HIPERBIL
Hm............kenapa
saya mau nulis ini? Karena ini fenomena yang hampir terjadi pada
semua bayi. Ceritanya begini, bayi datang dengan BBLR, BBLSR atau
asfiksia entah sedang atau berat. Koq ga ada ringan? Ya kalo ringan
mah bukan di rawat di tempat gue kerja kaleeee, hehehehe. Bayi datang
dan setelah observasi kurang lebih 24 jam bayi tersebut bagus maka
dinyatakan ibu pulang bayi pulang yang intinya kalo ibunya pulang
bayinya pun bisa ikut pulang pada saat itu. Kenapa gue bilang pada
saat itu? (dari pada nanya2 mending baca aja dulu deh). Ternyata
setelah 24 jam lahiran si ibu bayi belum boleh pulang entah karena
melahirkan secara sectio caesar (sc), vacum, forcep, atau spontan
sekalipun yang intinya si ibu belom pulang. Satu hari dan dua hari
hingga tiga haripun berlalu, (koq sampe 3? karena biasanya post sc
itu baru pulang 3 hari setelah perawatan?) dan saat ibunya dinyatakan
boleh pulang, ternyata ditemukan si bayi berubah warna yaitu warna
kuning, mending sih warna kuning daripada warna biru wkwkwkwkwk.
Akhirnya di cek bilirubin lah si bayi dan di temukan bilirubin total
di atas 10 hingga si bayi harus di lakukan terapi sinar selama 3
hari. Yaaaah nambah perawatan deh. Saat ibunya pulang si bayi malah
gak bisa pulang yang endingnya si bayi pulang atas pemintaaan sendiri
alias pulang paksa atau PP, yang seharusnya bisa pulang biasa atau
pulang atas instruksi dokter beberapa hari yang lalu. Huaaaaa inilah
yang sering terjadi di ruangan tempat gue kerja.
Nah
belajar dari pengalaman seperti itu gue jadi penasaran juga tentang
hiperbilirubin yaitu mengenai penyebab, tindakan dan prognosis
selanjutnya. Kenapa gitu? Karena ini pula yang sering sekali
ditanyakan oleh keluarga pasien. Yang gue bilang pada tulisan gue
sebelumnya yaitu JANGAN SAMPAI TERLIHAT BODOH DI HADAPAN KELUARGA
PASIEN karena MALUUUU ATUUUUH.
Dan
inilah beberapa pernyataan yang mungkin aja bisa dijadikan referensi
Hiperbilirubin
adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin dalam darah melebihi
batas atas nilai normal bilirubin serum yaitu ≥
13 mg/dL2. Hiperbilirubinemia
adalah
kadar bilirubin yang dapat menimbulkan efek patologi yang mana pada
setiap bayi berbeda-beda, bila bilirubin tidak dikendalikan maka akan
menjurus terjadinya kernicterus yaitu kerusakan otak akibat
perlengketan bilirubin indirek pada otak. Pada kern ikterus gejala
klinik pada permulaan tidak jelas antara lain : bayi tidak mau
menghisap, letargi, mata berputar-putar, gerakan tidak menentu
(involuntary movements), kejang tonus otot meninggi, leher kaku, dan
akhirnya opistotonus. Selain itu dapat juga terjadi Infeksi/sepsis,
peritonitis, pneumonia. KOMPLIKASI
yang terjadi adalah
Retardasi
mental,
Gangguan
pendengaran dan penglihatan, Kematian.
Ikterus
Neonatus Fisiologis
terjadi pada 2 – 4 hari setelah bayi lahir dan akan sembuh pada
hari ke 7. penyebabnya organ hati yang belum matang dalam memproses
bilirubin. Ikterus
Neonatus Patologis karena
faktor penyakit atau infeksi. Biasanya disertai suhu badan yang
tinggi dan berat badan tak bertambah.
Tata
laksana ikterus pada neonatus cukup bulan berdasarkan kadar bilirubin
Indirek (mg/dl)
Usia
(jam)
|
Pertimbangkan
terapi sinar
|
Terapi
sinar
|
Tranfusi
tukar bila terapi sinar gagal
|
Tranfusi
tukar dan terapi sinar intensif
|
<
24
|
||||
25-48
|
>11,8
|
>15,3
|
>20
|
>25,3
|
49-72
|
>15,3
|
>
18,2
|
>25,3
|
>30
|
>72
|
>17
|
>
20
|
>25,3
|
>
30
|
Tata
laksana Ikterus pada neonatus kurang bulan berdasarkan kadar
bilirubin indirek (mg/dl)
Usia
(jam)
|
BL<1500g
Kadar bilirubin (mg/dl)
|
BL
1500-2000g Kadar bilirubin (mg/dl)
|
BL>
2000g Kadar bilirubin (mg/dl)
|
<24
|
RT:
> 4,1
|
RT
:> 4,1
|
>
5
|
25-48
|
>
5
|
>
7
|
>
8,2
|
49-72
|
>
7
|
>
9,1
|
>
11,2
|
>72
|
>
8,2
|
>
10
|
>
14,1
|
Keterangan:
BL
: Berat lahir
RT : Bayi
prematur risiko tinggi, denagn batas paling
Hubungan
hipertensi dengan kehamilan
Jika
seorang ibu hamil mengalami hipertensi akan menyebabkan gangguan
terhadap janinnya. Ketika mengalami hipertensi, pembuluh darah ibu
akan menyempit yang menyebabkan aliran darah menuju janin menjadi
berkurang, sehingga asupan nutrisi menuju janin ikut terganggu. Hal
ini dapat menyebabkan terganggunya oksigenasi pada janin yang
kemudian mengganggu pertumbuhan janin, dan dapat juga merusak
vaskularisasi.
Ikterus
yang terjadi pada kasus dikarenakan banyaknya kadar bilirubin dalam
darah yang kemudian keluar ke interstisial. Ikterus biasanya mulai
terlihat pada daerah muka (kadar serum bilirubin = 5 mg/dL),
selanjutnya ke perut bagian tengah (15 mg/dL) dan kaki (20 mg/dL).
Pada kasus ini ikterus hanya terjadi pada dada dan wajah karena
bilirubin total bayi tersebut 11 mg/dL. Pada kasus kadar bilirubin
total 11 mg/dL sehingga ikterus hanya timbul pada kulit wajah dan
dada.
Hubungan
usia kehamilan dengan penyakit hiperbilirubin
Pada
bayi yang lahir prematur organ tubuhnya belum matur sehingga belum
bisa melakukan metabolisme dengan baik. Bayi dikatakan lahir prematur
jika berat badan lahirnya kurang dari 2 kg dan dengan usia kehamilan
kurang dari 37 minggu.
Pengaruh
ASI terhadap penyakit hiperbilirubin dan kandungan ASI
Pemberian
ASI dapat menurunkan kadar bilirubin secara bertahap. Namun, pada
beberapa kasus Kandungan ASI pada sejumlah ibu tertentu mengandung
asam lemak tak jenuh atau bahan lain yang menghambat enzim perubah
bilirubin. Biasanya kuning akibat ASI muncul antara hari ke 4 - 7,
mencapai puncaknya pada minggu ke 2 - 3. ASI dihentikan sementara,
maka kadar bilirubin akan menurun dengan cepat, lalu lanjutkan
kembali menyusui. Jika ASI tidak dihentikan maka penurunan bilirubin
bisa juga terjadi tetapi secara bertahap (gradually).
Apakah
imunisasi boleh diberikan kepada penderita hiperbilirubin
Pemberian
imunisasi tidak memberikan dampak khusus terhadap penderita
hiperbilirubin. Oleh karena pentingnya pemberian imunisasi, maka
penderita hiperbilirubin juga harus diberikan imunisasi.
Pengaruh
genetik terhadap penyakit hiperbilirubin
Faktor
dapat juga mempangaruhi seseorang menderita hiperbilirubin atau
tidak. Misalnya, kurangnya sebuah struktur gen seseorang yang
menyebabkan hemopoesis tidak efektif sehingga eritositnya lisis
sebelum waktunya. Hal itu dapat meningkatkan kadar bilirubin sebagai
hasil dari hemolisis.
Ikterus pada
bayi mendapat ASI(Breast milk jaundice)
Pada sebagian
bayi yang mandapat ASI eksklusif,dapat terjadi ikterus yang
berkepanjangan.Hal ini dapat terjadi karena adanya faktor tertentu
dalam ASI yang diduga meningkatkan absorbsi bilirubin diusus
halus.Bila tidak ditemukan faktor resiko lain ASI tidak perlu
dihentikan dan frekuensi ditambah.Apabila keadaan umum bayi baik
,aktif,minum kuat,tidak ada tatalaksana khusus meskipun ada
peningkatan kadar billirubin.
PENATALAKSANAAN
:
?
Terapi sinar
?
Status hidrasi dan pemberian minum
?
Monitoring kadar bilirubin
?
Transfusi Tukar
?
Obat-obatan : Phenobarbital, Intra venous immunoglobulin,
Mettaloporphyrins, Cholestyramine
Pemberian
minum untuk mencegah dan mengobati Ikterus Neonatorum
?
Ibu harus menyusui bayinya setidaknya 8 sampai 12 kali setiap hari
untuk beberapa hari pertama
?
rendah asupan kalori/dehidrasi → tinggi Ikterus
?
Suplementasi dengan air atau air dekstrosa tidak akan mencegah atau
mengobati hiperbilirubinemia
PENGHENTIAN
TERAPI SINAR :
?
Bayi cukup bulan bilirubin ≤ 12 mg/dL (205 µmol/dL)
?
Bayi kurang bulan bilirubin ≤ 10 mg/dL (171 µmol/dL)
?
Bila timbul efek samping
EFEK
SAMPING TERAPI SINAR :
?
Enteritis
?
Hipertermia
?
Dehidrasi
?
Kelainan kulit
?
Gangguan minum
?
Bronze baby syndrome
?
Kerusakan retina
Proverawati,
Atikah dan Rahmawati, Eni. 2010. Kapita selekta ASI & MENYUSUI.
Nuha Medika. Yogyakarta
Naaaaaaah
penjelasannya udah selesai walaupun itu udah saya ringkas-ringkas loh
(weeeeh aslinya berapa banyak, hahaha). Udah ngerti belom? Biasa
endingnya adalah kesimpulan dan inilah..........
hiperbilirubin
adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin pada bayi itu tinggi
intinya yang harus memerlukan terapi sinar atau fototerapi biasanya 3
hari dan jika tidak dilakukan tindakan tersebut bisa menyebabkan
komplikasi-komplikasi yang sangat mengkhawatirkan salah satunya
adalah kejang itu yang biasa gue jelasin ke keluarga bayi tapi jujur
sih kalo mengenai efek samping fototerapi gak pernah gue jelasin.
Kenapa? Takutnya si keluarga bayi malah takut dan tidak setuju atas
tindakan yang akan dilakukan. Kenapa bisa hiperbilirubin? Gue selalu
beralasan adalah ASI. Kenapa begitu? Karena hampir rata-rata bayi
yang mengalami hiperbilirubin adalah bayi yang tidak pernah
mendapatkan ASI. Kenapa gue bisa tau? Karena gue kadang kepo sama
keluarga bayi iseng-iseng ya gue tanya soal ASI. Dan rata-rata
hasilnya adalah ASI si ibu bayi tidak keluar sehingga si bayi tidak
mendapat ASI di tambah juga tidak mendapat susu formula pada bayi
yang di rawat gabung dengan ibu. Yaang dapet ASI aja masih bisa
hiperbilirubin di tambah ini ASI gak dapet susu formula juga gak
dapet. Terus apa asupan makanan si bayi? Gak ada donk! Alhasil puasa
deh kayanya tuh bayi ampe berubah warna kuning. Hahahaha. Kalo ada
yang tanya gue kenapa bisa kejang? Gue paling bisanya jawab bayi yang
mengalami hiperbilirubin biasanya males minum dan seperti orang
dewasa kalo gak dapat asupan makanan maka biasanya ia akan gemetaran
atau tremor yang mirip seperti kejang. Itu juga komplikasi yang dapat
terjadi pada kasus hipoglikemi jika tidak ditanggulangi. Naaaah
itulahhhhh.
26 MARET 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar