apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Kamis, 04 Februari 2016

VERSUS



JASUS DAN REGULER

Ingat kejadian semalam karena grup blackberry messenger (bbm) saya ramai dengan chat panas membahas tentang seminar. Awalnya begini, di kampus saya berencana akan mengadakan seminar sebagai salah satu syarat kelulusan dan agar prosesnya lebih mudah maka kami anak jasus (jalur khusus) digabung dengan anak reguler dengan maksud membantu.

Langkah pertama kami mengusulkan judul dan proposal, namun ternyata judul tersebut sama dengan seminar sebelumnya. Maka langsunglah kami menggantinya dengan yang baru. Akhirnya muncul judul kedua, tetapi setelah dikonsultasi ternyata judul tersebut dikatakan tidak nyambung dengan profesi kami. Akhirnya muncul judul ketiga yang sesungguhnya saya sendiri pun tak begitu sreg awalnya dengan judul tersebut karena lebih ke arah spesialisasi. Maka saya pun menganjurkan agar kesan spesialisasi tersebut dihilangkan dan akhirnya berubah sedikitlah judul tersebut dan acc juga. Memang saya akui lebih banyak anak reguler yang mengerjakannya dibandingkan kami anak jasus yang mayoritas disibukkan dengan pekerjaan profesi. Setelah judul tersebut deal dan fix mengingat pembicara juga sudah ditentukan maka langsunglah kami berbagi tugas untuk mengerjakan hal-hal lain yang sangat mendukung berjalannya seminar tersebut.

Selasa sore 2 februari 2016 ada info tentang brosur yang akan di buat yang designnya sudah jadi dan di sebar dalam grup bbm tersebut. Maka inilah respon teman-teman jasus.





















Memanaslah malam itu dengan chat tersebut. Saya pribadi berusaha untuk netral saja. Karena toh kalau kami anak jasus yang mengerjakan sendiri saya tak yakin akan cepat selesai.


Mengingat teman-teman jasus pun agak susah untuk dikumpulkan dan saat ditanya tentang judul dan lainnya pun tak ada yang respon dengan cepat sedangkan kami sudah dikejar waktu tetapi saat sudah berjalan hampir setengahnya malah dikatakan seperti chat diatas. Menurut saya sih wajar saja jika anak reguler ada yang bersikap seperti itu karena yang memancing pun anak jasus dengan mengatakan “emang yang bayar satu orang doank” dan saat anak reguler membalasnya dianggap tak pantas oleh jasus. Entahlah yang pasti dalam hal ini saya benar-benar menyadari bahwa menghargai dan menghormati itu penting sekali. Seperti yang saya sering dengar, yang muda harus menghormati yang tua dan yang tua menghargai yang muda. Memang sih seperti itu namun yang tua jangan gila hormat juga. Ditentang sedikit oleh yang muda bisa-bisa dianggap tak menghormati. Yang muda pun begitu, jika pun memang kesal tetapi perkataan tetap disampaikan dengan sopan. Kesal boleh saja tetapi kata-kata tetap harus dijaga. Jangan sampai juga ada perkataan tak sopan seperti “tai” dalam chat diatas.

Tentang seminar maka akhirnya saya ikut saja selama hal tersebut tidak terlalu bertentangan. Walaupun memang masih ada hal-hal saya kurang sreg hingga saat ini. Tetapi ya sudahlah jika sudah di acc mau bilang apa? Toh mungkin kalau ingin seminar yang sesuai dengan kehendak hati lebih baik buat acara sendiri saja suatu saat nanti. Begitu saja simple kan?

Seandainya saya yang menjadi anak reguler mungkin saya akan melakukan hal yang sama dengan mereka. Kemudian akan bertanya “lalu maunya apa dan bagaimana?”. Jika memang maunya jasus mengubah judul silakan saja. Tetapi yang pasti jika judul berubah maka semuanya akan berubah mulai dari proposal, pembicara, budget dan lainnya. Masalahnya adalah apakah akan terkejar dengan waktu yang sudah ditentukan dan semakin dekat jika berubah-ubah lagi. Maka saran saya pribadi adalah suka? Ikuti, tak suka? Ya sudah terserah saja. Setuju? Syukur, tidak setuju? Silakan mundur. Simple kan?

2 komentar:

  1. Berselisih paham selalu terjadi kalo mau bikin acara. Apalagi 2 golongan bersatu dalam satu tim. Kemungkinan gesekan tidak bisa dihindari. Benar sih, harus netral dan bersikap tenang

    BalasHapus
  2. Menghargai kerja keras orang lain dan memberi masukan dg bijak.

    BalasHapus