PENYESALAN
Emang yah yang namanya
penyesalan selalu datang belakangan. Kalau duluan namanya bukan penyesalan sih
tetapi pemikiran mungkin yah.
Ini juga yang gue
alamin sekarang. Gue nyesal karena gue udah pinjemin kamera digital ke adik gue
sendiri. Yah walaupun adik yang secara garis keturunan adalah kandung. Namun sejujurnya
gue gak begitu suka. Karena satu dan lain hal.
Belum lama tepatnya
hari sabtu 130816 dia pinjam kamera digital gue. Awalnya emang dia udah bilang
sehari sebelumnya via whatsapp. Tapi ga gue respon. Karena gue inget sebelumnya
yaitu waktu gue pinjemin kamare digital eh pas dibalikin malah rusak entah
kenapa? Akhirnya gue beli kamera digital yang baru karena kamera lama tidak
bisa diperbaiki dengan harga murah. Yaudah daripada uangnya untuk memperbaiki
kamera yang belum tentu baik banget mendingan uangnya buat beli yang baru ajah
deh.
Waktu dia pinjam gue
udah tanya berapa lama? Dia bilang sehari. Gue juga bilang datanya jangan
dihapus. Tapi sampai hari minggu kamera gue belum juga dibalikin sama dia.
Akhirnya hari ini senin
150816 kamera gue emang balik. Tetapi saat gue cek datanya gak utuh. Seperti data
yang sudah dihapus kemudian berusaha dikembalikan lagi. Gue emang bukan orang
yang mengerti banget tentang hal itu. Namun gue juga bukan orang yang bodoh
akan hal tersebut.
Salahnya gue adalah tidak
belajar dari pengalaman sebelumnya dimana saat kamera gue pinjamkan dan
kembali dengan keadaan rusak. Padahal saat dia bilang mau pinjam kamera feeling
akan suatu hal sudah ada. Karena saat itu gue berpikir “waktu dulu gue pinjemin
rusak, kalau sekarang gue pinjemin rusak lagi berarti gue nanti harus beli baru
dong”. Saat kamera tersebut gue pinjamkan, gue inget banget masih ada data di
kamera tersebut. Maka dari itu gue bilang datanya jangan dihapus. Mengingat belum
semua data gue remove ke tempat lain. Entah sudah feeling atau bukan, saat gue
tanya mana kamera gue dia malah bilang ntar masih dibackup. Dari kata backup itu gue udah mulai curiga jangan-jangan
data-data gue kehapus kemudian dikembalikan lagi.
Saat ia kembalikan
kamera itu ke gue, langsung gue cek dan ternyata benar saja feeling gue. Data yang
ada adalah data yang sebelumnya hilang atau terhapus kemudian dikembalikan
lagi. Karena datanya tidak berurutan dan berantakan. Gue walaupun gak detail
hapal data apa saja tetapi gue tahu apa saja urutannya itu.
Karena hal tersebut
langsunglah emosi gue menaik. Daripada gue marah-marah dan data gue belum tentu
balik seperti semua saat awal belum dipinjam. Maka gue mendingan pergi entah
kemana dengan kemarahan yang gue bawa.
Rasanya pengen gue
banting itu kamera didepan mukanya. Tapi gue inget lagi, gue belinya pakai uang
sendiri jadi pikir-pikir lagi deh kalau mau ngerusakin barang sendiri. Beda dengan
orang yang ga pernah beli ini itu dan bisanya hanya pakai atau pinjam.
Entah hal wajar atau
tidak dengan kemarahan gue. Yang pasti coba deh tanyakan kepada diri sendiri,
jika data penting kita hilang oleh orang lain sekalipun masih ada hubungan
saudara. Bagaimana? Apalagi jika data tersebut adalah data titipan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar