apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Senin, 16 Maret 2015

TITIK JENUH

TITIK JENUH

260215

Pernah gak sih mengalami titik jenuh? Atau galau dengan kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Entah pesimis atau bukan. Saya merasa saat ini mungkin saya galau dengan kegiatan kuliah sarjana saya. Bukan galau karena biaya atau niat? Saya pribadi asik asik saja menjalaninya dengan tugas dan belajar karena rasanya ada sensasi atau tantangan baru dalam hidup ga monoton pergi dan pulang kerja terus udah selesai. Ingat loh ilmu itu selalu berkembang. Tapi saya sempat berpikir untuk apa nanti ijazah sarjana saya? Dan bahkan saya menginginkan untuk ambil magister walaupun belum tau pasti jurusan yang akan saya pilih nanti. Entah pikiran picik, sempit atau bukan? Terkadang berpikir, nanti kalo sudah lulus, ijazah sarjana saya untuk apa? jujur saya pribadi menginginkan ijazah yang berbeda ditempat kerja berbeda pula. Maksudnya begini saat ini saya bekerja di rumah sakit dengan ijazah d3 saya. Nah saya ingin saat saya sudah sarjana saya menggunakan ijazah sarjana saya ditempat lain. Jadi tetap bekerja di rumah sakit dan ditempat lain juga. Tentunya dengan manajemen waktu yang benar. Yah walaupun selembar ijazah itu tidak mutlak dengan sebuah pekerjaan yang sama linier maksudnya gitu. Entahlah kenapa saya berpikir seperti ini? Jujur saja awalnya saya menginginkan ijazah sarjana saya kelak mungkin bisa dipakai untuk pendidikan yah ngajar fleksibel di sekolah-sekolah kesehatan gitu lah yang penting ijazah sarjana saya berguna dan terpakai. Tapi saat bertemu adik kelas dengan SMP yang sama dan sudah lulus dari SMK kesehatan iseng-iseng saya tanya tentang pendidikan guru-guru di sekolah kesehatan tersebut ternyata dia bilang ada yang s2 ada pula yang s1 dengan profesi. Nah sarjana dengan profesi. Itulah yang saya pikirkan. Karena saat ini saya belum ada niat atau pikiran untuk mengambil profesi keperawatan.

Dan untuk magister pernah sih kepikiran dan tertarik dengan jurusan hukum mengingat pekerjaan perawat resiko dengan hukum dan pernah juga kepikiran dengan jurusan manajemen mengingat sesuatu itu pasti ada manajemennya yang mungkin kurang bagus itu pikir saya. Nah saya berpikir untuk mengkombinasikan jurusan itu jadilah jurusan manajemen hukum, namun ternyata hahaha nihil karena saat saya browsing tak ada jurusan manajemen dengan konsentrasi manajemen hukum. Ya sudah deh jadi bingung lagi. Kepikiran juga kalo saya ambil jurusan hukum bisakah nantinya saya bekerja di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) hahaha entahlah. Mungkin jika ada yang berpikir, jauh banget sih mikirnya ini ajah dulu jalanin, sarjana juga belum udah mikir buat magister. Yah saya rasa itu gak salah juga. Tapi bukankah hidup itu harus punya rencana atau rancangan ke depannya mau gimana? Yah walaupun belum tentu semuanya akan sesuai dengan rencana dan harapan kita? Yah simplenya sehari-hari lah mungkin kita harus punya rencana hari ini mau kemana atau mau ngapain ajah?


Teringat saat dulu lulus SMA dan kuliah di akper jujur saya tak pernah terbersit dalam benak saya untuk apa saya kuliah? Dan nantinya untuk apa ijazah d3 saya? Karena jujur saat lulus SMA dipikiran saya yang ada hanyalah “saya harus kuliah entah gimana caranya, entah mau lulus atau tidak yang penting saya merasakan kuliah itu seperti apa” yah jadilah saya seperti ini. Tidak pernah kepikiran juga akan atau ingin bekerja dimana? Yang penting lulus terus kerja udah gitu ajah saat itu pikiran saya.

Dan mungkin saat ini saya harus berpikiran lagi seperti di atas supaya tidak galau atau jenuh atau pesimis atau apa lah namanya. Mungkin biarkan semuanya mengalir apa adanya. Toh ga akan ada yang tau besok akan gimana kan?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar