TITIK JENUH
260215
Pernah gak sih mengalami titik
jenuh? Atau galau dengan kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Entah pesimis
atau bukan. Saya merasa saat ini mungkin saya galau dengan kegiatan kuliah
sarjana saya. Bukan galau karena biaya atau niat? Saya pribadi asik asik saja
menjalaninya dengan tugas dan belajar karena rasanya ada sensasi atau tantangan
baru dalam hidup ga monoton pergi dan pulang kerja terus udah selesai. Ingat
loh ilmu itu selalu berkembang. Tapi saya sempat berpikir untuk apa nanti ijazah
sarjana saya? Dan bahkan saya menginginkan untuk ambil magister walaupun belum
tau pasti jurusan yang akan saya pilih nanti. Entah pikiran picik, sempit atau
bukan? Terkadang berpikir, nanti kalo sudah lulus, ijazah sarjana saya untuk
apa? jujur saya pribadi menginginkan ijazah yang berbeda ditempat kerja berbeda
pula. Maksudnya begini saat ini saya bekerja di rumah sakit dengan ijazah d3
saya. Nah saya ingin saat saya sudah sarjana saya menggunakan ijazah sarjana
saya ditempat lain. Jadi tetap bekerja di rumah sakit dan ditempat lain juga.
Tentunya dengan manajemen waktu yang benar. Yah walaupun selembar ijazah itu
tidak mutlak dengan sebuah pekerjaan yang sama linier maksudnya gitu. Entahlah
kenapa saya berpikir seperti ini? Jujur saja awalnya saya menginginkan ijazah
sarjana saya kelak mungkin bisa dipakai untuk pendidikan yah ngajar fleksibel
di sekolah-sekolah kesehatan gitu lah yang penting ijazah sarjana saya berguna
dan terpakai. Tapi saat bertemu adik kelas dengan SMP yang sama dan sudah lulus
dari SMK kesehatan iseng-iseng saya tanya tentang pendidikan guru-guru di
sekolah kesehatan tersebut ternyata dia bilang ada yang s2 ada pula yang s1
dengan profesi. Nah sarjana dengan profesi. Itulah yang saya pikirkan. Karena
saat ini saya belum ada niat atau pikiran untuk mengambil profesi keperawatan.
Dan untuk magister pernah sih
kepikiran dan tertarik dengan jurusan hukum mengingat pekerjaan perawat resiko
dengan hukum dan pernah juga kepikiran dengan jurusan manajemen mengingat
sesuatu itu pasti ada manajemennya yang mungkin kurang bagus itu pikir saya.
Nah saya berpikir untuk mengkombinasikan jurusan itu jadilah jurusan manajemen
hukum, namun ternyata hahaha nihil karena saat saya browsing tak ada jurusan
manajemen dengan konsentrasi manajemen hukum. Ya sudah deh jadi bingung lagi.
Kepikiran juga kalo saya ambil jurusan hukum bisakah nantinya saya bekerja di
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) hahaha entahlah. Mungkin jika ada yang berpikir,
jauh banget sih mikirnya ini ajah dulu jalanin, sarjana juga belum udah mikir
buat magister. Yah saya rasa itu gak salah juga. Tapi bukankah hidup itu harus
punya rencana atau rancangan ke depannya mau gimana? Yah walaupun belum tentu
semuanya akan sesuai dengan rencana dan harapan kita? Yah simplenya sehari-hari
lah mungkin kita harus punya rencana hari ini mau kemana atau mau ngapain ajah?
Teringat saat dulu lulus SMA dan
kuliah di akper jujur saya tak pernah terbersit dalam benak saya untuk apa saya
kuliah? Dan nantinya untuk apa ijazah d3 saya? Karena jujur saat lulus SMA
dipikiran saya yang ada hanyalah “saya harus kuliah entah gimana caranya, entah
mau lulus atau tidak yang penting saya merasakan kuliah itu seperti apa” yah
jadilah saya seperti ini. Tidak pernah kepikiran juga akan atau ingin bekerja
dimana? Yang penting lulus terus kerja udah gitu ajah saat itu pikiran saya.
Dan mungkin saat ini saya harus
berpikiran lagi seperti di atas supaya tidak galau atau jenuh atau pesimis atau
apa lah namanya. Mungkin biarkan semuanya mengalir apa adanya. Toh ga akan ada
yang tau besok akan gimana kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar