HUJAN-HUJANAN
Sering sekali bapak
mengantar dan menjemputku. Dalam keadaan apapun selama ia masih merasa sanggup
maka akan dilakukannya. Sakit sekalipun terkadang ia tetap mengantar dan
menjemput saya. Termasuk ketika cuaca tak mendukung. Saat hujan lebat dan besar
pun ia tetap mengantar saya bekerja di malam hari menggunakan motornya.
Begitulah saat beberapa
waktu lalu jika tak salah selasa malam 24 mei 2016 hujan sangat besar dan lebat
sekali dan saat itu pun saya harus pergi bekerja dinas malam. Maka dengan jas
hujan dan motornya bapak tetap mengantar saya. Jalanan sudah banjir dan penglihatan
sudah terhalang dengan rintik hujan ditambah suasana gelap hanya lampu sorot
dari motor karena kebetulan lampu jalan mati. Diperjalanan saya tak tenang
karena khawatir terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Hingga akhirnya sampailah
saya di rumah sakit. Walaupun pakai jas hujan tetap saja pakaian saya basah
karena lebatnya hujan. Alhamdulillahnya setelah itu hujan tak begitu lebat
seperti awal. Alhamdulillah juga bapak baik-baik saja sampai di rumah.
Saya merasa sangat
beruntung mempunyai orang tua seperti bapak yang selalu setia menunggu,
mengantar dan menjemput saya. Sungguh sebenarnya saya terkadang merasa tak enak
dengannya dan secara lisan memang saya tak pernah memintanya untuk diantar
jemput. Namun keadaanlah yang membuat seperti ini. Sekalipun saya mempunyai
motor, saya tak yakin juga diijinkan membawanya dimalam hari. Jadi mau
bagaimana lagi? Jika tak diantar atau dijemput bagaimana saya pulang atau pergi
untuk hal yang penting jika kondisinya sudah malam?
Bukan hanya untuk
bekerja diantar dan jemput. Saat saya kuliah pun bapak masih mengantar saya
berangkat. Walaupun tidak dijemput. Padahal saat berangkat sebenarnya saya
masih bisa sendiri memakai angkutan umum. Namun terkadang sebelum saya siap
bapak telah siap terlebih dahulu untuk mengantar saya. Saya pun terkadang
berpikir tidak akan diantar namun ternyata salah. Karena ternyata bapak telah
didepan dengan motornya.
Subhanallah jujur dari
kecil saat saya masih sekolah menengah hingga sekarang saya bekerja dan kuliah
lagi bapak masih dengan setia mengantar jemput. Saya yakin mungkin tak semua
ayah seperti itu. Karena cerita teman, selama ia sekolah atau selama ini ia
hanya pernah diantar dan jemput sebanyak dua kali itupun saat masih kanak-kanak
dan selebihnya tak pernah lagi. Saat saya mengetahui itu saya merasa sangat
beruntung mempunyai bapak yang amat sangat sayang terhadap anaknya entah karena
saya anak perempuan satu-satunya atau bukan. Namun saya rasa itu bukanlah satu-satunya
alasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar