271214
GIGI
2014 moment yang mungkin baru
pertama kali terjadi dan mungkin akan berefek pada tahun-tahun berikutnya. Yah
gigi. Kenapa saya memberi judul tersebut. Karena pada tahun ini untuk pertama
kali dan semoga untuk terakhir kali saya kehilangan satu gigi saya tepatnya
gigi taring yang berada di depan. Huft......
Awalnya pada bulan september
(karena bertepatan saat saya memulai kuliah) saya merasakan ngilu dan linu pada
gigi saya langsunglah setelah kurang lebih 3 hari merasakan ngilu dan linu (walaupun
saat itu saya coba memakai obat analgetik tetapi sementara) saya pun memutuskan
untuk periksa gigi di puskesmas kedaung wetan (yah karena pkm ini yang dekat
dengan rumah). Kenapa pkm? Kenapa tidak langsung ke rsu? Yah karena saat itu
saya libur dan yang lebih dekat adalah pkm serta kalo bisa ditangani di pkm
kenapa mesti ke rsu, begitulah pikir saya.
Akhirnya setelah diperiksa oleh
dokter gigi cewe beliau mengatakan bahwa gigi saya sudah tidak bisa di tambal
dan harus di cabut karena sudah tipis. Yah agak syok sih awalnya denger seperti
itu. Karena saya tidak pernah ada masalah dengan gigi sebelumnya apapun itu
jenisnya. Tapi setelah nanya-nanya dan diberi penjelasan akhirnya saya
memutuskan untuk dicabut saja giginya daripada terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan. Namun sebelum dicabut saya diberi antibiotik dan analgetik terlebih
dahulu setelah seminggu pemberian obat tersebut baru ke pkm lagi.
Masih dalam bulan yang sama tepat
akhir bulan september saya ke pkm lagi untuk periksa atau kontrol gigi setelah
pemberian antibiotik dan analgetik sebelumnya. Memang sih tidak ada rasa ngilu
atau linu lagi. Yah wajar saja tidak ada rasa sakit karena saya meminum obat
anti nyeri. Tapi kalo memang harus di cabut ya sudah di cabut saja toh masih
ada solusi lain, dari pada giginya tetap saya pertahankan dan terjadi sesuatu
yang tidak diinginkan (amit-amit) seperti INEFECTIVE ENDOCARDITIS misalnya, maka
lebih baik dicabut saja. Setelah pencabutan maka saya pun menanyakan solusi
lain yaitu pemasangan gigi tiruan atau gigi palsu lah. Yah dokter gigi cewe itu
mengatakan tidak bisa langsung di pasang gigi tiruan atau gigi palsu tersebut
harus pulih dahulu kurang lebih satu bulan di periksa lagi giginya dan tidak
bisa dilakukan pemasangan di pkm. Ya sudah jika tidak bisa di pkm berarti saya
harus cari tempat lain atau dokter gigi lain untuk pemasangan gigi tiruan tapi
tentunya harus ada rujukan atau indikasi pemasangan gigi tiruan tersebut.
Sebulan setelah pencabutan gigi
tersebut tepatnya akhir oktober saya kembali ke pkm untuk kontrol atau lebih
tepatnya meminta rujukan untuk pemasangan gigi tiruan sekaligus ingin
mengetahui diagnosa medis apa yang terjadi pada gigi saya karena saat saya
menanyakan kepada dokter gigi cewe diagnosanya tidak jelas menurut saya jadi
saya hanya menebak-nebak dan meraba-raba kan gak enak rasanya. Namun saat itu
dokter gigi yang saya temui berbeda dengan dokter gigi yang mecabut gigi saya
bulan lalu. Saat itu dokter gigi cowo yang saya temui dan saya pun menceritakan
keinginan saya kepada dokter gigi cowo itu yang ternyata bernama drg M. Ilham.
Setelah saya menceritakan keinginan saya tersebut dokter itu malah menawarkan
diri jika mau memakai gigi tiruan namun memakai biaya karena sesungguhnya
pemasangan gigi tiruan tidak ada di pkm dan beliau menjelaskan tentang
macam-macam gigi tiruan serta lainnya.
Jadi seperti saya berobat kepada
dokter itu secara pribadi namun tempatnya saja di pkm. Yah saya paham betul
akan hal tersebut. Dan pemasangan gigi itu pun sebenernya tidak terlalu
diindikasikan atau diharuskan maka dari itu pemasangan gigi tersebut lebih
kepada kecantikan toh sekalipun saya memakai jaminan atau asuransi saya tidak
yakin asuransi akan menjamin pemasangan gigi tiruan hehehe.
Dan tepatnya tanggal 14 desember
2014 saya mengontak drg ilham untuk janjian tentang pemasangan gigi tiruan
karena pesannya seperti itu jika ingin dilakukan pemasangan gigi tiruan harus
mengontaknya terlebih dahulu minimal satu hari sebelumnya supaya dia membawa
alat-alatnya.
Yah dan akhirnya disepakati bahwa
saya akan menemuinya tanggal 16 desember 2014 karena tanggal 15 desembernya
beliau tidak bisa karena ada rapat serta kebetulan juga saya pun tidak bisa
karena harus long shift hehehe. Namun saat tanggal 16 desember sesuai
kesepakatan saya ke pkm namun ternyata beliau lupa membawa alatnya yang sudah
ia siapkan namun tak masuk dalam mobilnya.
Maka kami pun membuat pertemuan
ulang yaitu tanggal 18 desember 2014 karena pada tanggal 17 desembernya beliau
tidak bisa dikarenakan ada rapat. 17 desember 2014 saya mengontak drg ilham lagi
untuk memastikan tanggal 18 desember sesuai penjanjian.
Akhirnya tanggal 18 desember 2014
(kebetulan saat itu saya sedang cuti dari tanggal 16-24 desember 2014 itu juga
alasan kenapa saya baru mengontak drg ilham tersebut dan melakukan pemasangan
gigi tiruan) dilakukanlah pencetakan gigi tiruan saya saat itu dengan
sebelumnya drg ilham menjelaskan lagi tentang macam-macam gigi tiruan. Kurang
lebih penjelasannya tidak jauh berbeda dengan isi buku tentang gigi yang saya
punya.
Setelah dijelaskan akhirnya saya
memilih gigi tiruan jenis valplast yang tidak memakai kawat (akrilik) dan
dilakukanlah pencetakan. Yah mirip pembuatan obturator pada bayi yang bibir
sumbing yang sering saya lakukan jika di rumah sakit. Dan saat itu barulah saya
tau diagnosa medis apa pada gigi saya yang dicabut yaitu GANGREN PULPA (karena
saya menanyakan hal tersebut kepadanya). Sempat kaget juga saya mendengar
diagnosa tersebut yaitu gangren, yah tau sendirilah umumnya gangren itu
bagaimana dan seperti apa jika dibiarkan. Dan akhirnya beliau pun tau siapa
saya? Tepatnya pekerjaan dan status saya. Karena dia bertanya masa tidak saya
jawab. Yaaaah ketauan deh, padahal jika saya ke pkm jujur saya tidak ingin
orang lain tau siapa saya dan pekerjaan saya terutama.
Dan tanggal 25 desember 2014 drg
ilham mengabarkan bahwa gigi tiruan saya sudah jadi dan siap pasang.
Akhirnya tanggal 26 desember 2014
dilakukanlah pemasangan gigi tiruan tersebut. Dan akhirnya saya memakai gigi
tiruan jenis valplast tersebut dengan harga satu juta hehehe. Dan drg ilham pun
menjelaskan mengenai perawatan gigi tiruan tersebut apa saja yang harus dan
tidak harus dilakukan. Kurang lebihnya penjelasannya seperti ini.
Kenapa saya ingin memakai gigi
tiruan? Karena area gigi saya yang di cabut berada di depan dan jika senyum
lebar atau pun tertawa akan terlihat, maka dari itu saya ingin memakai gigi
tiruan hanya untuk estetika saja mungkin. Jikalau gigi yang dicabut itu bukan
di area depan maka saya pun mungkin tidak akan memakai gigi tiruan ini. Yah
malu juga sih umur masih 20an sudah ompong gigi depannya seperti itulah kiranya
hehehe.