apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Senin, 09 Maret 2015

MENULIS dan TULISAN



MENULIS dan TULISAN

230115
Tak semua hal rasanya perlu kita ungkapkan kepada seseorang sekalipun mungkin orang itu sangat dekat dengan kita dan sangat kita percaya. Tapi ingat loh sewaktu-waktu orang yang mungkin dekat dan kita percaya itu bisa saja menjadi bumerang bagi diri kita sendiri bahkan bisa jadi pengkhianat. Misalnya saja jika kita menceritakan tentang perasaan kita kepada teman yang sudah sangat dekat dengan kita, hati-hati loh bisa jadi teman kita itu juga ternyata menyukai orang yang kita suka. Nah loh......
Maka dari itu mungkin menulis adalah salah satu solusinya. Yah mungkin akan berbeda antara menulis dengan kita menceritakan langsung kepada teman apa masalah atau yang ingin kita ceritakan. Bedanya apa? jika menulis mungkin kita hanya bisa mencurahkan isi hati kita terhadap tulisan kita tanpa kita mendapatkan solusi dari tulisan tersebut mungkin tapi setelah menulis mungkin kita akan merasa lega karena semua hal bisa kita ungkapkan kepada kata-kata itu tanpa kita pedulikan perasaan orang lain dan mungkin komunikasinya hanya satu arah. Jika mencurahkan isi hati kita kepada orang lain bisa saja orang itu punya solusi yang baik namun bisa juga orang itu hanya menjadi pendengar yang baik (yah kaya radio donk) dan memang komunikasinya dua arah karena pasti melibatkan dua orang.
Saya pribadi lebih memilih mencurahkan isi hati saya atau apapun yang saya ingin ceritakan tentang apapun kepada kata-kata, kalimat-kalimat atau pun tulisan hehehe. Kenapa? Yah alasannya seperti yang saya ungkapkan tadi. Inget loh dalam sedetik bisa saja teman bisa jadi musuh bahkan bumerang untuk kita sendiri.
Dengan tulisan kita bisa mencurahkan apa yang kita rasakan dan apa yang kita inginkan tanpa mungkin diketahui orang lain. Jika orang lain itu tidak membacanya. Dan mungkin juga kita akan ingat apa yang kita inginkan saat kita menulis tersebut. Ingat loh tulisan akan lebih berbekas di otak atau pun akan lebih diingat dibanding hanya dengan omongan yang bisa saja sewaktu-waktu orang yang berbicara seperti itu mengelaknya. Namun jika dengan tulisan berupa rangkaian kalimat-kalimat dan kata-kata, maka orang akan lebih mengingat dan jika pun suatu saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan maka tulisan tersebut bisa menjadi bukti yang otentik dan mungkin lebih kuat dibanding omongan. Itu menurut saya loh. Entah benar atau tidak saya tak tau.
Kenapa pula saya lebih memilih menulis? Jujur saya bukan tipe orang yang gampang mengungkapkan isi hati saya kepada seseorang entah saya menyukai orang tersebut ataupun membenci orang tersebut karena saya khawatir ungkapan saya itu akan menyakiti orang tersebut ataupun memalukan diri saya sendiri. Terserah pendapat anda seperti apa tentang itu? Yang pasti ini adalah saya dan saya punya alasan tersendiri kenapa saya melakukan itu.
Tidak baik jika dipendam sendiri? Hei siapa bilang saya memendamnya sendiri. saya tidak memendamnya sendiri. Saya punya Allah maka saya mengungkapkannya dengan bait-bait doa yang saya panjatkan kepadaNya. Dan juga menulis hehehe.
Ada sensasi tersendiri rasanya dengan menulis. apapun yang ingin ditulis tulislah. Tak perlu takut dengan pendapat orang lain tentang tulisan kita. Toh itu buah pikiran kita yang kita tuangkan dalam bentuk kata-kata. Pendapat kita mengenai sesuatu hal yang kita suka maupun tidak. Jika pun ada yang mengkritik tentang tulisan kita misalnya tulisan tidak urut atau berantakan ya sah-sah saja saya rasa bila ada orang mengatakan seperti itu. Tapi kalo bisa orang yang mengatakan seperti itu jangan hanya bisa mengkritik seperti itu kalo bisa juga orang itu memperbaiki tulisan kita agar lebih bagus lagi. Karena jujur saya menulis sesuka hati saya, apa yang saya ingin ungkapkan maka saya tulis jadi maaf bila tulisan saya mungkin kurang bagus atau kosakatanya tidak baku.
Teringat saat interview untuk masuk perguruan tinggi, pernah ditanya “punya teman dekat?” maka saya jawab tidak. Lalu dia bertanya lagi “terus kalo curhat gimana?” ya saya jawab saja “saya berbicara sendiri di depan kaca”. Yah itu lah saya yang dulu saat lulus SMA dan memasuki kuliah. Selain memang tak punya teman dekat untuk curhat saya juga bukan orang yang gampang percaya dengan orang lain jika saya menceritakan sesuatu kepadanya. Cerita sih tapi mungkin tidak sebanyak apa yang saya ceritakan depan kaca saat itu. Kenapa? Yah itu tadi bisa saja orang tersebut yang telah kita percaya malah menjadi pengkhianat. Karena jujur saya pernah mengalami dan pernah mempunyai teman seperti itu. Dan saya rasa tak perlu saya menceritakannya lagi hehehe.
Sempat saat SMA saya mencoba membuat cerpen yang memang tidak jauh dari cerita kehidupan saya pribadi. Namun karena tak ada komputer saat itu dan capek menulis dengan tangan hehehe maka tidak saya teruskan tulisan itu. Saat itu pun saya menulis sesuka hati saya dan mungkin alur cerita tidak urut serta kata-kata mungkin tidak bagus juga.
Dan saya mulai menulis lagi saat lulus kuliah. Entah apa yang telah mendorong saya untuk menulis. awalnya hanya iseng. Iseng karena laptop menganggur dan saya pun tak ada kerjaan lagi di depan laptop karena tak ada tugas yang harus saya kerjakan memakai laptop. Maka saya pun mencoba mengetik dengan mengingat-ngingat kejadian masa lalu yang mungkin bisa saya tuliskan alhasil jadilah sebuah tulisan hehehe. Juga ungkapan saat saya menyukai seseorang dan galau dengan perasaan saya itu. Intinya semuanya saya ungkapkan dengan tulisan tentang apapun yang saya rasakan. Maka.......
TULISLAH APA YANG INGIN KAU TULIS
BACALAH APA YANG INGIN KAU BACA
JIKA PERLU SEMPATKAN DIRI DALAM SEHARI UNTUK MEMBACA
MEMBACA APA SAJA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar