MENGAPA TAK LANGSUNG MENIKAH?
Seinggat saya setelah lebaran tahun lalu
yaitu 2015, saya mendapat kabar yang cukup mengagetkan karena melihat display
picture seseorang pada BBM yang menggambarkan bahwa seseorang telah
bertunangan. Saat itu saya pikir “wah hebat tidak ada kabar kedekatannya dengan
seseorang tetapi tau-tau ada fotonya bertunangan dengan seseorang, tidak lama
nih akan nyebar undangan pernikahan nih”. Entah tidak dekat dengan seseorang
atau saya sendiri yang memang tidak pernah tahu akan hal itu. Ah sudahlah.
Namun sayangnya hingga waktu lebaran
idul adha tak saya dapatkan juga undangan pernikahan darinya. Karena setau saya
orang itu cukup mengerti agama dan rasanya jarak dari lebaran haji sampai
lebaran idul adha cukup untuk mempersiapkan sebuah pernikahan. Setau saya juga,
jarak dari lamaran menuju pernikahan itu tak boleh lama-lama dan secepatnya.
Apakah pada zaman Rasulullah ada istilah lamaran atau tunangan yang jaraknya
lama?
Bukan hanya itu, saya pikir orang yang
cukup mengerti agama dan cukup islami mengingat ia juga tinggal di lingkungan
berbau islam dan mungkin juga pesantren akan memakai hukum-hukum agama dengan
baik terutama pergaulan dengan lawan jenis yang bukan muhrim. Namun menurut
saya juga “tidak”. Karena sering sekali saya melihat fotonya hanya berdua
bersama tunangan dan berpegangan tangan. Agak berlebihan. Yang menjadi
pertanyaan saya adalah, di dalam islam berduaan dengan lawan jenis yang bukan
muhrim saja bukankah tak dibolehkan? Lalu bagaimana dengan gambar? Berfoto dengan
lawan jenis yang bukan muhrim kemudian di pajang-pajang pada media sosial?
Ingat itu bukan muhrimmu? Sekalipun kau telah bertunangan dengannya tetapi
secara hukum islam bukankah itu belum sah? Lagipula segala sesuatu pun bisa
saja terjadi. Kasarnya, yang sudah menikah saja bisa cerai apalagi hanya
tunangan yang secara hukum agama belum sah dan hukum negara pun tak tercatat.
Tunangan juga bisa saja gagal menuju pernikahan, sekalipun keduanya sudah
merasa saling cocok dan dekat bahkan keluarga juga merestui. Kalau sudah begitu
pasti yang rugi adalah wanita.
Akhirnya saya tau, rencana pernikahannya
adalah tahun depan yaitu 2017. Karena dia pernah memang display picture yang
mengartikan seperti itu pada bbmnya. Saya pikir itu terlalu lama. Jarak antara
lamaran menuju pernikahan yang berarti kurang lebih adalah dua tahun?
Pertanyaan saya adalah mengapa tak langsung menikah saja? Dengan alasan apa?
Jika memang belum siap, ya mungkin seharusnya tak mengikat seseorang dengan
ikatan yang belum pasti dan jelas. Toh jika memang jodoh bukankah tak akan lari
kemana? Perbanyak saja dahulu puasa dan ibadah lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar