JASUS
DAN REGULER
Ingat
kejadian semalam karena grup blackberry messenger (bbm) saya ramai dengan chat
panas membahas tentang seminar. Awalnya begini, di kampus saya berencana akan
mengadakan seminar sebagai salah satu syarat kelulusan dan agar prosesnya lebih
mudah maka kami anak jasus (jalur khusus) digabung dengan anak reguler dengan
maksud membantu.
Langkah
pertama kami mengusulkan judul dan proposal, namun ternyata judul tersebut sama
dengan seminar sebelumnya. Maka langsunglah kami menggantinya dengan yang baru.
Akhirnya muncul judul kedua, tetapi setelah dikonsultasi ternyata judul
tersebut dikatakan tidak nyambung dengan profesi kami. Akhirnya muncul judul
ketiga yang sesungguhnya saya sendiri pun tak begitu sreg awalnya dengan judul
tersebut karena lebih ke arah spesialisasi. Maka saya pun menganjurkan agar
kesan spesialisasi tersebut dihilangkan dan akhirnya berubah sedikitlah judul
tersebut dan acc juga. Memang saya akui lebih banyak anak reguler yang
mengerjakannya dibandingkan kami anak jasus yang mayoritas disibukkan dengan
pekerjaan profesi. Setelah judul tersebut deal dan fix mengingat pembicara juga
sudah ditentukan maka langsunglah kami berbagi tugas untuk mengerjakan hal-hal
lain yang sangat mendukung berjalannya seminar tersebut.
Selasa
sore 2 februari 2016 ada info tentang brosur yang akan di buat yang designnya
sudah jadi dan di sebar dalam grup bbm tersebut. Maka inilah respon teman-teman
jasus.
Memanaslah
malam itu dengan chat tersebut. Saya pribadi berusaha untuk netral saja. Karena
toh kalau kami anak jasus yang mengerjakan sendiri saya tak yakin akan cepat
selesai.
Mengingat
teman-teman jasus pun agak susah untuk dikumpulkan dan saat ditanya tentang
judul dan lainnya pun tak ada yang respon dengan cepat sedangkan kami sudah
dikejar waktu tetapi saat sudah berjalan hampir setengahnya malah dikatakan
seperti chat diatas. Menurut saya sih wajar saja jika anak reguler ada yang
bersikap seperti itu karena yang memancing pun anak jasus dengan mengatakan
“emang yang bayar satu orang doank” dan saat anak reguler membalasnya dianggap
tak pantas oleh jasus. Entahlah yang pasti dalam hal ini saya benar-benar
menyadari bahwa menghargai dan menghormati itu penting sekali. Seperti yang
saya sering dengar, yang muda harus menghormati yang tua dan yang tua
menghargai yang muda. Memang sih seperti itu namun yang tua jangan gila hormat
juga. Ditentang sedikit oleh yang muda bisa-bisa dianggap tak menghormati. Yang
muda pun begitu, jika pun memang kesal tetapi perkataan tetap disampaikan
dengan sopan. Kesal boleh saja tetapi kata-kata tetap harus dijaga. Jangan
sampai juga ada perkataan tak sopan seperti “tai” dalam chat diatas.
Tentang
seminar maka akhirnya saya ikut saja selama hal tersebut tidak terlalu
bertentangan. Walaupun memang masih ada hal-hal saya kurang sreg hingga saat
ini. Tetapi ya sudahlah jika sudah di acc mau bilang apa? Toh mungkin kalau
ingin seminar yang sesuai dengan kehendak hati lebih baik buat acara sendiri
saja suatu saat nanti. Begitu saja simple kan?
Seandainya
saya yang menjadi anak reguler mungkin saya akan melakukan hal yang sama dengan
mereka. Kemudian akan bertanya “lalu maunya apa dan bagaimana?”. Jika memang
maunya jasus mengubah judul silakan saja. Tetapi yang pasti jika judul berubah maka
semuanya akan berubah mulai dari proposal, pembicara, budget dan lainnya.
Masalahnya adalah apakah akan terkejar dengan waktu yang sudah ditentukan dan
semakin dekat jika berubah-ubah lagi. Maka saran saya pribadi adalah suka?
Ikuti, tak suka? Ya sudah terserah saja. Setuju? Syukur, tidak setuju? Silakan
mundur. Simple kan?
Berselisih paham selalu terjadi kalo mau bikin acara. Apalagi 2 golongan bersatu dalam satu tim. Kemungkinan gesekan tidak bisa dihindari. Benar sih, harus netral dan bersikap tenang
BalasHapusMenghargai kerja keras orang lain dan memberi masukan dg bijak.
BalasHapus