apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Selasa, 01 April 2014

INCOMPATIBLE MAYOR

INCOMPATIBLE MAYOR





Duh ini kata-kata yang lagi muter-muter di kepala. Ceritanya gini seorang bayi dengan berat 2500 gram lupa masa gestasinya berapa, biasalah setiap pasien baru atau bayi baru di cek darah lengkap berupa hemoglobin, leukosit, hematokrit, trombosit (h2tl) dan crp yaitu c reaktif protein yang masih gue bingung juga ga tau arti crp itu apaan? Dampak, pengaruh dll deh pokoknya. Yang gue tau crp (c reaktif protein) itu adalah suatu protein yang dihasilkan oleh hati, terutama saat terjadi infeksi atau inflamasi di dalam tubuh (wikipedia) yang intinya mah kalo crp pada bayi tinggi maka si bayi itu INFEKSI udah itu aja. Jadi kadang bingung juga ngejelasinnya crp itu apa, yaudah deh cuap-cuap sebisanya, yang penting ga keliatan BODOH di hadapan keluarga pasien, karena MALU ATUUUUH.

Next.........................
Setelah bayi itu di periksa lab seperti di atas, di temukan hb (hemoglobin) rendah yaitu 8 (kalo ga salah, kalo salah saia minta maaf lupa soalnya hehehe) , maka direncanakan tranfusilah bayi tersebut sebanyak (lupa hehehe). Namun setelah di cek di PMI tempat pengambilan darah buat tranfusi ternyata di temukan INCOMPATIBLE MAYOR, nah loooooh bingung siiiiih tapi harus tetep cari tau biar ga keliatan BODOH kan malu kalo ditanya keluarga pasien ga bisa jawab ketauan deh begonya hahahahaha. Karena saya penasaran dengan incompatible mayor itu apa? Maka browsing lah, abis mau tanya, tanya ke siapa? Lagian tempat biasa buat nanya ga ada jawaban. Huft....... setelah browsing maka inilah hasilnya. Intinya ...............................


Jelas gak? Nih deh kalo kurang jelas
Pasien hemoglobin rendah --> thalasemia --> Uji cocok serasi :
1. Compatible mayor, minor -- > Transfusi whole blood/Packed red cell/washed eritrosit
2. Incompatible mayor / minor --> Direct coombs test positif ---> Transfusi Packed red cell/washed eritrosit
--> Direct coombs negatif ---> cari donor sampai cocok --> Transfusi whole blood/Packed red cell/washed eritrosit

Ngerti gak? Kalo belom ngerti coba yang ini..............

Uji cocok serasi
Uji cocok serasi adalah reaksi silang invitro antara darah pasien yang akan ditransfusi dengan darah donornya yang akan ditransfusikan . Reaksi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah nantinya sel darah donor yang akan ditransfusikan bisa hidup di dalam tubuh pasien dan untuk mengetahui ada tidaknya antibodi komplit ( tipe IgM ) maupun antibody incomplit ( tipe IgG ) dalam serum pasien ( mayor ) maupun dalam serum donor yang melawan pasien ( minor ) sehingga akan memperberat anemia, disamping adanya reaksi
hemolitik transfusi yang bisa membahayakan pasien ( Pelatihan Analis Bank Darah, 1998 )

1. Metode Pemeriksaan uji cocok serasi (cross matching) dengan Gel Test
  1. Terbentuk aglutinasi sel berupa garis merah pada permukaan gel atau aglutinasi menyebar di dalam gel dikatakan positif .
  2. Terbentuk garis yang kompak (padat) pada dasar microtube dikatakan negatif.
2. Prinsip uji cocok serasi ( cross matching )
Uji cocok serasi yang dijalankan adalah suatu test invitro yaitu mereaksikan darah pasien dengan darah donor melalui proses yang dibagi menjadi 2 :
  1. Mayor cross matching ( uji cocok serasi mayor )
Mereaksikan serum pasien terhadap sel donor, untuk mencari apakah ada antibodi irregular yang melawan sel donor. ( Pelatihan Analis Bank Darah, 1998 )
  1. Minor cross matching ( uji cocok serasi minor )
Mereakasikan serum donor terhadap sel pasien, untuk mencari apakah ada irregular antibodi di dalam serum donor yang melawan sel pasien.
3. Tujuan Uji cocok serasi adalah:
  1. Mencegah terjadinya reaksi hemolotik transfusi pada pasien yang ditransfusi.
  2. Supaya darah yang ditransfusikan itu benar-benar ada manfaatnya bagi kesembuhan pasien.
4. Interprestasi hasil uji cocok serasi ada 2 yaitu:
  1. Hasil uji cocok serasi kompatibel artinya bahwa hasil tersebut cocok, atau tidak terdapat aglutinasi antara darah pasien dengan darah donor baik mayor maupun minor.
  2. Hasil uji cocok serasi inkompatibel artinya bahwa hasil tersebut tidak cocok atau terdapat aglutinasi baik mayor dan atau minor.
Darah yang dilakukan uji cocock serasi juga harus sesuai dengan golongan ABO dan Rhesus darah pasien dan semestinya harus diperiksa terlebih dahulu sebelumnaya.( Pelatihan Analis Bank Darah, 1998 ).

Direct Coombs Test
Pemeriksaan ini untuk mendeteksi antibodi atau komplemen yang menyelimuti sel darah merah pasien secara invivo, misalnya pada kasus Auto Immune Hemolitik Anemia (AIHA) Drug induced hemolitik, Hemolitik disease of the new born (HDN), Allo immune reaksi karena reaksi transfusi ( Blaney Kathy D, Howard Paula R. 2009 ).
  1. Metode pemeriksaan Gel test
  2. Prinsip kerja
Sel darah merah yang diselimuti oleh antibodi ( globulin ) atau komplemen dengan menggunakan gel test (yang mengandung gel dan coombs serum) untuk mempercepat reaksi dan sebagai jembatan untuk merekasikan antibodi maka akan terbentuk aglutinasi ( Blaney Kathy D, Howard Paula R. 2009 ).

Macam-macam komponen darah ( Banundari R. 2005 )
1. Whole Blood ( darah lengkap )
Whole Blood atau darah lengkap adalah darah yang masih lengkap komponen-komponen darahnya. Masa simpan 35 hari dengan CPD-A pada suhu 4±2˚C.
2. Packed Red Cell ( PRC )
Packed Red cel adalah komponen sel darah merah yang masih ada lekositnya dan mempunayi nilai hematokrit kurang lebih 80 %. Masa simpan sama dengan darah asal (21 hari dengan ACD atau 35 dengan CPD-A hari pada suhu 4±2˚C.
3. Trombocyt Concentrat ( TC )
Komponen trombosit dalam buffer plasma 50 cc. Masa simpan 3 hari pada suhu 20-24˚C dengan agregator
4. Fresh Frosen Plasma
Plasma segar beku yaitu plasma segar yang dibekukan. Masa sim- pan 1 tahun pada suhu – 18 ˚C (beku)
5. Buffy Coat
Buffy coat adalah lekosit dari WB. Masa simpan 24 jam pada suhu suhu 40-24˚C.
6. Liquid plasma/ plasma donor tunggal
Plasma yang sudah dipisahkan dari WB. Masa simpan sama dengan darah asal (35 hari)suhu 4±2˚C.
7. Cryopresipitate
Merupakan A Hemofili Faktor (AHF). Masa simpan 1 tahun pada suhu -18˚C.
8. Washed Eritrosit ( WE )
Merupakan sel darah merah yang telah dicuci. Masa simpan 6 jam dari pembuatan.

Aglutinasi adalah gumpalan dari partikel-partikel atau sel-sel antigen dimana pada permukaan terdapat molekul antibodi yang membentuk jembatan-jembatan, sehingga terjadi ikatan antara antigen antibody. (Blaney Kathy D, Howard Paula R. 2009)

Hemoisis adalah pecahnya sel darah merah dengan keluarnya hemoglobin dalam sel.

Masih ga ngerti? Singkat deh saya jelasin walaupun sebenernya saya juga gak ngerti?
Jadi kalo ada pasien yang tranfusi kan biasanya harus bawa sample darah dan form tranfusi juga tuh ke bank darah atau PMI nah sample tersebut di sana di periksa lagi salah satu jenis pemeriksaannya adalah UJI COCOK SERASI yang merupakan reaksi silang invitro yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah nantinya sel darah donor yang akan ditransfusikan bisa hidup di dalam tubuh pasien (gue juga ga ngerti sih, tapi kayanya mah kalo dari penjelasan itu dan kalo gak salah juga tes tersebut buat mengetahui bisa atau gak si tubuh yang menerima tranfusi menerima darah tersebut gitu deh dengan dilakukan reaksi silang intiinya mah gitu kayanya #masihgayakinhahahaha). Nah dari uji cocok serasi tersebut bisa menghasilkan dua macam yaitu compatible mayor, minor dan incompatible mayor, minor. Kalo dari penjelasan di atas kalo hasilnya itu compatible mayor, minor udah deh langsung tranfusi yang dibutuhkan misal prc gitu. Tapi kalo hasilnya incompatible mayor itu harus ada pemeriksaan selanjutnya yaitu Direct Coombs Test yaitu Pemeriksaan ini untuk mendeteksi antibodi atau komplemen yang menyelimuti sel darah merah pasien secara invivo, (dari pada ribet intinya direct coombs tes semacam tes antibodi lagi gitu) nah kalo dari hasil tes itu positif lanjut deh tinggal tranfusi yang dibutuhkan, tapi kalo hasil tes direct coombs test negatif bisa tranfusi tapi harus bener-bener cari donor yang cocok.

Jadi..................................
Kalo ada yang mau tranfusi, sebelum dapet darah atau apa yang akan ditranfusikan si sample darah itu di tes uji cocok serasi atau uji reaksi silang intinya uji ada aglutinasi atau tidak, kalo tidak ada aglutinasi atau compatible mayor, minor langsung deh tranfusi. Tapi kalo ada aglutinasi atau incompatible mayor, minor selanjutnya ada tes lagi yaitu direct coombs tes atau tes antibodi gitu kayanya. Gue ngerti kenapa kalo aglutinasinya ga ada itu bisa langsung tranfusi karena kalo si darah yang menerima itu punya aglutinasi yang ada nanti saat tranfusi darah tersebut bisa membeku atau menggumpal karena adanya aglutinasi tersebut (masa lagi tranfusi darahnya beku, ga beku aja belum tentu bagus itu darah, gimana kalo beku?) itu sih kesimpulan yang gue dapet dari mikir semaleman hahahahaha lebay.

Ceritanya sampe disini aja y. Gue ga terusin tentang direct coombs tes karena pada kasus ini si bayi tersebut malah disuruh pulang sama dokter anaknya dan ga di tes selanjutnya. Jadi gue gak tau direct coombs tesnya gimana kan gak di cek hehehehe.


Tapi saat gue liat keluarga si bayi (kakak si bayi) mukanya koq kayaknya anak thalasemia, gue jadi mikir apakah incompatible mayor mengarah ke thalasemia? Tapi mungkin belum terdeteksi? Jadi mikir juga thalasemia itu gejalanya gimana? Dan hal apa yang bisa membuat seorang dokter memvonis atau menjudge bahwa seseorang terkena thalasemia? Kalo dari pengertian kan thalasemia itu anemia hemolotik berarti anemia dimana eritrosit atau sel darah merah pecah sehingga hb atau hemoglobin keluar dari sel berarti di sel darah tersebut gak ada hemoglobinnya wajar sih jadinya hb nya rendah, tapi ngomong-ngomong kemana itu hemoglobin y? Hahahahaha. Nah untuk ngebedain si pasien hanya mengalami anemia aja atau anemia hemolitik alias thalasemia itu gmn y? Tapi maaf saya belum dapet jawabannya. Jadi sampe disini dulu y. Nanti kalo saya udah tau jawabannya saya nulis lagi. Hehehehe. Ngegantung deh jadinya. Maaf y kalo acak-acakan atau amburadul. Hahahaha. Namanya juga gue yang nulis jadi suka-suka deh muter-muter juga.

20 MARET 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar