apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Selasa, 22 Maret 2022

Memilih Pasangan

Yang baru saat ini aku sadari adalah ketika memilih pasangan bukan hanya yang bisa menerima segala kekuranganmu, bukan hanya yang bisa menerima sifat watak dan sikapmu. Namun juga yang bisa menerima pekerjaan atau profesimu dengan segala resiko atas profesi tersebut. Apalagi dimana posisimu tidak bisa lepas dari profesimu itu.

Jika dia bisa menerima mu dengan segala kekuranganmu namun tidak bisa menerima pekerjaan atau profesi mu dengan segala resikonya ya baiknya mungkin ditinjau ulang lagi.

Jadi jika nanti menikah bukan hanya menikah dengan dirimu saja tetapi juga menikah dengan profesimu.

Siapkah dia dengan semua itu. Yang sedari awal memang harus sudah dibicarakan. Agar tidak ada masalah di kemudian hari karena pekerjaan atau profesi tsb.

Memahami dan mengerti soal pekerjaan saja tidaklah cukup jika tidak di barengi dengan dukungan full.

Dukungan full tidak hanya mengijinkan saja. Tetapi juga membantu. Membantu secara fisik dan batin mungkin.

Karena biar bagaimana pun jika rumah tangga tidak saling membantu yang ada adalah ambyar dan akan capek sendiri. Membantu mengurus anak, membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Ingat semua itu bukan hanya tugas salah satu pasangan. Melainkan tugas berdua. Bukan hanya kewajiban salah satunya.

Kunci rumah tangga mungkin adalah memahami, mengerti, menerima, mendukung dan membantu. Jika hanya salah satunya saja ya ambyar harus dibarengi ke lima lima nya tidak bisa hanya salah satu atau salah empat saja.