apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Jumat, 02 Oktober 2015

junior senior

JUNIOR SENIOR = ANAK ORANGTUA

Apa hukum yang sering kita dengar tentang senior? Satu, senior selalu benar? Dua, jika senior salah kembali ke nomor satu? Pernahkah mendengar seperti itu? Apakah seperti itu hukumnya? Salah ya salah saja mau dia senior atau junior salah tetap salah bukan salah selalu benar.
Antara orang tua dan anak. Ketika anak salah atau berbuat nakal, apa yang sering dilakukan oleh orang tua? Memarahinya? Memarahi tanpa mendengarkan atau menanyakan kenapa sang anak sampai berbuat demikian. Parahnya lagi terkadang sang orang tua selalu merasa benar dengan tindakannya terhadap sang anak. Entah disadari atau tidak, terkadang kemarahan sang orang tua berdampak terhadap sang anak. Bisa saja berdampak terhadap perkembangan atau psikis sang anak. Dampak tersebut tidak langsung dirasakan tetapi bisa saja terlihat beberapa tahun kemudian. Atau sang anak itu akan melakukan hal yang sama kepada anaknya kelak, apa yang telah orangtua lakukan kepadanya.
Ketika anak salah mungkin baiknya jika orangtua tidak langsung menjudge bahwa anak salah. Tetapi baiknya tanyakan terlebih dahulu mengapa ia berbuat kesalahan, dengarkan, lalu telaah. Jangan-jangan anak berbuat salah karena orangtua. Mengapa? ingat buah tak akan jatuh dari pohonnya. Apa yang pernah dilakukan orangtua bisa saja dilakukan sang anak walaupun sang anak tidak pernah mengetahui sebelumnya. Maka mungkin baiknya saat anak salah, jangan langsung menyalahkan sang anak tentang kesalahannya. Mungkin ada baiknya jika sang orangtua instrospeksi juga mengapa anak saya berbuat salah. Barulah kemudian dicari solusi. Memarahi sang anak apakah sebuah solusi? Yang ada dan terekam dalam otak sang anak adalah sebuah kemarahan. Bukan sebuah nasihat yang baik-baik. Apa yang terjadi dimasa lalu bukan hal yang tak mungkin terjadi juga dimasa mendatang. Begitupun apa yang dilakukan sang orangtua terhadap sang anak. Bisa saja terjadi terhadap cucu dan cicitnya kelak. Karena yang sang anak dapatkan dari orang tua adalah seperti itu. Kecuali jika ada hal lain yang mempengaruhi.
Ketika anak tak bercerita tentang sesuatu kepada orangtua. Lalu kemudian orangtua menyalahkan sang anak? Apakah seperti itu? Bukankah seharusnya sang orangtua bertanya terlebih dahulu kepada sang anak mengapa ia tidak ceritakan kepada orang tua? Karena pastinya sang anak memiliki alasan tersendiri mengapa ia tak bercerita kepada orang tua. Seseorang dapat bercerita biasanya karena orang itu nyaman. Maka bisa saja dalam hal ini sang anak merasa tak nyaman dengan orang tuanya sehingga ia menceritakan segala sesuatu kepada orang lain. Atau bisa juga ada alasan lain yang tak diketahui.

Semua orang berpotensi salah. Siapapun dia? Mau junior ataupun senior. Mau orangtua ataupun anak. Maka saat seseorang berbuat salah, janganlah langsung menjudge tentang kesalahan. Tetapi tanyakan mengapa ia berbuat salah. Saat seseorang berbuat sesuatu maka baiknya tanyakan mengapa ia berbuat demikian?