terbatas. Akhirnya saya putuskan saja untuk mengganti judul padahal waktu saat itu akan dilakukan sidang proposal satu minggu lagi.

Berbagai rasa campur aduk. Bingung dengan laptop yang belum selesai. Khawatir dengan judul yang saya ganti dan tidak selesai selama satu minggu. Karena kesempatan saya untuk mengerjakannya pasti kurang dari satu minggu itu.

Beruntungnya hari minggu itu setelah meminjam laptop teman, proposal skripsi dengan judul baru pun selesai. Mengingat saya pun tak mengganti semua judul tersebut hanya satu variable saja yang saya ganti. Jadi hanya tinggal menambahkan beberapa teori saja.

Senin sorenya saya konsultasi dengan sang dosen soal pergantian judul proposal dan isinya yang telah saya buat. Walaupun sebelumnya saya telah memberitahu dosen pembimbing untuk mengganti judul tersebut. Revisi sudah jelas dan pasti.

Selasanya saya berniat untuk mengambil laptop tersebut. Pengerjaan penginstalan laptop memang telah selesai, namun sayangnya data laptop saya hilang semua dikarenakan hardisk saya rusak. Saat itu saya meminta agar diusahakan data saya kembali seperti semula mengingat semua data yang ada dilaptop adalah penting. Tetapi sampai laptop saya ambil, data tersebut tak bisa kembali lagi. Ya sudahlah mau bagaimana lagi? Hanya bisa pasrah saja saya. Beruntungnya beberapa file kuliah dan skripsi masih bisa terselamatkan karena sempat saya simpan didalam flashdisk.

Rabunya saya mengerjakan revisi proposal mengingat sabtu harus sudah sidang. Mau tak mau saya ngebut mengerjakannya. Karena saya menginginkan kamis untuk konsultasi ulang.

Tetapi saat kamis hendak konsultasi, kabar yang mengagetkan pun saya terima yaitu jumat saya sudah harus sidang entah dengan alasan apa saya juga tak tahu. Dimungkinkan sabtu sang dosen tak bisa menguji, mungkin itu penyebabnya sidang dimajukan jumat. Panik, sudah jelas. Bukan saya mungkin jika tak panik. Karena banyak hal yang belum saya persiapkan, belum lagi malam jumatnya saya harus kerja. Akhirnya keputusan tak bisa dirubah. Tetap sidang proposal hari jumat dengan seadanya. Tanpa laptop juga. Bahkan saya dipinjami laptop oleh sang dosen pembimbing, karena saat menerima kabar bahwa besok yaitu jumat harus sidang, saya bingung karena tak ada laptop untuk mengerjakan power point untuk persentasi proposal.

Akhirnya saya sidang proposal pada hari jumat 08 april 2016 sekitar jam 2 sore dengan judul yang baru saja buat selama kurang lebih satu minggu. Tanpa laptop sendiri dan dengan laptop pinjaman sang dosen. Hari itu hanya beberapa orang dari kelompok saya yang non regular saja yang sidang proposal. Sisanya adalah mahasiswa regular sebanyak lima orang. Beruntungnya semua judul proposal dilanjutkan dengan banyak revisi pastinya. Beruntungnya tak perlu mengulang sidang. Karena pada hari sabtunya ada teman yang harus sidang ulang entah karena sebab apa?

Lega rasanya sudah sidang proposal. Mengingat banyak teman yang lain belum sidang dengan berbagai sebab yaitu ada yang belum lunas pembayaran dan ada juga yang mungkin belum selesai proposalnya bahkan mungkin judul saja belum ada. Ya sudah intinya sekarang PRnya adalah revisi proposal……………………………..