apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Kamis, 24 November 2016

ibunya mana

IBUNYA YANG MANA?

Entah ini pernah terjadi atau tidak, tetapi hal ini berkeliaran di benak saya. Entah dari mana saya dapatkan pemikiran ini. Entah pengaruh apa sehingga muncul pemikiran seperti ini. Entah pemikiran ini hanya sebuah lelucon dan berlebihan atau tidak. Entah kalian mau mengatakan saya terlalu berlebihan dan terlalu berpikir jauh, itu terserah kalian.
Begini, jika benih berasal dari Ny. A dan Tn. B namun kemudian yang hamil/mengandung hingga melahirkan adalah Ny. C, maka pertanyaan yang sedang bekecamuk dipikiran saya adalah siapakah ibu kandung bayinya nanti?
Bukan hal yang tak mungkin jika hal tersebut akan terjadi. Semakin canggihnya teknologi kedokteran dan kesehatan serta inginnya seseorang memiliki anak yang berasal dari dirinya sendiri dan bukan adopsi, maka saya rasa hal tersebut bisa saja terjadi sekalipun kemungkinan biayanya mahal.
Istilah awamnya mungkin pinjam rahim, namun tetap berasal dari benih pasangan suami istri dan antara Ny. C dengan Tn. B tidak berhubungan seksual. Namun benih dari Tn. B dan yang hamil adalah Ny. C.
Bukan hanya pertanyaan siapa ibunya si bayi yang berkecamuk dalam pikiran saya. Namun bagaimana hukumnya dari sudut pandang medis dan agama dalam hal ini islam?
Jika pengertian ibu menurut kamus bahasa Indonesia yang saya baca adalah perempuan yang melahirkan, lalu bagaimana dengan benih yang berasal dari Ny. A?
Bagaimana dengan akte lahir si anak nanti? Tak mungkin rasanya akan ada nama dua ibu pada akte tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar