apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Rabu, 27 April 2016

tidak beli tetapi tak semaunya

BAHASA TIDAK BELI BUKAN BERARTI SEMAUNYA

Jumat lalu tepatnya 22 april 2016, kebetulan ada sedikit waktu untuk olahraga renang. Walaupun saya sendiri sebenarnya tak begitu bisa renang. Namun jadwal renang selalu rutin saya lakukan setiap bulannya. Hitung-hitung olahraga air yang saya rutinkan. Manfaatnnya sudah jelas pasti ada.

Saat sudah selesai dan akan berganti pakaian, kebetulan di dalam ruang ganti bukan hanya ada saya tetapi juga ada beberapa orang lain yang menurut saya mereka masih anak sekolah. Yang saya heran dan kaget adalah mendengar ucapan kepada temannya. Entah becanda atau tidak yang pasti menurut saya tak baik juga dikatakan. Apa yang dikatakan? Dia menyebutkan beberapa nama binatang yang pastinya ada di kebun binatang. Saya jadi berpikir, “koq anak sekarang bicara seperti itu tidak dilarang orang tua atau gurunya yah? Entah dilarang atau tidak? Entah memang anak itu yang nakal?”. Saya bingung.

Bukan hanya itu, sering juga kita melihat anak sekolah yang belum cukup umur memakai kendaraan bermotor pergi kemana-mana. Apakah orang tuanya tidak melarang? Atau malah sengaja dibiarkan agar anaknya mau terus sekolah atau agar anaknya bisa membantu sang orang tua dalam mencari nafkah? Membantu orang tua memang wajar dan kewajiban, tetapi apakah harus dengan cara mengendarai motor? Karena pernah ada kasus pula yaitu anak tak mau sekolah jika tak dibelikan motor. Hadeuh apa maunya sih? Apakah nanti manfaatnya akan dirasakan oleh orang tua atau orang lain? Heran saya ada anak seperti itu dan orang tua pun menyetujuinya sehingga akhirnya membelikan motor untuk sang anak tetapi berujung maut. Karena sering sekali mengendarai motor kemana-mana dengan kecepatan tinggi akhirnya nyawa pun melayang. Begitulah…………………

Dahulu, saat saya berbicara kasar seperti menyebut nama-nama binatang yang ada di kebun binatang, menyebut alat kelamin wanita atau pria dan menyebut hal lain yang tak sopan seperti tolol, goblok, bego ataupun lainnya langsung saya dimarahi oleh orang tua. Namun sekarang saya sering dengar dengan mudahnya anak sekolah menyebutkan kata-kata itu. Kadang saya berpikir, mengapa seperti itu? Apakah itu yang dicontohkan oleh orang tuanya? Jangan-jangan orang tuanya pun sering sekali menyebut kata-kata tersebut. Yah wajar saja jika anaknya seperti itu. Ingat loh buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya hehhe.


Kalau kata ibu saya, bahasa itu tidak beli. Iyah memang tidak beli, tetapi bukan berarti juga kita semaunya dan seenaknya mengeluarkan kata-kata apalagi yang tidak sopan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar