BIAYA SENDIRI
Sekolah, belajar atau kuliah dengan
biaya sendiri pastinya akan terasa berbeda dengan biaya yang dikeluarkan oleh
orang lain sekalipun itu orang tua sendiri. Itulah yang saya rasakan. Terasa sekali
bayar uang kuliah dengan biaya sendiri uang hasil bekerja. Yang biasanya uang
itu dipakai untuk belanja tetapi karena sedang kuliah mau tak mau harus
disisihkan untuk membayar biaya selama perkuliahan. Bersyukurnya uang kuliah
tersebut bisa dicicil setiap bulannya.
Karena hal tersebut rasanya sangat sayang
sekali jika tak mengikuti perkuliahan walaupun hanya satu kali. Sudah bayar
kemudian tidak mengikuti perkuliahan. Rugi sekali rasanya. Lalu apa yang kita
dapatkan dari apa yang sudah dibayar? Kalau soal lulus atau ijazah saya rasa
pasti akan mendapatkannya diakhir nanti. Tapi cukupkah hanya itu saja yang kita
dapat? Apa bedanya kita dengan membeli ijazah? Walaupun mungkin sekarang ini
masih ada praktik pembelian ijazah namun apa artinya jika isinya tak ada? Dalam
arti tak pernah kuliah tahu-tahu punya ijazah bergelar. Diragukan sekali
rasanya.
Bukan hanya itu, saat sedang proses
skripsi dan membutuhkan banyak referensi beberapa buku yang harus dibeli. Terasa
sekali saat harus membeli buku memakai uang sendiri. Yang membuat saya harus
memilah milih buku mana yang memang benar-benar dibutuhkan. Tidak seperti saat
kuliah diploma dahulu, tanpa berpikir apakah isi buku tersebut akan dipakai
atau tidak? Langsung saja saya beli buku tersebut, tanpa berpikir pula berapa
biaya harga buku itu. Karena saat itu yang bayar adalah orang tua. Bayangkan seingat
saya dahulu saat menyusun tugas akhir sewaktu kuliah diploma, rasanya hampir
setiap minggu saya pergi ke toko buku untuk mencari sumber referensi yang
dibutuhkan dengan biaya yang dikeluarkan sekitar lima ratus ribu. Bayangkan saja
jika setiap minggu biaya untuk membeli buku sebesar itu, bagaimana biaya dalam
satu bulan? Mengingat hal tersebut, saya jadi kasihan dengan orang tua sendiri
terutama jika seandainya saya gagal dalam perkuliahan. Walaupun biaya tersebut sudah
disiapkan oleh orang tua, tetapi saya berpikir dari mana uang tersebut? Apakah memang
sudah sengaja dikumpulkan untuk persiapan saya membeli buku? Karena jumlah
biaya tersebut dalam sebulan bisa saja hampir sebagian atau pun satu bulan
gaji.
Maka dari itu, saat ini saya merasa malu
jika harus meminta juga untuk biaya perkuliahan strata satu. Sudah tidak bisa
memberi, minimal tidak meminta juga. Punya atau tidaknya uang, usahakan tak
meminta terutama kepada orang tua. Yang pasti biaya perkuliahan dengan biaya
sendiri itu lebih terasa nikmatnya maka dari itu jika mau berbuat macam-macam
pun seperti bolos, saya jadi pikir-pikir berulang kali walaupun hanya sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar