apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Selasa, 01 April 2014

HIPERBILIRUBIN

HIPERBIL

Hm............kenapa saya mau nulis ini? Karena ini fenomena yang hampir terjadi pada semua bayi. Ceritanya begini, bayi datang dengan BBLR, BBLSR atau asfiksia entah sedang atau berat. Koq ga ada ringan? Ya kalo ringan mah bukan di rawat di tempat gue kerja kaleeee, hehehehe. Bayi datang dan setelah observasi kurang lebih 24 jam bayi tersebut bagus maka dinyatakan ibu pulang bayi pulang yang intinya kalo ibunya pulang bayinya pun bisa ikut pulang pada saat itu. Kenapa gue bilang pada saat itu? (dari pada nanya2 mending baca aja dulu deh). Ternyata setelah 24 jam lahiran si ibu bayi belum boleh pulang entah karena melahirkan secara sectio caesar (sc), vacum, forcep, atau spontan sekalipun yang intinya si ibu belom pulang. Satu hari dan dua hari hingga tiga haripun berlalu, (koq sampe 3? karena biasanya post sc itu baru pulang 3 hari setelah perawatan?) dan saat ibunya dinyatakan boleh pulang, ternyata ditemukan si bayi berubah warna yaitu warna kuning, mending sih warna kuning daripada warna biru wkwkwkwkwk. Akhirnya di cek bilirubin lah si bayi dan di temukan bilirubin total di atas 10 hingga si bayi harus di lakukan terapi sinar selama 3 hari. Yaaaah nambah perawatan deh. Saat ibunya pulang si bayi malah gak bisa pulang yang endingnya si bayi pulang atas pemintaaan sendiri alias pulang paksa atau PP, yang seharusnya bisa pulang biasa atau pulang atas instruksi dokter beberapa hari yang lalu. Huaaaaa inilah yang sering terjadi di ruangan tempat gue kerja.

Nah belajar dari pengalaman seperti itu gue jadi penasaran juga tentang hiperbilirubin yaitu mengenai penyebab, tindakan dan prognosis selanjutnya. Kenapa gitu? Karena ini pula yang sering sekali ditanyakan oleh keluarga pasien. Yang gue bilang pada tulisan gue sebelumnya yaitu JANGAN SAMPAI TERLIHAT BODOH DI HADAPAN KELUARGA PASIEN karena MALUUUU ATUUUUH.



Dan inilah beberapa pernyataan yang mungkin aja bisa dijadikan referensi

Hiperbilirubin adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin dalam darah melebihi batas atas nilai normal bilirubin serum yaitu 13 mg/dL2. Hiperbilirubinemia adalah kadar bilirubin yang dapat menimbulkan efek patologi yang mana pada setiap bayi berbeda-beda, bila bilirubin tidak dikendalikan maka akan menjurus terjadinya kernicterus yaitu kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin indirek pada otak. Pada kern ikterus gejala klinik pada permulaan tidak jelas antara lain : bayi tidak mau menghisap, letargi, mata berputar-putar, gerakan tidak menentu (involuntary movements), kejang tonus otot meninggi, leher kaku, dan akhirnya opistotonus. Selain itu dapat juga terjadi Infeksi/sepsis, peritonitis, pneumonia. KOMPLIKASI yang terjadi adalah Retardasi mental, Gangguan pendengaran dan penglihatan, Kematian.

Ikterus Neonatus Fisiologis terjadi pada 2 – 4 hari setelah bayi lahir dan akan sembuh pada hari ke 7. penyebabnya organ hati yang belum matang dalam memproses bilirubin. Ikterus Neonatus Patologis karena faktor penyakit atau infeksi. Biasanya disertai suhu badan yang tinggi dan berat badan tak bertambah.

Tata laksana ikterus pada neonatus cukup bulan berdasarkan kadar bilirubin Indirek (mg/dl)

Usia (jam)
Pertimbangkan terapi sinar
Terapi sinar
Tranfusi tukar bila terapi sinar gagal
Tranfusi tukar dan terapi sinar intensif
< 24




25-48
>11,8
>15,3
>20
>25,3
49-72
>15,3
> 18,2
>25,3
>30
>72
>17
> 20
>25,3
> 30
Tata laksana Ikterus pada neonatus kurang bulan berdasarkan kadar bilirubin indirek (mg/dl)

Usia (jam)
BL<1500g Kadar bilirubin (mg/dl)
BL 1500-2000g Kadar bilirubin (mg/dl)
BL> 2000g Kadar bilirubin (mg/dl)
<24
RT: > 4,1
RT :> 4,1
> 5
25-48
> 5
> 7
> 8,2
49-72
> 7
> 9,1
> 11,2
>72
> 8,2
> 10
> 14,1

Keterangan:
BL : Berat lahir
RT : Bayi prematur risiko tinggi, denagn batas paling

Hubungan hipertensi dengan kehamilan
Jika seorang ibu hamil mengalami hipertensi akan menyebabkan gangguan terhadap janinnya. Ketika mengalami hipertensi, pembuluh darah ibu akan menyempit yang menyebabkan aliran darah menuju janin menjadi berkurang, sehingga asupan nutrisi menuju janin ikut terganggu. Hal ini dapat menyebabkan terganggunya oksigenasi pada janin yang kemudian mengganggu pertumbuhan janin, dan dapat juga merusak vaskularisasi.

Ikterus yang terjadi pada kasus dikarenakan banyaknya kadar bilirubin dalam darah yang kemudian keluar ke interstisial. Ikterus biasanya mulai terlihat pada daerah muka (kadar serum bilirubin = 5 mg/dL), selanjutnya ke perut bagian tengah (15 mg/dL) dan kaki (20 mg/dL). Pada kasus ini ikterus hanya terjadi pada dada dan wajah karena bilirubin total bayi tersebut 11 mg/dL. Pada kasus kadar bilirubin total 11 mg/dL sehingga ikterus hanya timbul pada kulit wajah dan dada.

Hubungan usia kehamilan dengan penyakit hiperbilirubin
Pada bayi yang lahir prematur organ tubuhnya belum matur sehingga belum bisa melakukan metabolisme dengan baik. Bayi dikatakan lahir prematur jika berat badan lahirnya kurang dari 2 kg dan dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu.

Pengaruh ASI terhadap penyakit hiperbilirubin dan kandungan ASI
Pemberian ASI dapat menurunkan kadar bilirubin secara bertahap. Namun, pada beberapa kasus Kandungan ASI pada sejumlah ibu tertentu mengandung asam lemak tak jenuh atau bahan lain yang menghambat enzim perubah bilirubin. Biasanya kuning akibat ASI muncul antara hari ke 4 - 7, mencapai puncaknya pada minggu ke 2 - 3. ASI dihentikan sementara, maka kadar bilirubin akan menurun dengan cepat, lalu lanjutkan kembali menyusui. Jika ASI tidak dihentikan maka penurunan bilirubin bisa juga terjadi tetapi secara bertahap (gradually).

Apakah imunisasi boleh diberikan kepada penderita hiperbilirubin
Pemberian imunisasi tidak memberikan dampak khusus terhadap penderita hiperbilirubin. Oleh karena pentingnya pemberian imunisasi, maka penderita hiperbilirubin juga harus diberikan imunisasi.

Pengaruh genetik terhadap penyakit hiperbilirubin
Faktor dapat juga mempangaruhi seseorang menderita hiperbilirubin atau tidak. Misalnya, kurangnya sebuah struktur gen seseorang yang menyebabkan hemopoesis tidak efektif sehingga eritositnya lisis sebelum waktunya. Hal itu dapat meningkatkan kadar bilirubin sebagai hasil dari hemolisis.

Ikterus pada bayi mendapat ASI(Breast milk jaundice)
Pada sebagian bayi yang mandapat ASI eksklusif,dapat terjadi ikterus yang berkepanjangan.Hal ini dapat terjadi karena adanya faktor tertentu dalam ASI yang diduga meningkatkan absorbsi bilirubin diusus halus.Bila tidak ditemukan faktor resiko lain ASI tidak perlu dihentikan dan frekuensi ditambah.Apabila keadaan umum bayi baik ,aktif,minum kuat,tidak ada tatalaksana khusus meskipun ada peningkatan kadar billirubin.

PENATALAKSANAAN :
? Terapi sinar
? Status hidrasi dan pemberian minum
? Monitoring kadar bilirubin
? Transfusi Tukar
? Obat-obatan : Phenobarbital, Intra venous immunoglobulin, Mettaloporphyrins, Cholestyramine

Pemberian minum untuk mencegah dan mengobati Ikterus Neonatorum
? Ibu harus menyusui bayinya setidaknya 8 sampai 12 kali setiap hari untuk beberapa hari pertama
? rendah asupan kalori/dehidrasi → tinggi Ikterus
? Suplementasi dengan air atau air dekstrosa tidak akan mencegah atau mengobati hiperbilirubinemia

PENGHENTIAN TERAPI SINAR :
? Bayi cukup bulan bilirubin ≤ 12 mg/dL (205 µmol/dL)
? Bayi kurang bulan bilirubin ≤ 10 mg/dL (171 µmol/dL)
? Bila timbul efek samping

EFEK SAMPING TERAPI SINAR :
? Enteritis
? Hipertermia
? Dehidrasi
? Kelainan kulit
? Gangguan minum
? Bronze baby syndrome
? Kerusakan retina



Proverawati, Atikah dan Rahmawati, Eni. 2010. Kapita selekta ASI & MENYUSUI. Nuha Medika. Yogyakarta 

Naaaaaaah penjelasannya udah selesai walaupun itu udah saya ringkas-ringkas loh (weeeeh aslinya berapa banyak, hahaha). Udah ngerti belom? Biasa endingnya adalah kesimpulan dan inilah..........


hiperbilirubin adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin pada bayi itu tinggi intinya yang harus memerlukan terapi sinar atau fototerapi biasanya 3 hari dan jika tidak dilakukan tindakan tersebut bisa menyebabkan komplikasi-komplikasi yang sangat mengkhawatirkan salah satunya adalah kejang itu yang biasa gue jelasin ke keluarga bayi tapi jujur sih kalo mengenai efek samping fototerapi gak pernah gue jelasin. Kenapa? Takutnya si keluarga bayi malah takut dan tidak setuju atas tindakan yang akan dilakukan. Kenapa bisa hiperbilirubin? Gue selalu beralasan adalah ASI. Kenapa begitu? Karena hampir rata-rata bayi yang mengalami hiperbilirubin adalah bayi yang tidak pernah mendapatkan ASI. Kenapa gue bisa tau? Karena gue kadang kepo sama keluarga bayi iseng-iseng ya gue tanya soal ASI. Dan rata-rata hasilnya adalah ASI si ibu bayi tidak keluar sehingga si bayi tidak mendapat ASI di tambah juga tidak mendapat susu formula pada bayi yang di rawat gabung dengan ibu. Yaang dapet ASI aja masih bisa hiperbilirubin di tambah ini ASI gak dapet susu formula juga gak dapet. Terus apa asupan makanan si bayi? Gak ada donk! Alhasil puasa deh kayanya tuh bayi ampe berubah warna kuning. Hahahaha. Kalo ada yang tanya gue kenapa bisa kejang? Gue paling bisanya jawab bayi yang mengalami hiperbilirubin biasanya males minum dan seperti orang dewasa kalo gak dapat asupan makanan maka biasanya ia akan gemetaran atau tremor yang mirip seperti kejang. Itu juga komplikasi yang dapat terjadi pada kasus hipoglikemi jika tidak ditanggulangi. Naaaah itulahhhhh.

26 MARET 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar