BAHASA TIDAK BELI BUKAN BERARTI
SEMAUNYA
Jumat lalu tepatnya 22 april 2016,
kebetulan ada sedikit waktu untuk olahraga renang. Walaupun saya sendiri
sebenarnya tak begitu bisa renang. Namun jadwal renang selalu rutin saya
lakukan setiap bulannya. Hitung-hitung olahraga air yang saya rutinkan. Manfaatnnya
sudah jelas pasti ada.
Saat sudah selesai dan akan berganti
pakaian, kebetulan di dalam ruang ganti bukan hanya ada saya tetapi juga ada
beberapa orang lain yang menurut saya mereka masih anak sekolah. Yang saya
heran dan kaget adalah mendengar ucapan kepada temannya. Entah becanda atau
tidak yang pasti menurut saya tak baik juga dikatakan. Apa yang dikatakan? Dia menyebutkan
beberapa nama binatang yang pastinya ada di kebun binatang. Saya jadi berpikir,
“koq anak sekarang bicara seperti itu tidak dilarang orang tua atau gurunya
yah? Entah dilarang atau tidak? Entah memang anak itu yang nakal?”. Saya bingung.
Bukan hanya itu, sering juga kita
melihat anak sekolah yang belum cukup umur memakai kendaraan bermotor pergi
kemana-mana. Apakah orang tuanya tidak melarang? Atau malah sengaja dibiarkan
agar anaknya mau terus sekolah atau agar anaknya bisa membantu sang orang tua
dalam mencari nafkah? Membantu orang tua memang wajar dan kewajiban, tetapi
apakah harus dengan cara mengendarai motor? Karena pernah ada kasus pula yaitu
anak tak mau sekolah jika tak dibelikan motor. Hadeuh apa maunya sih? Apakah nanti
manfaatnya akan dirasakan oleh orang tua atau orang lain? Heran saya ada anak
seperti itu dan orang tua pun menyetujuinya sehingga akhirnya membelikan motor
untuk sang anak tetapi berujung maut. Karena sering sekali mengendarai motor
kemana-mana dengan kecepatan tinggi akhirnya nyawa pun melayang. Begitulah…………………
Dahulu, saat saya berbicara kasar
seperti menyebut nama-nama binatang yang ada di kebun binatang, menyebut alat kelamin
wanita atau pria dan menyebut hal lain yang tak sopan seperti tolol, goblok,
bego ataupun lainnya langsung saya dimarahi oleh orang tua. Namun sekarang saya
sering dengar dengan mudahnya anak sekolah menyebutkan kata-kata itu. Kadang saya
berpikir, mengapa seperti itu? Apakah itu yang dicontohkan oleh orang tuanya? Jangan-jangan
orang tuanya pun sering sekali menyebut kata-kata tersebut. Yah wajar saja jika
anaknya seperti itu. Ingat loh buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya hehhe.
Kalau kata ibu saya, bahasa itu tidak
beli. Iyah memang tidak beli, tetapi bukan berarti juga kita semaunya dan
seenaknya mengeluarkan kata-kata apalagi yang tidak sopan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar