HPHT
YANG MEMBINGUNGKAN
Pernah
dengar tentang HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)? Untuk orang yang berkecimpung
di bidang kesehatan, teutama perawat, bidan dan dokter pasti istilah tersebut
sudah tak asing lagi. Dimana HPHT yang merupakan Haid Pertama Hari Terakhir
adalah suatu tanggal yang digunakan untuk memperkirakan taksiran seseorang akan
melahirkan. Ini penting diketahui bagi seorang wanita yang sedang hamil. Kapan terakhir
kali mendapat menstruasi? Dan jika datang ke bidan atau pun dokter kandungan pertama
kali, maka pertanyaan tersebut biasanya akan ditanyakan.
Namun
ada sesuatu yang membingungkan dan harus diluruskan tentang HPHT ini, karena saya dapati ada dua persepsi tentang
hal ini. Pertama, HPHT yang dihitung adalah hari pertama seseorang mendapat
menstruasi pada bulan terakhir ia menstruasi. Kedua, HPHT yang dihitung adalah
hari pertama setelah ia mendapatkan haid terakhir, dalam arti hari pertama dimana
darah haid sudah tidak keluar pada haid bulan terakhir tersebut. Misalnya begini
gampangnya seseorang mendapatkan haid pada tanggal 1 januari sampai dengan 7
januari. Persepsi pertama, maka HPHTnya adalah tanggal 1 januari. Sedangkan persepsi
kedua, HPHTnya adalah setelah tanggal 7 januari tersebut yaitu kemungkinan
tanggal 8 januari. Selain HPHT untuk memperkirakan waktu persalinan, HPHT juga
dapat digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan. Ada rumus sendiri untuk
menghitung HPHT tersebut yang disebut dengan naegele.
Soal
dua persepsi ini sebenarnya tidak bisa dianggap sepele karena akan berdampak
hal yang negatif. Jujur saja persepsi awal saya pun tentang HPHT adalah
persepsi yang pertama. Namun saya berpikir tentang persepsi HPHT yang pertama
yaitu saat sedang menstruasi terakhir maka itu sudah hamil? Ya menstruasi ya
hamil juga. Karena HPHT juga untuk menentukan awal kehamilan. Ditambah setelah
saya membaca buku di bawah ini.
Karena
saya bingung, maka saat ada kesempatan pada suatu pembahasan tentang embriologi
saat perkuliahan tahun 2014 lalu yang dosennya adalah seorang dokter. Saat persentasi
kelompok, saya tanyakanlah hal tersebut. Memang awalnya agak ricuh karena
sugesti dan persepsi saya yang masih bingung itu. Intinya adalah menstruasi ya
menstruasi, tidak hamil. Hamil, ya tidak menstruasi. Jadi tidak ada saat
menstruasi itu saat hamil. Itulah persepsi yang harus diluruskan dari sugesti
saya itu. Saya pun tetap bingung karena sugesti buku tersebut yang terlalu kuat
yang membuat saya salah persepsi juga dan agak sulit menggantinya saat itu.
Dari
hasil pembahasan yang akhirnya diperjelas oleh sang dosen tersebut, maka
jawaban atas pertanyaan saya tentang HPHT adalah persepsi kedua yaitu hari
pertama setelah haid terakhir dimana hari pertama setelah tidak keluarnya darah
haid pada bulan terakhir. Tetapi tetap saja ternyata tak semua nakes
berpersepsi seperti itu. Jujur setelah mendapat penjelasan dari perkuliahan
tersebut, persepsi saya pun berubah total menjadi persepsi kedua ini. Karena akan
ada hal yang aneh jika persepsi pertama yang saya tanamkan terutama jika
kasusnya seperti ini. (rekaman pembahasan itu pun saya punya, namun sayangnya saya tidak tau cara menyisipkannya didalam blog ini)
Seorang
teman menikah pada tanggal 23 desember 2015. Kemudian pada bulan januari ia
tidak mendapatkan haid. Hari pertama saat ia mendapat menstruasi terakhir
adalah tanggal 30 november 2015 hingga 5 desember 2015. Jika HPHT yang dipakai
adalah persepsi pertama yaitu tanggal 30 November 2015, maka dengan memakai
hukum naegele akan didapatkan taksiran persalinan kira-kira pada tanggal 7
agustus 2016 dimana berarti hitungan ia mulai hamil adalah kemungkinan tanggal 7
desember 2015, sedangkan saat itu ia belum menikah dan belum pernah juga
berhubungan intim. Karena saya yakin ia baru berhubungan intim setelah ia resmi
menikah.
Tetapi
jika memakai HPHT persepsi kedua yaitu setelah tanggal 5 desember itu berarti
tanggal 6 desember 2015, maka taksiran persalinan akan didapatkan tanggal 13
september 2016. Ini berarti kemungkinan awal mulai hamil adalah tanggal 13
januari 2016. Nah jika memakai persepsi kedua pada kasus ini maka masuk akal
juga dimana mulainya hamil telah melewati tanggal pernikahannya.
Karena
dengan usia pernikahan baru 4 minggu saat ini (26 januari 2016), maka
jika memakai persepsi pertama usia kehamilan adalah 6-7 minggu. Tetapi jika
memakai persepsi kedua usia kehamilan adalah 2 minggu. Sangat berbeda jauh
memakai HPHT persepsi pertama dengan kedua. Saya yakin tidak keduanya benar.
Akan
ada pandangan negatif dari orang lain jika memakai HPHT persepsi pertama yaitu
penikahan baru 4 minggu masa hamilnya 6-7 minggu sedangkan ia tak pernah
berhubungan intim sebelum menikah. Jujur saja saya lebih yakin dengan persepsi
kedua karena lebih logika.
Namun
saat semalam yang kebetulan saya mendapat shift malam dan sedang membahas ini
dengan teman saya itu, ia pun berpersepsi sama dengan saya. Tetapi saat ia
periksakan ke dokter kandungan ternyata hasilnya adalah 6 minggu. Karena saya
penasaran maka saya hitung sendiri dan hasilnya seperti yang diatas. Belum puas
rasanya, dan kebetulan saat itu ada dokter jaga maka saya pun menanyakan
tentang HPHT ini padanya dan hasilnya adalah persepsi yang pertama. Belum puas
juga dan masih kepikiran akhirnya saya searching, dan hasilnya pun sama yaitu
persepsi pertama. Tetapi jujur saya masih belum puas dan tidak yakin sepenuhnya.
Akhirnya saya carilah buku tentang hal tersebut yang saya punya dan hasilnya
seperti gambar-gambar diatas.
Jika
kasusnya seperti teman saya, maka kasihan yang lain akan kemungkinan selalu dianggap
negatif. Karena usia pernikahan 4 minggu dan diperkirakan usia kehamilan 6
minggu. Akhirnya kita lihat saja kapan ia nanti akan melahirkan bulan agustus
ataukah september seperti perhitungan diatas?
Memang
rumus naegele ini berlaku pada wanita dengan siklus menstruasi 28 hari. Dan menentukan
usia kehamilan tidak hanya dengan HPHT saja. Ada yang lain juga salah satunya
yaitu USG. Tetapi hal yang biasanya ditanyakan adalah HPHT dan bukan siklus
haidnya.
Emmm...bingung ini saya mbak :|
BalasHapusmaaf yah mba jika membuat bingung. karena saya pun saat membuat tulisan ini masih bingng.
BalasHapus