apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Sabtu, 09 Juni 2018

menikah


MENIKAH

Kata ibu, “Menikah itu sekali seumur hidup”. Jadi, pilih dipilih lah. Seleksi? Mengapa tidak?

Buat gue pribadi, “Menikah itu untuk bahagia”. Kenapa? Karena saat kita di akhirat ga ada yang bisa jamin kehidupan disana akan bagaimana? Jadi kalau di dunia tidak bahagia alias sengsara apa yakin di akhirat bakalan senang? Belum tentu kan?

Soal kebahagiaan itu kembali pada pribadi masing-masing. Kenapa? Karena sesungguhnya hanya diri sendirilah yang tahu tentang kebahagiaan dan apa yang membuat bahagia.

Bersyukurlah buat kalian yang sudah menikah di usia yang memang seharusnya sudah menikah. Namun jangan menyinyir mereka yang belum menikah di usia yang matang apalagi ngompor-ngomporin. Karena sesungguhnya hal tersebut bukan inginnya mereka. Ingat semua sudah dituliskan didalam lauh mafuzh.

Mau berkeinginan keras menikah di usia sekian tahun pun jika Allah SWT belum mengijinkan maka hal itu tidak akan terjadi. Itulah yang terjadi pada orang yang belum menikah.

Gue pribadi gak mau pasang target soal itu, karena khawatir tidak sesuai dengan target dan akhirnya kecewa. Sekarang cukup pasrah dan ikhlas saja. Yakin saja Allah SWT akan beri yang terbaik diwaktu dan saat yang terbaik pula. Yah kalau jodohnya gak bertemu di dunia mungkin akan bertemu diakhirat.

Menikah memang hanya sehari bahkan akad nikah tak sampai satu jam. Namun perjalanan kehidupan panjang akan dilalui selama kita hidup yang disebut dengan rumah tangga. Maka dari itu syukur-syukur kalau pernikahan itu sekali seumur hidup.

Terkadang banyak orang yang beranggapan bahwa seseorang yang belum menikah di usia yang matang karena menginginkan pasangan yang begini begitu yang mungkin terlalu tinggi untuk dicapai bahkan hampir menginginkan pasangan yang sempurna sedangkan didunia ini tak ada yang sempurna.

Ingat yah, bukan soal ingin pasangan yang begini dan begitu. Toh dalam islam juga ada syarat pasangan untuk menikah atau dinikahi. Terutama soal agama. Karena BERAGAMA BELUM TENTU BERIMAN, ingat loh masih ada agama lain di dunia ini selain islam dan mereka juga disebut beragama. Tapi apakah beragama pasti beriman? Jawab dalam hati masing-masing saja. BERIMAN PUN BELUM TENTU BERTAKWA? Ingat loh arti takwa itu apa? Menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Jadi kalau ada yang beragama islam dan beriman namun ia tidak menjalankan perintah agama islam maka bisa dikatakan bahwa ia tidak bertakwa. Itu persepsi gue yah.

Pasangan seorang lelaki akan menjadi imam untuk pasangan wanitanya. Begitupun pasangan wanita maka akan menjadi makmum untuk pasangan lelakinya. Bagaimana sang lelaki dapat menjadi imam untuk keluarga dan dalam rumah tangganya, jika sang lelaki tak dapat menjadi imam dalam shalat berjamaah.

SEBELUM MENJADI IMAM KELUARGA / RUMAH TANGGA ADA BAIKNYA MENJADI IMAM DALAM SHALAT BERJAMAAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar