apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Minggu, 25 Maret 2018

penulis



UNTUKMU SANG PENULIS

Sebenarnya saya sendiripun bingung mau menulis apa? Ini selalu terjadi setiap kali akan menulis. Ditambah pula pikiran bercabang-cabang. Salah satunya karena skripsi. Sidang proposal sudah, tetapi revisi tidak selesai. Setiap konsultasi pasti selalu ada saja yang dicoret. Titik, koma dan tanda baca lainnya yang sering dicoret. Ada yang seharusnya dipisah ada juga yang seharusnya digabung. Belum lagi teori lainnya yang harus ada untuk memperkuatkan skripsi tersebut. Memang lebih baik saat konsultasi banyak coretan daripada tak ada coretan sama sekali. Itu juga pertanda bahwa apa yang kita buat dibaca oleh sang dosen pembimbing.

Soal menulis, yang pasti menulis biasa dengan skripsi berbeda. Dimana letak perbedaannya? Salah satunya menurut saya, jika menulis biasa bisa dengan sesuka hati tetapi jika skripsi tak bisa seperti itu. Semua harus ada dasarnya atau teorinya darimana? Bahkan bukti-bukti sumbernya pun harus ada dan dicantumkan. Jadi, mengingat menulis biasa tak seperti menulis skripsi maka ayolah kita coba untuk menulis biasa saja. Menulis sesuka hati yang berarti tulisan tersebut terserah kita tetapi tetap tidak melanggar norma yang ada juga tidak menyinggung SARA apalagi sampai melecehkan negara.

Saya jadi teringat pertama kali mulai menulis. Saat itu tepatnya setelah lulus kuliah dan sudah bekerja, kemudian melihat laptop menganggur. Karena biasanya sang laptop selalu saya pakai untuk mengerjakan tugas kampus. Namun karena sudah lulus dan tak ada tugas, maka laptop tak saya gunakan untuk hal itu? Paling-paling lebih saya gunakan untuk menonton video ataupun edit-edit foto sebisanya. Tetapi koq rasanya monoton yah. Maka dari itu, saat itu saya coba untuk menulis kebetulan juga ada beberapa hal yang terlewat dibenak saya yang bisa saya jadikan tulisan karena saat itu sedang mengingat masa lalu yaitu saat masih sekolah. Nah itulah yang saya tuangkan dalam tulisan. Akh ingat tulisan itu, apakah masih ada atau tidak yah? Karena sepertinya tak tersisa di laptop saya. Setelah kemarin rusak. Entahlah saya sempat mempostingnya di blog atau tidak? Seingat saya judul tulisannya adalah ISENG.

Setelah itu, tulisan tak langsung saya posting. Saya juga lupa mulai aktif lagi ngeblog kapan? Karena sebenarnya saya punya blog dari saat kuliah. Mengingat saat itu pembuatan blog masuk kedalam mata kuliah komputer. Jadi saat itu hanya punya saja namun kosong. Hanya ada beberapa tulisan dan itupun milik orang lain yang saya copy. Yang pasti saya mulai mencoba ngeblog dengan memposting tulisan-tulisan buku dan beberapa hal tentang karate. Setelah itu saya share di grup karate. Itupun jika saya tak salah ingat karena saya juga sempat membiarkan blog begitu saja hingga akhirnya saya ngeblog kembali.

Entah sejak kapan juga saya mulai agak sering menulis. Namun sayangnya tak semua tulisan saya posting diblog. Paling dari semua tulisan hanya satu atau dua saja yang saya posting. Yang saya rasa aman untuk diposting, dalam arti kemungkinan tidak menimbulkan prokontra. Karena saat itu saya sendiri masih takut dalam menulis. Takut menyinggung orang lain kalau-kalau postingan saya itu ada yang baca. Saat itu saya hanya mengecek blog kurang lebih satu atau dua bulan sekali. Kadang cek sambil posting, kadang hanya cek saja dan ganti-ganti desain dan kadang juga tak diapa-apakan.

Saat saya mulai kuliah lagi, saya berpikir tak akan bisa menulis. Karena pasti banyak tugas yang akan menyita waktu. Namun semua itu salah. Malah dari kuliah itulah saya mendapatkan banyak hal yang bisa saya tuangkan dalam tulisan. Tentang dosen, kampus dan teman-teman kuliah. Dimana saat itu hamper setiap perkuliahan hanya ada beberapa mahasiswa yang hadir dari total 25 mahasiswa yang terdaftar dalam absensi. Karena kesal itulah maka saya tuangkan dalam tulisan. Kemudian iseng-iseng saya berikan ke teman dan responnya positif. Bahkan jika saya tak salah ingat ia mengatakan “kenapa gak coba jadi penulis aja?”. Dari itulah saya mulai agak semangat untuk menulis. Karena manfaatnya pun saya rasakan terutama untuk diri sendiri.

Pernah beberapa kali coba ikut kursus menulis dan mencoba mengikuti lomba kepenulisan, namun sayangnya hampir semua gagal. Pernah juga mengirimkan naskah ke salah satu penerbit, namun hingga sekarang tak ada kabar. Yah sudah mau bagaimana lagi? Itu artinya saya masih harus banyak belajar. Walaupun menulis dalam hal ini tak seribet menyusun skripsi tetapi tak bisa sembarangan pula. Karena sang penerbit pun pasti banyak berpikir apakah tulisan ini layak untuk diterbitkan dan kemudian akan banyak yang beli atau tidak? Jangan sampai juga hanya karena kita, sang penerbit mengalami banyak kerugian bahkan bangkrut. Itu juga akan berimbas kepada kita. Hanya terkadang ada rasa iri ketika melihat seseorang berhasil menerbitkan sebuah buku dan berjejer di toko buku. Yah saya hanya bisa sampai antologi saja. Itupun dijual online dan tidak terdapat di toko buku manapun kemudian juga terbatas. Sesuatu juga sih jika barang hanya ada di online.

Kembali soal menulis yang pasti banyak manfaatnya terutama untuk diri sendiri. Salah satunya, dengan menulis saya jadi tak lupa dengan apa yang ada dipikiran. Dengan menulis juga perasaan menjadi lebih lega. Apalagi jika sedang kesal, bingung, galau, gundah gelana dan perasaan lainnya. Saat sedang kesal, kita bisa menuangkan kekesalan tersebut didalam tulisan. Begitu juga saat sedang bingung, galau, dan cemas dapat kita tuangkan juga dalam tulisan. Daripada bingung mau cerita tetapi tidak tahu kepada siapa? Yah lebih baik menulis saja. Ingat loh terkadang cerita kepada orang lain malah akan membuat kita bertambah masalah. Apalagi jika orang tersebut menceritakan lagi kepada orang lain.

Selain bermanfaat untuk sendiri, menulis sudah pasti bermanfaat untuk orang lain yang membacanya. Apalagi jika kita menulis sesuatu hal yang penting dan perlu orang lain ketahui. Wah bisa-bisa menulis jadi menjadi pahala dan berkah. Yang pasti banyak hal yang didapat dari menulis. Banyak juga penulis best seller di luar sana yang menjadi kaya karena menulis. Yang pasti buku-bukunya laku di pasaran karena tulisannya itu.

Saat tak suka dengan orang lain atau dengan sesuatu hal dan takut orang tersebut mengetahuinya, tetapi ingin rasanya kita tuangkan yah tulis saja tentang ketidaksukaan itu. Tetapi tetap dengan aturan yang baik yaitu salah satunya tidak boleh menyinggung SARA. Yang pasti banyak hal yang dapat ditulis. Agak aneh memang jika tak bisa menulis dengan alasan tak ada ide. Walaupun saya sendiri pun sering mengalaminya. Namun selalu saya sangkal. Karena saya berpikir sebenarnya ide itu selalu ada selama kita masih hidup dan masih beraktivitas. Karena dari setiap aktivitas yang kita lakukan pasti ada sesuatu hal yang dapat dijadikan tulisan. Entah akan menarik ataupun tidak? Itu urusan belakangan deh. Sama halnya dengan menulis diary. Dimana yang saya ketahui, diary berisi curahan hati seseorang ataupun kegiatan sehari-hari yang menarik dan dituangkan dalam tulisan. Itu juga yang pernah saya lakukan dahulu saat masih sekolah. Sempat sering menulis diary hingga ada beberapa buku diary yang masih tersimpan di lemari kamar.

Tulislah apa yang kau rasakan. Tulis apa yang kau pikirkan. Ide itu pasti selalu ada. Ingat loh hampir setiap hari kita selalu menulis pesan via sms ataupun whatsapp dan bbm. Jika tak salah, saat perkuliahan ada kata-kata seperti ini “tulislah yang kau lakukan, lakukan yang kau tulis”.

Jujur saja, kelemahan saya adalah tak bisa menulis banyak jika bukan di depan laptop. Walaupun banyak yang mengatakan menulis bisa dimana saja? Namun tidak bagi saya. Entah bagaimana, yang pasti jika sudah didepan laptop dengan tenang hening dan sendiri, ide yang saya pikir tak ada bisa tiba-tiba muncul dan seperti jari-jari saya mempunyai mata, dia dengan asyiknya menekan keyboard laptop. Maka dari itu saya sempat vakum dari blog beberapa waktu dikarenakan laptop saya rusak. Walaupun meminjam laptop orang lain, tetap saja tak bisa menulis. Mungkin juga karena bukan milik sendiri jadi beda rasanya. Kekurangan saya juga adalah agak susah menulis dengan tema yang ditentukan. Membutuhkan waktu yang cukup. Walaupun tak dijamin dengan hasil yang ada. Karena lebih enak jika menulis dengan apa yang ada dipikiran dan dirasakan hati. Namun tetap diusahakan menulis dengan tema tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar