apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Selasa, 01 April 2014

INCOMPATIBLE MAYOR

INCOMPATIBLE MAYOR





Duh ini kata-kata yang lagi muter-muter di kepala. Ceritanya gini seorang bayi dengan berat 2500 gram lupa masa gestasinya berapa, biasalah setiap pasien baru atau bayi baru di cek darah lengkap berupa hemoglobin, leukosit, hematokrit, trombosit (h2tl) dan crp yaitu c reaktif protein yang masih gue bingung juga ga tau arti crp itu apaan? Dampak, pengaruh dll deh pokoknya. Yang gue tau crp (c reaktif protein) itu adalah suatu protein yang dihasilkan oleh hati, terutama saat terjadi infeksi atau inflamasi di dalam tubuh (wikipedia) yang intinya mah kalo crp pada bayi tinggi maka si bayi itu INFEKSI udah itu aja. Jadi kadang bingung juga ngejelasinnya crp itu apa, yaudah deh cuap-cuap sebisanya, yang penting ga keliatan BODOH di hadapan keluarga pasien, karena MALU ATUUUUH.

Next.........................
Setelah bayi itu di periksa lab seperti di atas, di temukan hb (hemoglobin) rendah yaitu 8 (kalo ga salah, kalo salah saia minta maaf lupa soalnya hehehe) , maka direncanakan tranfusilah bayi tersebut sebanyak (lupa hehehe). Namun setelah di cek di PMI tempat pengambilan darah buat tranfusi ternyata di temukan INCOMPATIBLE MAYOR, nah loooooh bingung siiiiih tapi harus tetep cari tau biar ga keliatan BODOH kan malu kalo ditanya keluarga pasien ga bisa jawab ketauan deh begonya hahahahaha. Karena saya penasaran dengan incompatible mayor itu apa? Maka browsing lah, abis mau tanya, tanya ke siapa? Lagian tempat biasa buat nanya ga ada jawaban. Huft....... setelah browsing maka inilah hasilnya. Intinya ...............................


Jelas gak? Nih deh kalo kurang jelas
Pasien hemoglobin rendah --> thalasemia --> Uji cocok serasi :
1. Compatible mayor, minor -- > Transfusi whole blood/Packed red cell/washed eritrosit
2. Incompatible mayor / minor --> Direct coombs test positif ---> Transfusi Packed red cell/washed eritrosit
--> Direct coombs negatif ---> cari donor sampai cocok --> Transfusi whole blood/Packed red cell/washed eritrosit

Ngerti gak? Kalo belom ngerti coba yang ini..............

Uji cocok serasi
Uji cocok serasi adalah reaksi silang invitro antara darah pasien yang akan ditransfusi dengan darah donornya yang akan ditransfusikan . Reaksi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah nantinya sel darah donor yang akan ditransfusikan bisa hidup di dalam tubuh pasien dan untuk mengetahui ada tidaknya antibodi komplit ( tipe IgM ) maupun antibody incomplit ( tipe IgG ) dalam serum pasien ( mayor ) maupun dalam serum donor yang melawan pasien ( minor ) sehingga akan memperberat anemia, disamping adanya reaksi
hemolitik transfusi yang bisa membahayakan pasien ( Pelatihan Analis Bank Darah, 1998 )

1. Metode Pemeriksaan uji cocok serasi (cross matching) dengan Gel Test
  1. Terbentuk aglutinasi sel berupa garis merah pada permukaan gel atau aglutinasi menyebar di dalam gel dikatakan positif .
  2. Terbentuk garis yang kompak (padat) pada dasar microtube dikatakan negatif.
2. Prinsip uji cocok serasi ( cross matching )
Uji cocok serasi yang dijalankan adalah suatu test invitro yaitu mereaksikan darah pasien dengan darah donor melalui proses yang dibagi menjadi 2 :
  1. Mayor cross matching ( uji cocok serasi mayor )
Mereaksikan serum pasien terhadap sel donor, untuk mencari apakah ada antibodi irregular yang melawan sel donor. ( Pelatihan Analis Bank Darah, 1998 )
  1. Minor cross matching ( uji cocok serasi minor )
Mereakasikan serum donor terhadap sel pasien, untuk mencari apakah ada irregular antibodi di dalam serum donor yang melawan sel pasien.
3. Tujuan Uji cocok serasi adalah:
  1. Mencegah terjadinya reaksi hemolotik transfusi pada pasien yang ditransfusi.
  2. Supaya darah yang ditransfusikan itu benar-benar ada manfaatnya bagi kesembuhan pasien.
4. Interprestasi hasil uji cocok serasi ada 2 yaitu:
  1. Hasil uji cocok serasi kompatibel artinya bahwa hasil tersebut cocok, atau tidak terdapat aglutinasi antara darah pasien dengan darah donor baik mayor maupun minor.
  2. Hasil uji cocok serasi inkompatibel artinya bahwa hasil tersebut tidak cocok atau terdapat aglutinasi baik mayor dan atau minor.
Darah yang dilakukan uji cocock serasi juga harus sesuai dengan golongan ABO dan Rhesus darah pasien dan semestinya harus diperiksa terlebih dahulu sebelumnaya.( Pelatihan Analis Bank Darah, 1998 ).

Direct Coombs Test
Pemeriksaan ini untuk mendeteksi antibodi atau komplemen yang menyelimuti sel darah merah pasien secara invivo, misalnya pada kasus Auto Immune Hemolitik Anemia (AIHA) Drug induced hemolitik, Hemolitik disease of the new born (HDN), Allo immune reaksi karena reaksi transfusi ( Blaney Kathy D, Howard Paula R. 2009 ).
  1. Metode pemeriksaan Gel test
  2. Prinsip kerja
Sel darah merah yang diselimuti oleh antibodi ( globulin ) atau komplemen dengan menggunakan gel test (yang mengandung gel dan coombs serum) untuk mempercepat reaksi dan sebagai jembatan untuk merekasikan antibodi maka akan terbentuk aglutinasi ( Blaney Kathy D, Howard Paula R. 2009 ).

Macam-macam komponen darah ( Banundari R. 2005 )
1. Whole Blood ( darah lengkap )
Whole Blood atau darah lengkap adalah darah yang masih lengkap komponen-komponen darahnya. Masa simpan 35 hari dengan CPD-A pada suhu 4±2˚C.
2. Packed Red Cell ( PRC )
Packed Red cel adalah komponen sel darah merah yang masih ada lekositnya dan mempunayi nilai hematokrit kurang lebih 80 %. Masa simpan sama dengan darah asal (21 hari dengan ACD atau 35 dengan CPD-A hari pada suhu 4±2˚C.
3. Trombocyt Concentrat ( TC )
Komponen trombosit dalam buffer plasma 50 cc. Masa simpan 3 hari pada suhu 20-24˚C dengan agregator
4. Fresh Frosen Plasma
Plasma segar beku yaitu plasma segar yang dibekukan. Masa sim- pan 1 tahun pada suhu – 18 ˚C (beku)
5. Buffy Coat
Buffy coat adalah lekosit dari WB. Masa simpan 24 jam pada suhu suhu 40-24˚C.
6. Liquid plasma/ plasma donor tunggal
Plasma yang sudah dipisahkan dari WB. Masa simpan sama dengan darah asal (35 hari)suhu 4±2˚C.
7. Cryopresipitate
Merupakan A Hemofili Faktor (AHF). Masa simpan 1 tahun pada suhu -18˚C.
8. Washed Eritrosit ( WE )
Merupakan sel darah merah yang telah dicuci. Masa simpan 6 jam dari pembuatan.

Aglutinasi adalah gumpalan dari partikel-partikel atau sel-sel antigen dimana pada permukaan terdapat molekul antibodi yang membentuk jembatan-jembatan, sehingga terjadi ikatan antara antigen antibody. (Blaney Kathy D, Howard Paula R. 2009)

Hemoisis adalah pecahnya sel darah merah dengan keluarnya hemoglobin dalam sel.

Masih ga ngerti? Singkat deh saya jelasin walaupun sebenernya saya juga gak ngerti?
Jadi kalo ada pasien yang tranfusi kan biasanya harus bawa sample darah dan form tranfusi juga tuh ke bank darah atau PMI nah sample tersebut di sana di periksa lagi salah satu jenis pemeriksaannya adalah UJI COCOK SERASI yang merupakan reaksi silang invitro yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah nantinya sel darah donor yang akan ditransfusikan bisa hidup di dalam tubuh pasien (gue juga ga ngerti sih, tapi kayanya mah kalo dari penjelasan itu dan kalo gak salah juga tes tersebut buat mengetahui bisa atau gak si tubuh yang menerima tranfusi menerima darah tersebut gitu deh dengan dilakukan reaksi silang intiinya mah gitu kayanya #masihgayakinhahahaha). Nah dari uji cocok serasi tersebut bisa menghasilkan dua macam yaitu compatible mayor, minor dan incompatible mayor, minor. Kalo dari penjelasan di atas kalo hasilnya itu compatible mayor, minor udah deh langsung tranfusi yang dibutuhkan misal prc gitu. Tapi kalo hasilnya incompatible mayor itu harus ada pemeriksaan selanjutnya yaitu Direct Coombs Test yaitu Pemeriksaan ini untuk mendeteksi antibodi atau komplemen yang menyelimuti sel darah merah pasien secara invivo, (dari pada ribet intinya direct coombs tes semacam tes antibodi lagi gitu) nah kalo dari hasil tes itu positif lanjut deh tinggal tranfusi yang dibutuhkan, tapi kalo hasil tes direct coombs test negatif bisa tranfusi tapi harus bener-bener cari donor yang cocok.

Jadi..................................
Kalo ada yang mau tranfusi, sebelum dapet darah atau apa yang akan ditranfusikan si sample darah itu di tes uji cocok serasi atau uji reaksi silang intinya uji ada aglutinasi atau tidak, kalo tidak ada aglutinasi atau compatible mayor, minor langsung deh tranfusi. Tapi kalo ada aglutinasi atau incompatible mayor, minor selanjutnya ada tes lagi yaitu direct coombs tes atau tes antibodi gitu kayanya. Gue ngerti kenapa kalo aglutinasinya ga ada itu bisa langsung tranfusi karena kalo si darah yang menerima itu punya aglutinasi yang ada nanti saat tranfusi darah tersebut bisa membeku atau menggumpal karena adanya aglutinasi tersebut (masa lagi tranfusi darahnya beku, ga beku aja belum tentu bagus itu darah, gimana kalo beku?) itu sih kesimpulan yang gue dapet dari mikir semaleman hahahahaha lebay.

Ceritanya sampe disini aja y. Gue ga terusin tentang direct coombs tes karena pada kasus ini si bayi tersebut malah disuruh pulang sama dokter anaknya dan ga di tes selanjutnya. Jadi gue gak tau direct coombs tesnya gimana kan gak di cek hehehehe.


Tapi saat gue liat keluarga si bayi (kakak si bayi) mukanya koq kayaknya anak thalasemia, gue jadi mikir apakah incompatible mayor mengarah ke thalasemia? Tapi mungkin belum terdeteksi? Jadi mikir juga thalasemia itu gejalanya gimana? Dan hal apa yang bisa membuat seorang dokter memvonis atau menjudge bahwa seseorang terkena thalasemia? Kalo dari pengertian kan thalasemia itu anemia hemolotik berarti anemia dimana eritrosit atau sel darah merah pecah sehingga hb atau hemoglobin keluar dari sel berarti di sel darah tersebut gak ada hemoglobinnya wajar sih jadinya hb nya rendah, tapi ngomong-ngomong kemana itu hemoglobin y? Hahahahaha. Nah untuk ngebedain si pasien hanya mengalami anemia aja atau anemia hemolitik alias thalasemia itu gmn y? Tapi maaf saya belum dapet jawabannya. Jadi sampe disini dulu y. Nanti kalo saya udah tau jawabannya saya nulis lagi. Hehehehe. Ngegantung deh jadinya. Maaf y kalo acak-acakan atau amburadul. Hahahaha. Namanya juga gue yang nulis jadi suka-suka deh muter-muter juga.

20 MARET 2014

HIPERBILIRUBIN

HIPERBIL

Hm............kenapa saya mau nulis ini? Karena ini fenomena yang hampir terjadi pada semua bayi. Ceritanya begini, bayi datang dengan BBLR, BBLSR atau asfiksia entah sedang atau berat. Koq ga ada ringan? Ya kalo ringan mah bukan di rawat di tempat gue kerja kaleeee, hehehehe. Bayi datang dan setelah observasi kurang lebih 24 jam bayi tersebut bagus maka dinyatakan ibu pulang bayi pulang yang intinya kalo ibunya pulang bayinya pun bisa ikut pulang pada saat itu. Kenapa gue bilang pada saat itu? (dari pada nanya2 mending baca aja dulu deh). Ternyata setelah 24 jam lahiran si ibu bayi belum boleh pulang entah karena melahirkan secara sectio caesar (sc), vacum, forcep, atau spontan sekalipun yang intinya si ibu belom pulang. Satu hari dan dua hari hingga tiga haripun berlalu, (koq sampe 3? karena biasanya post sc itu baru pulang 3 hari setelah perawatan?) dan saat ibunya dinyatakan boleh pulang, ternyata ditemukan si bayi berubah warna yaitu warna kuning, mending sih warna kuning daripada warna biru wkwkwkwkwk. Akhirnya di cek bilirubin lah si bayi dan di temukan bilirubin total di atas 10 hingga si bayi harus di lakukan terapi sinar selama 3 hari. Yaaaah nambah perawatan deh. Saat ibunya pulang si bayi malah gak bisa pulang yang endingnya si bayi pulang atas pemintaaan sendiri alias pulang paksa atau PP, yang seharusnya bisa pulang biasa atau pulang atas instruksi dokter beberapa hari yang lalu. Huaaaaa inilah yang sering terjadi di ruangan tempat gue kerja.

Nah belajar dari pengalaman seperti itu gue jadi penasaran juga tentang hiperbilirubin yaitu mengenai penyebab, tindakan dan prognosis selanjutnya. Kenapa gitu? Karena ini pula yang sering sekali ditanyakan oleh keluarga pasien. Yang gue bilang pada tulisan gue sebelumnya yaitu JANGAN SAMPAI TERLIHAT BODOH DI HADAPAN KELUARGA PASIEN karena MALUUUU ATUUUUH.



Dan inilah beberapa pernyataan yang mungkin aja bisa dijadikan referensi

Hiperbilirubin adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin dalam darah melebihi batas atas nilai normal bilirubin serum yaitu 13 mg/dL2. Hiperbilirubinemia adalah kadar bilirubin yang dapat menimbulkan efek patologi yang mana pada setiap bayi berbeda-beda, bila bilirubin tidak dikendalikan maka akan menjurus terjadinya kernicterus yaitu kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin indirek pada otak. Pada kern ikterus gejala klinik pada permulaan tidak jelas antara lain : bayi tidak mau menghisap, letargi, mata berputar-putar, gerakan tidak menentu (involuntary movements), kejang tonus otot meninggi, leher kaku, dan akhirnya opistotonus. Selain itu dapat juga terjadi Infeksi/sepsis, peritonitis, pneumonia. KOMPLIKASI yang terjadi adalah Retardasi mental, Gangguan pendengaran dan penglihatan, Kematian.

Ikterus Neonatus Fisiologis terjadi pada 2 – 4 hari setelah bayi lahir dan akan sembuh pada hari ke 7. penyebabnya organ hati yang belum matang dalam memproses bilirubin. Ikterus Neonatus Patologis karena faktor penyakit atau infeksi. Biasanya disertai suhu badan yang tinggi dan berat badan tak bertambah.

Tata laksana ikterus pada neonatus cukup bulan berdasarkan kadar bilirubin Indirek (mg/dl)

Usia (jam)
Pertimbangkan terapi sinar
Terapi sinar
Tranfusi tukar bila terapi sinar gagal
Tranfusi tukar dan terapi sinar intensif
< 24




25-48
>11,8
>15,3
>20
>25,3
49-72
>15,3
> 18,2
>25,3
>30
>72
>17
> 20
>25,3
> 30
Tata laksana Ikterus pada neonatus kurang bulan berdasarkan kadar bilirubin indirek (mg/dl)

Usia (jam)
BL<1500g Kadar bilirubin (mg/dl)
BL 1500-2000g Kadar bilirubin (mg/dl)
BL> 2000g Kadar bilirubin (mg/dl)
<24
RT: > 4,1
RT :> 4,1
> 5
25-48
> 5
> 7
> 8,2
49-72
> 7
> 9,1
> 11,2
>72
> 8,2
> 10
> 14,1

Keterangan:
BL : Berat lahir
RT : Bayi prematur risiko tinggi, denagn batas paling

Hubungan hipertensi dengan kehamilan
Jika seorang ibu hamil mengalami hipertensi akan menyebabkan gangguan terhadap janinnya. Ketika mengalami hipertensi, pembuluh darah ibu akan menyempit yang menyebabkan aliran darah menuju janin menjadi berkurang, sehingga asupan nutrisi menuju janin ikut terganggu. Hal ini dapat menyebabkan terganggunya oksigenasi pada janin yang kemudian mengganggu pertumbuhan janin, dan dapat juga merusak vaskularisasi.

Ikterus yang terjadi pada kasus dikarenakan banyaknya kadar bilirubin dalam darah yang kemudian keluar ke interstisial. Ikterus biasanya mulai terlihat pada daerah muka (kadar serum bilirubin = 5 mg/dL), selanjutnya ke perut bagian tengah (15 mg/dL) dan kaki (20 mg/dL). Pada kasus ini ikterus hanya terjadi pada dada dan wajah karena bilirubin total bayi tersebut 11 mg/dL. Pada kasus kadar bilirubin total 11 mg/dL sehingga ikterus hanya timbul pada kulit wajah dan dada.

Hubungan usia kehamilan dengan penyakit hiperbilirubin
Pada bayi yang lahir prematur organ tubuhnya belum matur sehingga belum bisa melakukan metabolisme dengan baik. Bayi dikatakan lahir prematur jika berat badan lahirnya kurang dari 2 kg dan dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu.

Pengaruh ASI terhadap penyakit hiperbilirubin dan kandungan ASI
Pemberian ASI dapat menurunkan kadar bilirubin secara bertahap. Namun, pada beberapa kasus Kandungan ASI pada sejumlah ibu tertentu mengandung asam lemak tak jenuh atau bahan lain yang menghambat enzim perubah bilirubin. Biasanya kuning akibat ASI muncul antara hari ke 4 - 7, mencapai puncaknya pada minggu ke 2 - 3. ASI dihentikan sementara, maka kadar bilirubin akan menurun dengan cepat, lalu lanjutkan kembali menyusui. Jika ASI tidak dihentikan maka penurunan bilirubin bisa juga terjadi tetapi secara bertahap (gradually).

Apakah imunisasi boleh diberikan kepada penderita hiperbilirubin
Pemberian imunisasi tidak memberikan dampak khusus terhadap penderita hiperbilirubin. Oleh karena pentingnya pemberian imunisasi, maka penderita hiperbilirubin juga harus diberikan imunisasi.

Pengaruh genetik terhadap penyakit hiperbilirubin
Faktor dapat juga mempangaruhi seseorang menderita hiperbilirubin atau tidak. Misalnya, kurangnya sebuah struktur gen seseorang yang menyebabkan hemopoesis tidak efektif sehingga eritositnya lisis sebelum waktunya. Hal itu dapat meningkatkan kadar bilirubin sebagai hasil dari hemolisis.

Ikterus pada bayi mendapat ASI(Breast milk jaundice)
Pada sebagian bayi yang mandapat ASI eksklusif,dapat terjadi ikterus yang berkepanjangan.Hal ini dapat terjadi karena adanya faktor tertentu dalam ASI yang diduga meningkatkan absorbsi bilirubin diusus halus.Bila tidak ditemukan faktor resiko lain ASI tidak perlu dihentikan dan frekuensi ditambah.Apabila keadaan umum bayi baik ,aktif,minum kuat,tidak ada tatalaksana khusus meskipun ada peningkatan kadar billirubin.

PENATALAKSANAAN :
? Terapi sinar
? Status hidrasi dan pemberian minum
? Monitoring kadar bilirubin
? Transfusi Tukar
? Obat-obatan : Phenobarbital, Intra venous immunoglobulin, Mettaloporphyrins, Cholestyramine

Pemberian minum untuk mencegah dan mengobati Ikterus Neonatorum
? Ibu harus menyusui bayinya setidaknya 8 sampai 12 kali setiap hari untuk beberapa hari pertama
? rendah asupan kalori/dehidrasi → tinggi Ikterus
? Suplementasi dengan air atau air dekstrosa tidak akan mencegah atau mengobati hiperbilirubinemia

PENGHENTIAN TERAPI SINAR :
? Bayi cukup bulan bilirubin ≤ 12 mg/dL (205 µmol/dL)
? Bayi kurang bulan bilirubin ≤ 10 mg/dL (171 µmol/dL)
? Bila timbul efek samping

EFEK SAMPING TERAPI SINAR :
? Enteritis
? Hipertermia
? Dehidrasi
? Kelainan kulit
? Gangguan minum
? Bronze baby syndrome
? Kerusakan retina



Proverawati, Atikah dan Rahmawati, Eni. 2010. Kapita selekta ASI & MENYUSUI. Nuha Medika. Yogyakarta 

Naaaaaaah penjelasannya udah selesai walaupun itu udah saya ringkas-ringkas loh (weeeeh aslinya berapa banyak, hahaha). Udah ngerti belom? Biasa endingnya adalah kesimpulan dan inilah..........


hiperbilirubin adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin pada bayi itu tinggi intinya yang harus memerlukan terapi sinar atau fototerapi biasanya 3 hari dan jika tidak dilakukan tindakan tersebut bisa menyebabkan komplikasi-komplikasi yang sangat mengkhawatirkan salah satunya adalah kejang itu yang biasa gue jelasin ke keluarga bayi tapi jujur sih kalo mengenai efek samping fototerapi gak pernah gue jelasin. Kenapa? Takutnya si keluarga bayi malah takut dan tidak setuju atas tindakan yang akan dilakukan. Kenapa bisa hiperbilirubin? Gue selalu beralasan adalah ASI. Kenapa begitu? Karena hampir rata-rata bayi yang mengalami hiperbilirubin adalah bayi yang tidak pernah mendapatkan ASI. Kenapa gue bisa tau? Karena gue kadang kepo sama keluarga bayi iseng-iseng ya gue tanya soal ASI. Dan rata-rata hasilnya adalah ASI si ibu bayi tidak keluar sehingga si bayi tidak mendapat ASI di tambah juga tidak mendapat susu formula pada bayi yang di rawat gabung dengan ibu. Yaang dapet ASI aja masih bisa hiperbilirubin di tambah ini ASI gak dapet susu formula juga gak dapet. Terus apa asupan makanan si bayi? Gak ada donk! Alhasil puasa deh kayanya tuh bayi ampe berubah warna kuning. Hahahaha. Kalo ada yang tanya gue kenapa bisa kejang? Gue paling bisanya jawab bayi yang mengalami hiperbilirubin biasanya males minum dan seperti orang dewasa kalo gak dapat asupan makanan maka biasanya ia akan gemetaran atau tremor yang mirip seperti kejang. Itu juga komplikasi yang dapat terjadi pada kasus hipoglikemi jika tidak ditanggulangi. Naaaah itulahhhhh.

26 MARET 2014

AWAL KARATE

AWAL MULA IKUT KEGIATAN KARATE

Jujur sih gak pernah kepikiran untuk ikut kegiatan beladiri karate ini. Ya awalnya sih Cuma sekedar iseng pengen ada kegiatan. Waktu itu gw kelas 2 SMA pengen banget ada kegiatan. Bosen rasanya sekolah dan rumah. Biasanya sih gw pulang sekolah tu ada kegiatan pengajian tapi karena waktu itu ada suatu masalah jadi pengajiannya libur deh ampe gak tau kapan? Waktu tu gw sekolah sore jadi pulangnya malem. Awalnya sih waktu kelas 1 gw pengen ikut kegiatan PMR tapi sayangnya tu kegiatan gak ada kabar. Yaudah deh! Kenapa PMR? Yah pengen aja bisa ngobatin diri sendiri hehehe! Tapi gak terwujud ya sudah deh! Nah pas kelas 2 ntu ada temen yang nawarin kegiatan taekwondo dan pencak silat, atas saran temen yaudah gw pilih taekwondo tapi sama tu kegiatan kagak ada kabarnya. Jadi males sendiri. Terus secara tidak sengaja waktu ada kegiatan renang ada temen gw laela yang ngomongin soal karate, gw langsung nyodorin diri aja tanpa mikir diijinin atau gak. Terus dia bilang kalo mau ikut yaudah latihan hari itu juga. Yaudah pulang renang dan mau berangkat sekolah gw langsung ijin sama ibu karena waktu itu bapak lagi gak di rumah. Sebenernya sih gw agak kaget coz tumben-tumbenan ibu langsung ngijinin tanpa suruh Tanya bapak dulu. Yaudah gw gak mikirin deh tu mah. Akhirnya gw ikut kegiatan karate, latihan seminggu 2 kali dan pasti setiap pulang latihan selalu dijemput karena memang kondisi yang tidak memugkinkan tuk pulang sendiri. Kenapa? Gw latihan selesainya malem abiz isya dan pasti angkot ke rumah udah jarang bahkan hampir gak ada. Sekalipun ada ngeri juga kali! Temen-temen karate pasti udah tau kalo ada motor bapak gw pasti tu dah jam 8an. Ampe akhirnya lulus SMA. Saat itu yang masih ikut kegiatan ini hanya 4 orang (gw, fina, desi, Claudio) seinget gw. Makanya waktu lulus gw masih nyari orang supaya mau ikut kegiatan ini ya alhamdulilah sih ada beberapa orang lumayanlah buat penerus. Jujur aja gw gak pernah mikir prestasi dalam kegiatan ini. Yang ada dipikiran gw saat itu, ok gw gak bisa ikut pertandingan tapi gw berharap suatu saat SMA 14 punya atlit karate, itu yang selalu gw panjatkan dan alhamdulilah terwujud walau semua bukan hasil kerja keras gw tapi gw seneng dan terima kasih kepada semuanya.
Lulus SMA dan kuliah, alhamdulilah sih masih bisa latihan. Walau sebenernya bapak udah gak terlalu ngijinin dan malah bapak bilang bapak tuh ngijinin waktu SMA aja buat ekskul terus sekarang kalo dah lulus buat apa? Sempet kepikiran juga sih kaya gitu tapi rasanya sayang ngelepas karate gitu aja coz waktu itu gw dah sabuk biru mungkin kalo saat itu gw masih sabuk putih gw gak akan sayang buat keluar gitu aja. Yaudah kalo pikiran itu lagi muncul gw selalu ngeyakinin diri bahwa gw karate untuk kegiatan, untuk olahraga, untuk kesehatan. Kenapa? Karena semenjak gw ikut karate gw ngerasa badan lebih sehat gak terlalu gampang sakit terus pikiran lebih fresh dan lebih gampang masuk ke otak saat belajar hal itu terbukti dengan nilai-nilai gw yang gak anjlok malah sebaliknya alhamdulilah padahal gw sempet khawatir juga awalnya.
Kuliah di jurusan keperawatan, gak pernah kepikiran sama sekali toh itu juga Cuma iseng-iseng karena gak pernah bercita-cita untuk jadi seorang perawat. Kenapa gw coba? Karena saran orangtua yaudah gw coba aja. Ditambah saat itu, saat lulus SMA gw pengen banget kuliah apapun yang terjadi, mau dimana? Mau gimana? Intinya gw harus kuliah. Kenapa? Karena waktu itu umur gw masih muda belum 17 tahun dan gw berpikir kalo gak kuliah gw mau ngapain? Mau kerja? Emang ada yang nerima dibawah umur? Saat itu! Gw jadi inget soal PMR awal kegiatan yang gw ingini tapi malah di jawab dengan keperawatan yang lebih dari itu di tambah status pendidikan adalah negeri alhamdulilah banget.
Balik lagi soal karate. Waktu itu gw berpikir gw akan lebih gampang untuk latihan? Kenapa? Karena jarak kampus dg SMA 6 cukup dekat gw bilang gitu karena bisa ditempuh tanpa angkot hehehe. Tapi jujur deh gw gak pernah berpikir sebelumnya dengan gw kuliah di situ akan mudah untuk latihan. Yang gw pikir saat itu gimana gw bisa latihan setelah lulus SMA dan kuliah lalu gimana dg karate SMA 14. Mungkin udah di atur semuanya kayak gitu.
Waktu awal-awal kuliah sih gw masih sempet untuk ke SMA 6, SMA 14 dan puspem dan saat itu ortu gak ada komplen terutama bapak. Karena waktu itu kayaknya ortu gak tau kalo gw masih sering ke SMA 6 dan 14. Maklum kan asrama hehehe! Tapi tiap minggu kan gw pulang buat ngerjain tugas karena waktu itu lum ada laptop dan minggu sore gw ijin buat balik asrama dan rasanya ortu tau kalo gw ke puspem karena gw bawa baju karate tapi waktu tu gak ada komplen. Jadi inget gw satpam kampus gw kan tau kalo gw sering latihan coz dia liat dari pakaiannya hehehe!
Semester 2 kayaknya waktu ini bisa dibilang gw hampir dan jarang latihan. Kenapa? Semester ini ada acara ucap janji dan sumpah perawat terus latihannya malem selama sebulan kalo gak salah ditambah gw juga ada problem dg someone hehehe. Kayaknya hal ini gak usah diceritain deh coz gw juga lupa gak mau ngorek2 lagi yang ada bikin sakit hahaha! Yang gw inget rasanya hampir satu tahun gw gak aktif tapi gak tau juga deh gw lupa, lama amat y? kayaknya gak selama itu deh. Kalo gak semester 3 y semester 4 gw mulai latihan lagi itu pun atas ajakan seorang temen lewat fb hahaha. Yg gw inget semester 3 tuh gw mulai praktek RSU dan yg gw inget kalo praktek pagi sorenya gw latihan. Ya walaupun gw masih latihan Cuma jarang-jarang gitu deh. Maklum kadang kuliah dari pagi ampe sore terus malem juga kadang masih ada mentang-mentang di asrama jadi kadang dosen ngegampangin gak bisa pagi sore y malem atau kadang qt juga sih yang minta biar jumat sabtu minggu libur hahaha tapi tergantung dosen dan penanggung jawab matkul sih. Pinter-pinter itu mah deh. Jadi kangen masa kuliah dan asrama euy. Asrama yang penuh asmara hahaha!
Lanjut deh gw masih bisa latihan walau mungkin bisa dibilang sembunyi-sembunyi dan bapak tau gw masih latihan dari satpam kampus hadeuh. Akhirnya ampe lulus, bandung dan kuningan pun terlewati. Hadeuh penuh kenangan? Jadi kangen!!!!!

Lulus kuliah dan akhirnya kerja di tempat yg gw inginkan yg gw pikir dg gw kerja di tempat itu gw bisa lebih gampang untuk latihan coz puspemnya kan di belakang. Tapi ternyata TIDAK !!! uh nyebelin. Sempet sih di larang juga sama bapak. “Udah kerja mah capek udah kenapa sih latihannya berhenti udah dari SMA”. Hadeuh males deh rasanya denger kata2 itu. Rasanya ortu terutama bapak seneng banget sih kalo gw gak latihan? Hadeuh apa coba? Yaudah seperti biasa gw minta diijinin dg perjanjian latihan kalo libur terus bapak bilang yaudah latihan seminggu sekali aja kalo libur. Yaudah deh mau gak mau? Terima gak terima? Sebenernya sih kalo dapet shift malem 2 malem gw liburnya 2 hari. Ya emang sih libur pokoknya mah Cuma sehari yang satu libur malam. Pengennya sih 2 hari itu gw bisa latihan tapi tau sendiri deh bapak!!! Hah susah! Kapan bisa bebas latihan y???????????????? 

21 NOVEMBER 2012