apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Rabu, 09 Juli 2014

AUTO IMUN HEMOLITIK ANEMIA

AUTO IMUN HEMOLITIK ANEMIA

AIHA (auto imun hemolitik anemia) yaaaah itu yang akan saya bahas kasusnya adalah seperti ini, bayi itu lahir dengan SC pada tanggal 6 mei 2014 berjenis kelamin laki-laki dengan berat badan lahir 1900 gram dan panjang badan 45 cm. Yaaah beratnya tergolong BBLR. Seperti biasa setiap ada bayi baru yang lahir maka kami menelepon dokter jaga dan mengobservasi kondisi bayi apakah butuh infus atau tidak. Dan setelah observasi ternyata bayi tersebut membutuhkan infus karena kondisinya yang lemah. Dan inilah bayi tersebut.
Dan inilah instruksi dokter jaga saat itu

sesuai instruksi dokter saat itu maka kami pun mengambil darah bayi itu untuk cek laboratorium. Dan setelah cek darah inilah hasilnya.
Yaaah dari hasil pemeriksaan laboratorium bayi tersebut diketahui hemoglobin bayi itu adalah 4,8. hb yang sangat rendah pada bayi baru lahir. Maka instruksi dokter jaga selanjutnya adalah periksa MDT (morfologi darah tepi) dan dilakukanlah pemeriksaan pada hari itu juga.
Inilah alasan mengapa dilakukan pemeriksaan morfologi darah tepi. Anemia (hemoglobin di bawah 13 g% pada pria dan di bawah 12 g% pada wanita) merupakan gejala dan tanda dari penyakit-penyakit tertentu yang harus dicari penyebabnya. Anemia dapat disebabkan karena berkurangnya produksi, meningkatnya destruksi atau kehilangan sel darah merah. Berdasarkan morfologi, anemia dapat diklasifi kasikan menjadi anemia makrositik, anemia mikrositik, dan anemia normositik. Gejala klinis, parameter MCV, RDW, hitung retikulosit, dan morfologi apus darah tepi digunakan sebagai petunjuk diagnosis penyebab anemia.
Yaaaah karena hb bayi tersebut 4,8 maka instruksi dokter spesialis anak adalah tranfusi. Namun ada sedikit kendala, yaitu.


Yaaah dari hasil pemeriksaan diatas diketahui bahwa bayi tersebut incompatible mayor terhadap golongan darah A (sedangkan golongan darah si bayi adalah A) dan compatible mayor terhadap golongan darah O. Ini mengingatkan saya pada tulisan saya sebelumnya yang berjudul INCOMPATIBLE MAYOR. Dari hasil pemeriksaan tersebut saya berpikir bahwa bayi itu tidak bisa tranfusi dengan golongan darah A tetapi kemungkinan harus tranfusi golongan darah O.
Karena kondisi bayi tersebut yang lemah maka bayi tersebut harus tetap tranfusi berbeda dengan kondisi bayi pada kasus tulisan saya sebelumnya yang berjudul INCOMPATIBLE MAYOR yang bayinya langsung dipulangkan oleh dokter anak.

Dan dokter anak mendiagnosa bayi itu dengan SUSP AIHA ABO INCOP yaaah AIHA yang merupakan auto imun hemolitik anemia. penyakit Anemia Hemolitik Auto Imun (AIHA) merupakan suatu penyakit anemia yang disebabkan oleh hemolisa eritrosit akibat adanya auto anti bodi. Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya AIHA, seperti penyakit auto imun dan hiper sensitifitas.


Yaaaah akhirnya bayi tersebut tranfusi dengan golongan darah O.  Dan setelah tranfusi. Dilakukan pemeriksaan darah post tranfusi. Inilah hasilnya.

Yaaah dari hasil pemeriksaan laboratorium post tranfusi, hb bayi tersebut naik dan bagus. Namun crp bayi itu naik hingga 74,34 yang berarti bahwa bayi itu infeksi. Apa itu crp? (baca tulisan saya sebelumnya tentang INCOMPATIBLE MAYOR hehehe). Maka pengobatan pun di lanjutkan untuk mengurangi infeksinya. Setelah 5 hari pengobatan maka pemeriksaan laboratorium ulang pun dilakukan. Dan inilah hasilnya.

Yaaah dari hasil tersebut di ketahui trombosit 27000 ini berarti trombosit bayi itu turun atau rendah. Namun crp bayi itu menurun yaitu 36,7 tapi tetap bayi itu masih infeksi. Maka pengobatan pun terus dilakukan hingga akhirnya dilakukan pemeriksaan darah ulang. Dan inilah hasilnya.

Yaaah hasil pemeriksaan menunjukkan perubahan laboratorium yang cukup bagus walaupun crp 7,14 namun tidak terlalu tinggi maka keputusan dokter anak adalah bayi tersebut akhirnya diperbolehkan pulang. Horeeeee.......


saya ingat saat orang tua bayi bertanya apakah hb bayi nya rendah (anemia) karena keturunan? Naaah saya berpikir sekalipun keturunan apakah bisa hb nya sampai 4,8. karena ternyata memang dari pihak keluarga bayi menurut pengakuan orang tua bayi  ada keturunan anemia. Dan karena masih penasaran akhirnya saya bertanya kepada seseorang dan inilah jawabannya.


Dan tiba-tiba juga saya teringat mengenai MDT yaaah saya ingat itu karena setelah mengecek buku rekam medik bayi itu ternyata tak ada hasil MDT nya. Maka saya pun bertanya kepada orang yang mengambil darah untuk pemeriksaan MDT dan jawabannya adalah tidak jelas sehingga teman saya menyuruh saya untuk menanyakan soal MDT itu ke laboratorium. Dan saya lupa untuk menanyakan hasil MDT itu ke laboratorium hingga akhirnya tak jelas hasil MDT bayi itu apa??????? yasudahlah karena bayinya saat itu pun sudah pulang jadi saya pikir urusannya beres. Namun ternyata.......... bayi itu kembali lagi harus di rawat pada tanggal 26 mei 2014 setelah kontrol poli anak pada hari itu juga anjuran di rawat karena demam (febris). Dan inilah hasil laboratorium bayi itu.

Dari hasil laboratorium itu hemoglobin si bayi adalah 9,4 dan harus tranfusi maka dilakukanlah tranfusi entah berapa kali dan golongan darah apa yang di tranfusikan saya lupa maaf yaaaa hehehe karena data saya hilang jadi tak semua bukti fisik ada hehehe. Dan hasil pemeriksaan darah setelah tranfusi adalah.

Yaaah hasil laboratorium semuanya bagus mulai dari hemoglobin, leukosit, hematokrit dan trombosit. Namun, bayi itu masih saja selalu demam. Lalu apa faktor yang membuat bayi itu demam terus menerus? Sedangkan dari pemeriksaan darah semuanya menunjukkan hasil yang normal. Maka dokter pun melakukan konsultasi kepada dokter anak konsultan hematologi.


Dan dari  hasil konsultasi dokter menanyakan mengenai hasil MDT (morfologi darah tepi) si bayi yang pernah diperiksa namun karena hasil tersebut tak kunjung ada dan tak jelas maka akhirnya si bayi tersebut harus mendapat tranfusi washed PRC sampai target hemoglobin 12 serta beberapa therapi obat-obatan lainnya karena ABO incomp sudah selesai namun proses AIHA masih berlangsung dengan ditandai suhu badan bayi yang selalu tinggi atau demam.

Maka tranfusilah si bayi tersebut dengan PRC sebanyak 25 cc dengan golongan darah A sesuai dengan golongan darah si bayi dan tidak seperti tranfusi sebelumnya yang bayi tersebut baru lahir dan tranfusi dengan golongan  darah O karena incompatible mayor golongan darah A.

Dan setelah di lakukan tranfusi tersebut, maka dokter pun menganjurkan untuk konsul ke harkit tropmed setelah pulang. Maka jika bayi itu tidak demam dalam 24 jam, bayi itu boleh pulang dengan rujukan untuk ke poli tropmed harkit.

Dan akhirnya bayi itu pulang pada tanggal 16 juni 2014 (kalo gak salah y hehehe) dengan membawa rujukan dan fotokopi resume medis dari dokter.

SEKIAN dongengnya hehehehe 

9juli2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar