MENULIS dan
TULISAN
230115
Tak semua hal rasanya perlu kita
ungkapkan kepada seseorang sekalipun mungkin orang itu sangat dekat dengan kita
dan sangat kita percaya. Tapi ingat loh sewaktu-waktu orang yang mungkin dekat
dan kita percaya itu bisa saja menjadi bumerang bagi diri kita sendiri bahkan
bisa jadi pengkhianat. Misalnya saja jika kita menceritakan tentang perasaan
kita kepada teman yang sudah sangat dekat dengan kita, hati-hati loh bisa jadi
teman kita itu juga ternyata menyukai orang yang kita suka. Nah loh......
Maka dari itu mungkin menulis
adalah salah satu solusinya. Yah mungkin akan berbeda antara menulis dengan
kita menceritakan langsung kepada teman apa masalah atau yang ingin kita
ceritakan. Bedanya apa? jika menulis mungkin kita hanya bisa mencurahkan isi
hati kita terhadap tulisan kita tanpa kita mendapatkan solusi dari tulisan
tersebut mungkin tapi setelah menulis mungkin kita akan merasa lega karena
semua hal bisa kita ungkapkan kepada kata-kata itu tanpa kita pedulikan
perasaan orang lain dan mungkin komunikasinya hanya satu arah. Jika mencurahkan
isi hati kita kepada orang lain bisa saja orang itu punya solusi yang baik
namun bisa juga orang itu hanya menjadi pendengar yang baik (yah kaya radio
donk) dan memang komunikasinya dua arah karena pasti melibatkan dua orang.
Saya pribadi lebih memilih
mencurahkan isi hati saya atau apapun yang saya ingin ceritakan tentang apapun
kepada kata-kata, kalimat-kalimat atau pun tulisan hehehe. Kenapa? Yah
alasannya seperti yang saya ungkapkan tadi. Inget loh dalam sedetik bisa saja
teman bisa jadi musuh bahkan bumerang untuk kita sendiri.
Dengan tulisan kita bisa
mencurahkan apa yang kita rasakan dan apa yang kita inginkan tanpa mungkin
diketahui orang lain. Jika orang lain itu tidak membacanya. Dan mungkin juga
kita akan ingat apa yang kita inginkan saat kita menulis tersebut. Ingat loh
tulisan akan lebih berbekas di otak atau pun akan lebih diingat dibanding hanya
dengan omongan yang bisa saja sewaktu-waktu orang yang berbicara seperti itu
mengelaknya. Namun jika dengan tulisan berupa rangkaian kalimat-kalimat dan
kata-kata, maka orang akan lebih mengingat dan jika pun suatu saat terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan maka tulisan tersebut bisa menjadi bukti yang
otentik dan mungkin lebih kuat dibanding omongan. Itu menurut saya loh. Entah
benar atau tidak saya tak tau.
Kenapa pula saya lebih memilih
menulis? Jujur saya bukan tipe orang yang gampang mengungkapkan isi hati saya
kepada seseorang entah saya menyukai orang tersebut ataupun membenci orang
tersebut karena saya khawatir ungkapan saya itu akan menyakiti orang tersebut
ataupun memalukan diri saya sendiri. Terserah pendapat anda seperti apa tentang
itu? Yang pasti ini adalah saya dan saya punya alasan tersendiri kenapa saya
melakukan itu.
Tidak baik jika dipendam sendiri?
Hei siapa bilang saya memendamnya sendiri. saya tidak memendamnya sendiri. Saya
punya Allah maka saya mengungkapkannya dengan bait-bait doa yang saya panjatkan
kepadaNya. Dan juga menulis hehehe.
Ada sensasi tersendiri rasanya dengan
menulis. apapun yang ingin ditulis tulislah. Tak perlu takut dengan pendapat
orang lain tentang tulisan kita. Toh itu buah pikiran kita yang kita tuangkan
dalam bentuk kata-kata. Pendapat kita mengenai sesuatu hal yang kita suka
maupun tidak. Jika pun ada yang mengkritik tentang tulisan kita misalnya
tulisan tidak urut atau berantakan ya sah-sah saja saya rasa bila ada orang
mengatakan seperti itu. Tapi kalo bisa orang yang mengatakan seperti itu jangan
hanya bisa mengkritik seperti itu kalo bisa juga orang itu memperbaiki tulisan
kita agar lebih bagus lagi. Karena jujur saya menulis sesuka hati saya, apa
yang saya ingin ungkapkan maka saya tulis jadi maaf bila tulisan saya mungkin
kurang bagus atau kosakatanya tidak baku.
Teringat saat interview untuk masuk
perguruan tinggi, pernah ditanya “punya teman dekat?” maka saya jawab tidak.
Lalu dia bertanya lagi “terus kalo curhat gimana?” ya saya jawab saja “saya
berbicara sendiri di depan kaca”. Yah itu lah saya yang dulu saat lulus SMA dan
memasuki kuliah. Selain memang tak punya teman dekat untuk curhat saya juga
bukan orang yang gampang percaya dengan orang lain jika saya menceritakan
sesuatu kepadanya. Cerita sih tapi mungkin tidak sebanyak apa yang saya
ceritakan depan kaca saat itu. Kenapa? Yah itu tadi bisa saja orang tersebut
yang telah kita percaya malah menjadi pengkhianat. Karena jujur saya pernah
mengalami dan pernah mempunyai teman seperti itu. Dan saya rasa tak perlu saya
menceritakannya lagi hehehe.
Sempat saat SMA saya mencoba
membuat cerpen yang memang tidak jauh dari cerita kehidupan saya pribadi. Namun
karena tak ada komputer saat itu dan capek menulis dengan tangan hehehe maka
tidak saya teruskan tulisan itu. Saat itu pun saya menulis sesuka hati saya dan
mungkin alur cerita tidak urut serta kata-kata mungkin tidak bagus juga.
Dan saya mulai menulis lagi saat
lulus kuliah. Entah apa yang telah mendorong saya untuk menulis. awalnya hanya
iseng. Iseng karena laptop menganggur dan saya pun tak ada kerjaan lagi di
depan laptop karena tak ada tugas yang harus saya kerjakan memakai laptop. Maka
saya pun mencoba mengetik dengan mengingat-ngingat kejadian masa lalu yang
mungkin bisa saya tuliskan alhasil jadilah sebuah tulisan hehehe. Juga ungkapan
saat saya menyukai seseorang dan galau dengan perasaan saya itu. Intinya
semuanya saya ungkapkan dengan tulisan tentang apapun yang saya rasakan.
Maka.......
TULISLAH APA YANG INGIN KAU
TULIS
BACALAH APA YANG INGIN KAU
BACA
JIKA PERLU SEMPATKAN DIRI
DALAM SEHARI UNTUK MEMBACA
MEMBACA APA SAJA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar