SINGLE
Jika dengan sendiri anda merasa lebih
bahagia. Lalu mengapa harus buru-buru mencari yang belum tentu membuat anda
bahagia? Apa yang salah dengan usia yang sudah matang dan seharusnya tak
single? Salahkah dengan usia yang bisa dibilang cukup dewasa lalu masih single?
Salahlah dengan single? Adakah peraturan negara dan agama yang melarang
seseorang tak boleh single pada usia tertentu? Tak ada bukan?
Lalu mengapa terkadang orang
mempersoalkan hal seperti itu? Aturan dari manakah hal seperti itu? Terkadang
lingkungan sosial yang sering mempermasalah kita masih single pada usia
tertentu. Mengapa begitu? Entahlah. Mungkin ini yang disebut hidup kita yang menjalani
tetapi orang lain yang mengomentari. Lalu pentingkah komentar-komentar mereka?
Bereskah komentar mereka seandainya status single kita telah berakhir dan
berganti dengan status baru? Saya rasa tidak. Karena dalam hidup ini akan
selalu ada saja orang-orang yang komentar walaupun tanpa diminta. Mau apapun
yang kita lakukan. Entah itu baik bahkan apalagi buruk yang namanya komentar
saya rasa pasti ada saja. Baik diminta maupun tidak. Entah disadari atau tidak
terkadang mungkin orang yang memberi komentar mungkin tak merasa ia telah
mengomentari orang lain dan mungkin secara tak langsung sudah mencampuri urusan
orang lain walaupun tanpa disengaja. Ya mungkin inilah yang sering terjadi.
Single pada usia sekian tahun yang
mungkin menurut orang-orang di lingkungan sekitar seharusnya sudah tak single
lagi. Lalu akhirnya banyaklah orang-orang yang mungkin akan membicarakan orang
tersebut. Kadang mungkin bukan saja hanya sampai disitu. Tetapi bisa juga lebih
jauh lagi. Misalnya menjodoh-jodohkan orang tersebut lah atau menjadi mak
comblang atau apalah gitu. Yang mungkin secara tak langsung dan tanpa disadari
juga telah mencampuri urusan orang lain dan mungkin pula telah mendahului
kehendak Sang Kuasa. Mengapa begitu? Karena mungkin ia single karena memang
belum waktunya ia mengakhiri status single. Karena semua akan ada waktunya di
saat yang tepat. Dan semuanya pasti sudah Allah SWT atur. Menjodoh-jodohkan itu
kan hanya usaha? Kan kita hidup juga harus usaha? Iya memang hidup harus
berusaha. Tetapi apakah itu cara kita berusaha untuk membuat orang lain tak
lagi single? Dan apakah itu juga yang harus dilakukan oleh sang single? Cukup
hanya memperbaiki diri agar hidup kita menjadi lebih baik lagi. Itulah usaha
yang seharusnya dilakukan.
Jangan memaksakan sesuatu hanya agar
status single kita berakhir. Apa sih akhir dari single? Menikah bukan? Apa sih
tujuan orang menikah? Agar bahagia bukan? Agar menjadi keluarga yang sakinah
mawadah wa rahmah bukan? Lalu apa yang disebut dengan keluarga sakinah mawadah
wa rahmah? Bagaimana agar menjadi sakinah mawadah wa rahmah? Seandainya kita
menikah lalu kemudian kita merasa tak bahagia dengan pernikahan tersebut dan
dengan alasan apapun. Apapun alasannya intinya adalah kita tak merasa bahagia
dengan pernikahan tersebut. Lalu apakah itu yang disebut dengan keluarga yang
sakinah mawadah wa rahmah? Akan kita dapat membangun keluarga sakinah mawadah
wa rahmah jika kita sendiri tak merasa bahagia dengan sebuah pernikahan itu?
Inilah yang saya maksud bahwa jika single lebih baik dan lebih bahagia mengapa
harus buru-buru mengakhiri status single tersebut. Pikirkan baik-baik dalam
setiap melangkah. Harus selektif dalam memilih tetapi bukan berarti harus
banyak kriteria pada pilihan tersebut. Karena tak ada manusia yang sempurna.
Dan kita pun mencari seseorang agar membuat diri kita menjadi sempurna.
Sempurna dengan berdua dan bukan dengan single.
Akhirnya wajar ada lagu yang berjudul
“single happy” yang dinyanyikan oleh dua penyanyi dengan lirik yang berbeda
yaitu Ayu Ting Ting dan Oppie Andaresta. I am single I am happy. I am single I
am very happy. Pertahankan saja dahulu apa yang membuat hidupmu bahagia.
Tinggalkan yang membuat hidupmu tak bahagia. Karena walaupun bahagia itu mudah
dan gampang tetapi kebahagiaan itu mahal harganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar