231214
KELAKUAN
Kesaaaaal dan benci rasanya saat
ini. Kenapa gitu??? Yah ada dua orang senior (menurut saya) meminta saya masuk
untuk menggantikannya. Yah karena posisi saya saat ini masih cuti tahunan dan
mungkin mereka tau kalo saya free alias ga ada kerjaan plus single pula (ini
nih yang kadang bikin kesel) padahal belum tentu seorang single itu free dan ga
ada kerjaan yang bisa saja kerjaannya lebih banyak dari yang tidak single.
Dan keduanya saya tolak. Karena
saya memang tak mau cuti saya diganggu dengan urusan pekerjaan rumah sakit
kecuali ada pekerjaan lain yang tidak berkaitan dengan profesi perawat dan
memang sudah ada rencana lain (biasa anak muda hehehe).
Bukan masalah tidak mau
menggantikan atau gimana. Saya bisa saja mau menggantikan saat dia benar-benar
butuh. Tapi akankah timbal baliknya sama seperti itu. Maksudnya apakah dia bisa
dan mau menggantikan saya ketika saya benar-benar membutuhkan pengganti saya?
Itulah yang saya ragukan dan sama sekali tidak yakin walaupun dia mengiyakan
permintaan saya itu. Karena bisa saja dia mengiyakan permintaan saya namun yang
sebenernya menggantikan saya bukanlah dia melainkan orang lain lagi. Jujur saya
tidak suka dengan hal itu. Kalo memang tidak sanggup ya sudah tidak perlu
menjanjikan apapun.
Ada lagi seseorang yang tidak mau
masuk pagi. Dengan alasan ini dan itu. Dan pasti selalu mencari tukeran jika
dijadwalkan pagi. Tidak bisa tukeran sore yah tukeran malam pun dilakoni karena
sangat tidak maunya masuk pagi. Yah kalo ditanya alasan pasti karena keluarga,
suami atau anak. Hm....................
Ada juga yang setiap dijadwalkan
malam hampir selalu mencari orang untuk menggantikannya. Dengan alasan yang
saya tahu tidak boleh oleh suami (huft ini nih yang bikin kesel lagi).
Terkadang melihat fenomena seperti
itu saya jadi berpikir. Berpikir kapan saya bisa menolak semua itu dengan
alasan orang lain. Orang lain? Yah suami maksudnya. Karena rata-rata alasan
mereka tukeran jadwal atau tidak bisa masuk sehingga digantikan oleh orang lain
adalah KELUARGA, ANAK, ataupun SUAMI. Apakah yang punya keluarga hanya mereka
yang sudah bersuami dan beranak sajakah? Lalu gimana buat yang masih single?
Apakah yang masih single karena belum bersuami atau beranak dianggap tidak
punya keluarga? Ini nih yang bikin kesel.
Ini juga yang terkadang membuat
saya ingin menikah tapi sangat disayangkan juga jika alasan saya menikah
hanyalah untuk ini. Hanya sebagai alasan jika diminta untuk menggantikan orang
lain. Huft hanya sebagai loncatan donk......
Sempat terbersit sedikit hal yang
menurut saya ekstrim yaitu jaga dari pagi sampai pagi lagi bahkan mungkin
lebih. Yah maksudnya saya jaga pagi, sore dan malam bahkan mungkin lanjut pagi
lagi hanya untuk memenuhi mereka yang meminta saya menggantikannya. Pengen
rasanya tau reaksi mereka yang meminta saya menggantikannya seperti apa? Tapi
jika dipikir-pikir lagi bisa saja kesalahan tetap pada diri saya. Seandainya
setelah jaga 24 jam bahkan lebih dan saya ambruk sehingga tidak bisa mengikuti
jadwal dinas saya seharusnya, apakah mereka yang meminta saya menggantikannya
akan bersedia menggantikan jadwal saya tersebut? Belum tentu kan. Dan apakah
mereka juga akan peduli terhadap ambruknya saya? Belum tentu juga. Dan bisa
saja saya yang akan disalahkan oleh bos bahkan juga oleh mereka yang meminta
menggantikannya kepada saya. Kenapa gitu? Yah pertanyaan simple, kenapa mau
menerima penggantian tersebut dengan tidak memikirkan kondisi diri sendiri?
Tetap biar gimana pun saya yang akan tetap bersalah rasanya. Jadi ya sudah gitu
deh fenomena yang ada.
Belum lagi tanggung jawab
menggantikan orang lain jika orang yang saya gantikan adalah seorang senior
yang memiliki peran penting dalam jadwal tersebut (itu menurut saya loh). Yah
seharusnya langsunglah tanggung jawab orang tersebut kepada saya karena saya
menggantikannya bukan kepada orang lain lagi. Tapi tidak pada kenyataannya.
Maksudnya gimana? Pikir sendiri akh.
Emang salah yah kalo gue libur?
Emang salah kalo gue cuti? Bukan kah itu semua hak gue? Dan apakah gue libur
dan cuti itu mengganggu rumah sakit atau orang lain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar