apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Senin, 22 Mei 2017

kelakuan

231214
KELAKUAN

Kesaaaaal dan benci rasanya saat ini. Kenapa gitu??? Yah ada dua orang senior (menurut saya) meminta saya masuk untuk menggantikannya. Yah karena posisi saya saat ini masih cuti tahunan dan mungkin mereka tau kalo saya free alias ga ada kerjaan plus single pula (ini nih yang kadang bikin kesel) padahal belum tentu seorang single itu free dan ga ada kerjaan yang bisa saja kerjaannya lebih banyak dari yang tidak single.

Dan keduanya saya tolak. Karena saya memang tak mau cuti saya diganggu dengan urusan pekerjaan rumah sakit kecuali ada pekerjaan lain yang tidak berkaitan dengan profesi perawat dan memang sudah ada rencana lain (biasa anak muda hehehe).

Bukan masalah tidak mau menggantikan atau gimana. Saya bisa saja mau menggantikan saat dia benar-benar butuh. Tapi akankah timbal baliknya sama seperti itu. Maksudnya apakah dia bisa dan mau menggantikan saya ketika saya benar-benar membutuhkan pengganti saya? Itulah yang saya ragukan dan sama sekali tidak yakin walaupun dia mengiyakan permintaan saya itu. Karena bisa saja dia mengiyakan permintaan saya namun yang sebenernya menggantikan saya bukanlah dia melainkan orang lain lagi. Jujur saya tidak suka dengan hal itu. Kalo memang tidak sanggup ya sudah tidak perlu menjanjikan apapun.

Ada lagi seseorang yang tidak mau masuk pagi. Dengan alasan ini dan itu. Dan pasti selalu mencari tukeran jika dijadwalkan pagi. Tidak bisa tukeran sore yah tukeran malam pun dilakoni karena sangat tidak maunya masuk pagi. Yah kalo ditanya alasan pasti karena keluarga, suami atau anak. Hm....................

Ada juga yang setiap dijadwalkan malam hampir selalu mencari orang untuk menggantikannya. Dengan alasan yang saya tahu tidak boleh oleh suami (huft ini nih yang bikin kesel lagi).

Terkadang melihat fenomena seperti itu saya jadi berpikir. Berpikir kapan saya bisa menolak semua itu dengan alasan orang lain. Orang lain? Yah suami maksudnya. Karena rata-rata alasan mereka tukeran jadwal atau tidak bisa masuk sehingga digantikan oleh orang lain adalah KELUARGA, ANAK, ataupun SUAMI. Apakah yang punya keluarga hanya mereka yang sudah bersuami dan beranak sajakah? Lalu gimana buat yang masih single? Apakah yang masih single karena belum bersuami atau beranak dianggap tidak punya keluarga? Ini nih yang bikin kesel.

Ini juga yang terkadang membuat saya ingin menikah tapi sangat disayangkan juga jika alasan saya menikah hanyalah untuk ini. Hanya sebagai alasan jika diminta untuk menggantikan orang lain. Huft hanya sebagai loncatan donk......

Sempat terbersit sedikit hal yang menurut saya ekstrim yaitu jaga dari pagi sampai pagi lagi bahkan mungkin lebih. Yah maksudnya saya jaga pagi, sore dan malam bahkan mungkin lanjut pagi lagi hanya untuk memenuhi mereka yang meminta saya menggantikannya. Pengen rasanya tau reaksi mereka yang meminta saya menggantikannya seperti apa? Tapi jika dipikir-pikir lagi bisa saja kesalahan tetap pada diri saya. Seandainya setelah jaga 24 jam bahkan lebih dan saya ambruk sehingga tidak bisa mengikuti jadwal dinas saya seharusnya, apakah mereka yang meminta saya menggantikannya akan bersedia menggantikan jadwal saya tersebut? Belum tentu kan. Dan apakah mereka juga akan peduli terhadap ambruknya saya? Belum tentu juga. Dan bisa saja saya yang akan disalahkan oleh bos bahkan juga oleh mereka yang meminta menggantikannya kepada saya. Kenapa gitu? Yah pertanyaan simple, kenapa mau menerima penggantian tersebut dengan tidak memikirkan kondisi diri sendiri? Tetap biar gimana pun saya yang akan tetap bersalah rasanya. Jadi ya sudah gitu deh fenomena yang ada.

Belum lagi tanggung jawab menggantikan orang lain jika orang yang saya gantikan adalah seorang senior yang memiliki peran penting dalam jadwal tersebut (itu menurut saya loh). Yah seharusnya langsunglah tanggung jawab orang tersebut kepada saya karena saya menggantikannya bukan kepada orang lain lagi. Tapi tidak pada kenyataannya. Maksudnya gimana? Pikir sendiri akh.


Emang salah yah kalo gue libur? Emang salah kalo gue cuti? Bukan kah itu semua hak gue? Dan apakah gue libur dan cuti itu mengganggu rumah sakit atau orang lain?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar