RESOLUSI
Sudah tahun 2016, banyak sekali
di media-media yang membicarakan soal resolusi. Banyak di media sosial seperti
facebook yang saya lihat menuliskan tentang resolusi mereka di tahun 2016. Tak
kalah juga banyak status bbm yang menuliskan tentang resolusi mereka. Namun
yang menjadi pertanyaan saya adalah pentingkah sebuah resolusi di tahun baru?
Karena dominannya kata “resolusi” keluar selalu di saat pergantian tahun baru
masehi. Tak ada saat tahun baru hijriah membicarakan soal resolusi tersebut. Sehari
sebelum pergantian tahun pun saya sempat menonton televisi yang membahas
mengenai hal ini yaitu Resolusi? Penting atau tidak? Jawabannya pun tak jauh
dari dua pilihan tersebut yaitu ada yang mengatakan “penting” namun ada juga
yang mengatakan “tidak” dengan alasan tentunya. Itu sah-sah saja dan wajar. Toh
itu pendapat setiap orang. Itu jawaban masing-masing individu. Mau jawabannya
penting atau tidak itu terserah kepada mereka yang menjawab.
Namun untuk saya pribadi yang
penting bukanlah sebuah resolusi, tetapi bagaimana agar apa yang direncanakan
bisa terwujud. Bagaimana agar sebuah keinginan bisa terealisasi. Bagaimana agar
sebuah cita-cita bisa tercapai. Mungkin akan percuma jika resolusi hanya sebuah
resolusi belaka tanpa tindakan bagaimana agar resolusi tersebut dapat
diwujudkan di tahun yang mereka tetapkan itu. Mempunyai keinginan, mimpi,
cita-cita, harapan atau pun rencana itu wajar saja bahkan mungkin diharuskan.
Namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana agar semua itu bisa terwujud. Pada
dasarnya tak ada yang tak mungkin jika semua diusahakan. Tak ada salahnya
dengan impian yang muluk dan cita-cita yang tinggi. Karena semua itu bisa saja
dapat dijadikan suatu motivasi untuk mencapainya.
Banyak orang yang menuliskan
resolusi mereka di media sosial. Untuk saya pribadi lebih baik mereka tuliskan
hal tersebut di catatan harian mereka. Sederet rencana yang mereka tetapkan
lebih baik mereka tuliskan di note pribadi saja. Mungkin secara garis besar
boleh lah mereka tuangkan di sebuah media sosial. Cara-cara untuk mencapainya
baiknya dijabarkan di tempat lain. Misalnya saja di tahun ini harus lebih baik
lagi, di tahun ini harus lulus kuliah, di tahun ini harus dapat pekerjaan.
Mungkin jika yang mereka tuliskan seperti itu menurut saya masih wajar karena
sifatnya masih umum. Namun cara-caranya lebih baik mereka lakukan bukan hanya
dituliskan saja di media sosial. Seperti contohnya “menjadi lebih baik” banyak
cara yang dapat dilakukan untuk menjadi lebih baik. Nah cara-caranya tersebut
baiknya dituliskan di memo saja kemudian realisasikan dalam sebuah tindakan
yang baik.
Maka dari pada pusing-pusing
menetapkan resolusi, lebih baik jalani saja apa yang seharusnya dijalani. Atau rutinkan
suatu hal yang baik entah itu setiap hari, seminggu sekali, atau pun sebulan
sekali. Agar lama-lama menjadi kebiasaan yang sulit dilepaskan begitu
saja. Mungkin juga dengan begitu resolusi yang sebelumnya tak pernah ditetapkan
bahkan tak pernah terpikirkan lama-lama akan terwujud karena sudah dibiasakan
dilakukan itu.