apurus rinufa

tulisan sebagai pengingat terutama untuk diri sendiri dan bukan bermaksud untuk menggurui atau apapun. sekedar share dan eksplor saja. maaf jika tak berkenan. trima kasih.

Minggu, 25 Maret 2018

sehat itu murah 2



SEHAT ITU MURAH, SAKIT YANG MAHAL

Seringkali terkadang kita mendengar perkataan seperti ini “sehat itu mahal” namun menurut saya bukan sehatlah yang sesungguhnya mahal tetapi sakitlah yang ternyata mahal. Mengapa? Cobalah renungkan jika diri kita diberi sakit oleh Tuhan Yang Maha Kuasa maka berapa banyak biaya yang harus kita keluarkan untuk menghilangkan sakit tersebut. Sekalipun misalnya kita memakai suatu jenis jaminan kesehatan yang ada dan mungkin juga difasilitasi oleh pemerintah. Namun apakah untuk biaya lainnya tak membutuhkan rupiah. Misalnya untuk transportasi menuju pelayanan kesehatan pastinya membutuhkan rupiah bukan. Apalagi jika jarak antara tempat tinggal dengan pusat pelayanan kesehatan yang lengkap itu jauh. Seperti misal kita berdiam di daerah pedalaman dan harus ke pusat pelayanan kesehatan yang lokasinya berada di kota. Selain membutuhkan waktu berjam-jam untuk mencapai ke pusat pelayanan kesehatan tersebut tentunya juga membutuhkan biaya untuk transportasinya. Karena ada beberapa alasan mengapa seseorang enggan datang ke pusat pelayanan kesehatan sekalipun biaya pengobatan sudah digratiskan oleh pemerintah adalah karena jarak tempat tinggal mereka yang jauh dari tempat pelayanan kesehatan sehingga pula membutuhkan biaya untuk sampai ke tempat pelayanan kesehatan tersebut semisal rumah sakit daerah. Belum lagi biaya yang lainnya yang mungkin bukan hanya untuk ongkos saja. Maka dari itulah menurut saya “sakit yang mahal” bukan “sehat yang mahal”. Karena jika diri kita sehat maka tentunya kita tidak akan mengeluarkan biaya untuk pengobatan. Bahkan jika kita sehat mungkin kita malah akan bisa menghasilkan rupiah dengan bekerja salah satunya agar kesehatan yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kitapergunakan sebaik-baiknya. Dengan kata lain diri kita ini bisa lebih produktif dibanding jika kita sakit. Bukan berarti jika kita sakit maka kita tak akan produktif. Karena masih banyak orang diluar sana yang tetap produktif walaupun dirinya menderita suatu penyakit tertentu.

Kesehatan itu penting maka dari itu sudah selayaknyalah kita pertahankanlah badan kita agar selalu sehat. Karena menjaga kesehatan dapat juga merupakan bentuk rasa syukur kita atas nikmat yang telah Allah SWT karuniakan kepada hambanya yaitu nikmat sehat disamping nikmat-nikmatNya yang lain yang masih banyak lagi. Mencegah datangnya sakit sungguh tak ada salahnya. Bukankah lebih baik mencegah dari pada mengobati. Seperti hadits Habi Muhammad SAW tentang lima perkara sebelum datang lima perkara yang salah satunya adalah sehat sebelum sakit. Karena sesungguhnya tak ada seorang pun yang ingin menderita suatu penyakit. Maka dari itu berusahalah semaksimal mungkin menjaga kesehatan kita dengan cara mengikuti program-program kesehatan yang telah dicanangkan oleh pemerintah salah satunya yaitu perilaku hidup bersih dan sehat. Karena dalam program tersebut banyak kegiatan yang sangat amat bermanfaat bagi diri kita jika hal tersebut dilakukan. Salah satu indikator dari program tersebut adalah olahraga dan tidak merokok.

Mengenai rokok, pastinya sudah tak asing lagi mengenai bahaya dari rokok terhadap kesehatan yang informasinya sudah tersebar secara luas bahkan pada bungkus rokok itu sendiri pun dituliskan tentang bahaya rokok yang dapat merusak kesehatan yaitu kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin serta kematian dan masih banyak lagi kerusakan kesehatan yang disebabkan oleh rokok. Sehat dengan tidak merokok yang berarti tidak mengeluarkan uang untuk membeli rokok berarti juga kita bisa menghemat pengeluaran. Ingat loh pepatah lama “hemat pangkal kaya”. Dengan kata lain membeli rokok mungkin bisa diartikan sebagai suatu pemborosan. Karena rokok bukan hanya merusak kesehatan saja tetapi mungkin juga keuangan. Coba bayangkan jika kita merokok. Berapa rupiah yang harus kita keluarkan dalam sebulan, seminggu, sehari bahkan sejam hanya untuk rokok semata. Setelah merokok seandainya paru-paru kita rusak karena dampak nikotin yang terkandung dalam rokok, maka berapa rupiahkah yang harus kita keluarkan untuk memperbaiki paru-paru yang telah rusak itu? Sehat itu murah oleh karena itu marilah kita hindari rokok agar badan kita selalu sehat dan mungkin lebih panjang umur walaupun tentang usia hanyalah Tuhan Yang Maha Esa yang mengetahui namun apa salahnya jika kita sebagai umatNya berusaha salah satunya dengan tidak merokok.

Selain tidak merokok, olahraga pun tak kalah pentingnya dalam mendukung kesehatan kita agar tetap terjaga sehingga terhindar dari sakit. Mengapa? Dengan olahraga maka seluruh anggota tubuh kita akan bergerak dari atas kepala hingga ujung kaki sehingga peredaran darah yang ada didalam tubuh kita menjadi lancar dan tidak tersumbat. Contohnya olahraga renang, dimana saat kita renang maka kaki dan tangan kita bergerak. Bahkan tidak hanya organ tubuh yang berada diluar saja yang bekerja, namun organ tubuh kita yang didalam pun ikut bekerja pula karena saat renang pastinya kita harus mengatur pernapasan kita saat sedang melakukan gerakan-gerakan renang dan saat itulah paru-paru kita bekerja. Bukan hanya renang saja, olahraga lain pun banyak yang memiliki manfaat salah satu contohnya lagi adalah beladiri karate. Karena saat kita berlatih beladiri tersebut maka tangan dan kaki kita harus bergerak untuk berlatih memukul dan menendang serta lainnya. Bukan hanya itu otak dan paru-paru kita pun ikut bekerja. Paru-paru kita bekerja untuk mengatur pernapasan kita saat berlatih gerakan-gerakan karate tersebut. Otak kita pun bekerja untuk berpikir bagaimana melumpuhkan lawan didepan mata, bagaimana agar gerakan kita tepat sesuai sasaran dan bagaimana pula beladiri ini dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan tidak disalahgunakan. Disamping organ-organ tubuh tersebut, organ lainnya pun juga penting karena antara organ tubuh yang satu dengan organ tubuh lainnya adalah saling mendukung. Masih banyak jenis olahraga lainnya selain yang disebutkan diatas dan kita hanya tinggal memilih saja mana yang kita suka misalnya olahraga lari, bersepeda, jalan cepat ataupun jalan santai dan lainnya. Karena setiap jenis olahraga pastinya memiliki manfaat karena olahraga berarti mengolah raga ataupun tubuh kita. Olahraga bukan saja hanya bermanfaat tetapi juga murah karena kegiatan tersebutbisa dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa biaya yang harus kita keluarkan jika kita melakukannya seorang diri. Olahraga sebaiknya dilakukan sebanyak 3 kali seminggu selama 40 menit. Dengan manfaat berikut ini :
·         Membakar kalori dan mengurangi lemak tubuh
·         Meningkatkan sirkulasi darah
·         Mengurangi stress
·         Meningkatkan daya pikir
·         Meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar tak mudah sakit
·         Menyehatkan organ jantung dan organ-organ lainnya dalam tubuh
Begitu banyak manfaat berolahraga, maka dari itu rutinkanlah berolahraga agar kesehatan kita tetap terjaga dengan baik.

Selain olahraga dan tidak merokok, ada juga kegiatan sosial yang mendukung kesehatan kita salah satunya adalah donor darah. Karena banyak manfaat kesehatan yang bisa kita dapat dengan kita menjadi pendonor selain kita bisa berbagi kepada orang lain yaitu kita memberikan darah kita kepada yang membutuhkan tanpa kita harus membayarnya dengan kata lain adalah gratis. Sedangkan untuk diri kita sendiri cobalah renungkan manfaat donor darah ini:
·         Membakar kalori dan menurunkan berat badan
·         Deteksi dini kesehatan
·         Meningkatkan sel darah merah
·         Melindungi jantung
·         Memperbaiki sirkulasi darah
·         Memperbarui sel darah baru
·         Mencegah stroke
·         Menyehatkan psikologis
·         Meningkatkan kapasitas paru-paru dan ginjal
Begitu banyak manfaat donor darah bagi kesehatan. Walaupun tidak semua individu dapat melakukannya karena ada beberapa syarat yang ditentukan jika kita akan mendonorkan darah kita dan semua itu demi kebaikan dan kesehatan si calon pendonor.Saat kita memberikan darah kita kepada orang lain maka hal itu gratis dan juga bermanfaat untuk kita. Tetapi misalnya jika kita yang harus menerima darah dari orang lain maka kata “gratis” itu mungkin akan hilang. Tetapi bukan berarti darah yang telah kita donorkan itu dijual sehingga orang yang membutuhkan harus membelinya. Jangan salah arti dalam hal ini. Karena yang harus dibayar itu bukanlah darahnya tetapi pemeriksaan. Karena sebelum darah itu diberikan kepada orang yang membutuhkan atau disebut juga tranfusi maka darah itu harus dipastikan dapat diterima dengan baik oleh orang yang akan tranfusi darah dan harus pasti pula bahwa darah itu terbebas dari bibit penyakit tertentu yang dapat menular melalui darah saat tranfusi terjadi. Untuk dapat memastikan itu semua maka perlu dilakukan pemeriksaan setelah darah tersebut didonorkan oleh sang pendonor. Mungkin prinsip ini tak ada salahnya yaitu “lebih baik saya menjadi pendonor darah dari pada saya harus menerima darah” atau “lebih baik saya ditusuk oleh jarum besar selama beberapa menit dari pada saya harus ditusuk jarum beberapa hari”.

Selain hal tersebut diatas ada satu hal lagi yang cukup penting untuk mendukung kesehatan kita yaitu jaminan kesehatan yang juga diprogramkan oleh pemerintah. Salah satu yang sudah tak asing lagi adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang memang iuran atau pembayarannya setiap bulan berbeda karena tergantung dari individu yang memakainya memilih iuran yang berapa. Satu hal yang perlu diingat jangan berpikir bahwa “untuk apa saya memakai jaminan kesehatan karena sakit saja tidak sehingga jaminan tersebut rasanya tak perlu”. Seharusnya bersyukur jika kita tak diberi sakit. Berpikirlah positif, terbuka, dan luas dan jangan berpikiran sempit hanya karena kita tak sedang sakit maka tak perlu jaminan kesehatan. Sekarang cobalah berpikir seperti ini jika kita memakai BPJS Kesehatan dengan iuran misalnya Rp 50.000,- per bulan sehingga setahun sekitar Rp 600.000,- dan alhamdulilah selama satu tahun itu kita tak diberi sakit yang berarti uang tersebut ada dalam BPJS kita. Tetapi ternyata pada tahun berikutnya kita diberi sakit oleh Tuhan Yang Maha Esa dan biaya pengobatan seluruhnya adalah sekitar Rp 1.000.000,-. Jika diibaratkan BPJS adalah tabungan saat kita sakit maka tabungan kita dalam BPJS tersebut hanya adalah Rp 600.000,- lalu sisanya bagaimana? Nah dalam hal ini pentinglah adalah BPJS karena total biaya pengobatan tersebut ditanggung oleh BPJS yang kita punya tanpa mempermasalahkan sisa kekurangan tersebut.

Sehat itu murah dan sakit yang mahal. Olahraga, tidak merokok dan donor darah serta kegiatan pendukung kesehatan lainnya itu murah bahkan gratis tetapi menyehatkan. Jaminan kesehatan pun banyak macamnya sesuai kemampuan kita. Oleh karena itu baiknya marilah kita ikuti program-program yang telah pemerintah fasilitasi untuk kita seperti program perilaku hidup bersih dan sehat serta jaminan kesehatan sebagai salah satu contohnya agar terwujud masyarakat yang sehat. Kita sebagai manusia dan hamba Tuhan ingin selalu sehat bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar