SEHAT ITU MURAH, SAKIT YANG MAHAL
Seringkali terkadang kita mendengar perkataan
seperti ini “sehat itu mahal” namun menurut saya bukan sehatlah yang
sesungguhnya mahal tetapi sakitlah yang ternyata mahal. Mengapa? Cobalah
renungkan jika diri kita diberi sakit oleh Tuhan Yang Maha Kuasa maka berapa
banyak biaya yang harus kita keluarkan untuk menghilangkan sakit tersebut. Sekalipun
misalnya kita memakai suatu jenis jaminan kesehatan yang ada dan mungkin juga
difasilitasi oleh pemerintah. Namun apakah untuk biaya lainnya kita tak
membutuhkan rupiah. Misalnya untuk transportasi menuju pelayanan kesehatan
pastinya membutuhkan rupiah bukan. Apalagi jika jarak antara tempat tinggal
dengan pusat pelayanan kesehatan yang lengkap itu jauh. Seperti misal kita
berdiam di daerah pedalaman dan harus ke pusat pelayanan kesehatan yang
lokasinya berada di kota. Selain membutuhkan waktu berjam-jam untuk mencapai ke
pusat pelayanan kesehatan tersebut tentunya juga membutuhkan biaya untuk
transportasinya. Karena ada beberapa alasan mengapa seseorang enggan datang ke
pusat pelayanan kesehatan sekalipun biaya pengobatan sudah digratiskan oleh
pemerintah adalah karena jarak tempat tinggal mereka yang jauh dari tempat
pelayanan kesehatan sehingga pula membutuhkan biaya untuk sampai ke tempat
pelayanan kesehatan tersebut semisal rumah sakit daerah. Belum lagi biaya yang
lainnya yang mungkin bukan hanya untuk ongkos saja. Maka dari itulah menurut
saya “sakit yang mahal” bukan “sehat yang mahal”. Karena jika diri kita sehat
maka tentunya kita tidak akan mengeluarkan biaya untuk pengobatan. Bahkan jika
kita sehat mungkin kita malah akan bisa menghasilkan rupiah dengan bekerja
salah satunya agar kesehatan yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita
dipergunakan sebaik-baiknya. Dengan kata lain diri kita ini bisa lebih produktif
dibanding jika kita sakit. Bukan berarti jika kita sakit maka kita tak akan
produktif. Karena masih banyak orang diluar sana yang tetap produktif walaupun
dirinya menderita suatu penyakit tertentu.
Kesehatan itu penting maka pertahankanlah badan kita
agar selalu sehat. Menjaga kesehatan dapat juga merupakan bentuk rasa syukur
kita atas nikmat yang telah Allah SWT karuniakan kepada hambanya yaitu nikmat
sehat disamping nikmat-nikmatNya yang lain yang masih banyak lagi. Mencegah
datangnya sakit rasanya sungguh tak ada salahnya. Bukankah lebih baik mencegah
dari pada mengobati. Karena sesungguhnya tak ada seorang pun yang ingin
menderita suatu penyakit. Maka dari itu berusahalah semaksimal mungkin
mempertahankan kesehatan yang kita miliki dengan mencegah timbulnya sakit salah
satunya dengan berusaha melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Karena dalam
program perilaku hidup bersih dan sehat banyak kegiatan yang sangat amat
bermanfaat jika hal tersebut kita lakukan. Salah satu indikator dari program
tersebut adalah olahraga dan tidak merokok. Tentang rokok rasanya sudah tak
asing lagi tentang bahaya dari rokok tersebut selain pamflet, leaflet dan
informasi-informasi kesehatan lainnya tentang rokok sudah beredar luas dan
bahkan pada bungkus rokok itu sendiri pun dituliskan tentang bahaya rokok yang
dapat merusak kesehatan. Maka dari itu hindarilah rokok jika ingin sehat dan
mungkin lebih panjang umur walaupun tentang usia hanyalah Tuhan Yang Maha Esa
yang mengetahui namun apa salahnya jika kita sebagai umatNya berusaha salah
satunya dengan tidak merokok. Selain tidak merokok, olahraga pun tak kalah
pentingnya dalam mendukung kesehatan kita agar tetap terjaga sehingga terhindar
dari sakit. Mengapa? Dengan olahraga maka seluruh anggota tubuh kita akan bergerak
dari atas kepala hingga ujung kaki sehingga peredaran darah yang ada didalam
tubuh kita menjadi lancar dan tidak tersumbat. Contohnya olahraga renang,
dimana saat kita renang maka kaki dan tangan kita bergerak bukan. Bahkan tidak
hanya organ tubuh yang berada diluar saja yang bekerja, namun organ tubuh kita
yang didalam pun ikut bekerja pula karena saat renang pastinya kita harus
mengatur pernapasan kita saat sedang melakukan gerakan-gerakan renang tersebut dan
saat itulah paru-paru kita bekerja.Bukan hanya renang saja, olahraga lain pun
banyak yang memiliki manfaat salah satu contohnya lagi adalah beladiri karate.
Karena saat kita berlatih beladiri tersebut maka tangan dan kaki kita harus
bergerak untuk berlatih memukul dan menendang serta lainnya. Bukan hanya itu
otak dan paru-paru kita pun ikut bekerja. Paru-paru kita bekerja untuk mengatur
pernapasan kita saat berlatih gerakan-gerakan karate tersebut. Otak kita pun
bekerja untuk berpikir bagaimana melumpuhkan lawan didepan mata, bagaimana agar
gerakan kita tepat sesuai sasaran dan bagaimana pula beladiri ini dipergunakan
dengan sebaik-baiknya dan tidak disalahgunakan. Disamping organ-organ tubuh
tersebut, organ lainnya pun juga penting karena antara organ tubuh yang satu
dengan organ tubuh lainnya adalah saling mendukung. Masih banyak jenis olahraga
lainnya selain yang disebutkan diatas dan kita hanya tinggal memilihnya saja
mana yang kita suka misal olahraga lari, bersepeda, jalan cepat ataupun jalan
santai dan lainnya. Karena setiap jenis olahraga pastinya memiliki manfaat
karena olahraga berarti mengolah raga ataupun tubuh kita. Selain olahraga dan
tidak merokok, ada juga kegiatan sosial yang mendukung kesehatan kita salah
satunya adalah donor darah. Karena banyak manfaat kesehatan yang bisa kita
dapat dengan kita menjadi pendonor selain kita bisa berbagi kepada orang lain
yaitu kita memberikan darah kita kepada yang membutuhkan tanpa kita harus
membayarnya dengan kata lain adalah gratis. Sedangkan untuk kita sendiri
cobalah renungkan manfaat donor darah ini:
·
Membakar kalori dan menurunkan berat
badan
·
Deteksi dini kesehatan
·
Meningkatkan sel darah merah
·
Melindungi jantung
·
Memperbaiki sirkulasi darah
·
Memperbarui sel darah baru
·
Mencegah stroke
·
Menyehatkan psikologis
·
Meningkatkan kapasitas paru-paru dan
ginjal
Begitu banyak manfaat donor darah bagi kesehatan.
Walaupun tidak semua individu dapat melakukannya karena ada beberapa syarat
yang ditentukan jika kita akan mendonorkan darah kita dan semua itu demi
kebaikan dan kesehatan si calon pendonor. Mungkin prinsip ini tak ada salahnya
yaitu “lebih baik saya menjadi pendonor darah dari pada saya harus menerima
darah” atau “lebih baik saya ditusuk oleh jarum besar selama beberapa menit
dari pada saya harus ditusuk jarum beberapa hari”.
Jika kita renungkan kembali tentang olahraga, tidak
merokok dan donor darah yang semuanya murah bahkan gratis. Ini berarti jelaslah
bahwa sehat itu murah. Tidak merokok sama dengan tidak mengeluarkan uang untuk
membeli rokok bukan? Tidak merokok sama dengan murah bukan? Tidak merokok
menyehatkan bukan? Dengan kata lain tidak merokok = murah = sehat. Begitulah
kiranya jika diumpamakan. Tetapi coba bayangkan jika kita merokok. Berapa
rupiah yang harus kita keluarkan dalam sebulan, seminggu, sehari bahkan sejam
hanya untuk rokok semata. Setelah merokok seandainya paru-paru kita rusak
karena dampak nikotin yang terkandung dalam rokok, maka berapa rupiahkah yang
harus kita keluarkan untuk memperbaiki paru-paru yang telah rusak itu? Begitu
pula halnya dengan olahraga dan donor darah. Saat kita memberikan darah kita
kepada orang lain maka hal itu gratis dan juga bermanfaat untuk kita. Tetapi misalnya
jika kita yang harus menerima darah dari orang lain maka kata “gratis” itu
mungkin akan hilang. Tetapi bukan berarti darah yang telah kita donorkan itu
dijual sehingga orang yang membutuhkan harus membelinya. Jangan salah arti
dalam hal ini. Karena yang harus dibayar itu bukanlah darahnya tetapi
pemeriksaan. Karena sebelum darah itu diberikan kepada orang yang membutuhkan
atau disebut juga tranfusi maka darah itu harus dipastikan dapat diterima
dengan baik oleh orang yang akan tranfusi darah dan harus pasti pula bahwa
darah itu terbebas dari bibit penyakit tertentu yang dapat menular melalui
darah saat tranfusi terjadi. Untuk dapat memastikan itu semua maka perlu
dilakukan pemeriksaan setelah darah tersebut didonorkan oleh sang pendonor.
Olahraga seperti lari, jalan cepat atau jalan santai pun murah bukan? Karena
kegiatan tersebuutbisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Tetapi dapat menyehatkan
organ jantung dan organ lainnya didalam tubuh kita.
Selain hal tersebut diatas ada satu hal lagi yang
cukup penting untuk kesehatan kita yaitu jaminan kesehatan yang juga
diprogramkan oleh pemerintah salah satu yang sudah tak asing lagi adalah Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Yang memang iuran atau
pembayarannya setiap bulan berbeda karena tergantung dari individu yang
memakainya memilih iuran yang berapa. Satu hal yang perlu diingat jangan
berpikir bahwa “untuk apa saya memakai jaminan kesehatan karena sakit saja
tidak sehingga jaminan tersebut rasanya tak perlu”. Seharusnya bersyukur jika
kita tak diberi sakit. Berpikirlah positif, terbuka, dan luas dan jangan
berpikiran sempit hanya karena kita tak sedang sakit maka tak perlu jaminan
kesehatan. Sekarang cobalah berpikir seperti ini jika kita memakai BPJS
Kesehatan dengan iuran misalnya Rp 50.000,- per bulan sehingga setahun sekitar
Rp 600.000,- dan alhamdulilah selama satu tahun itu kita tak diberi sakit yang
berarti uang tersebut ada dalam BPJS kita. Tetapi ternyata pada tahun
berikutnya kita diberi sakit oleh Tuhan Yang Maha Esa dan biaya pengobatan
seluruhnya adalah sekitar Rp 1.000.000,-. Jika diibaratkan BPJS adalah tabungan
saat kita sakit maka tabungan kita dalam BPJS tersebut hanya adalah Rp
600.000,- lalu sisanya bagaimana? Nah dalam hal ini pentinglah adalah BPJS
karena total biaya pengobatan tersebut ditanggung oleh BPJS yang kita punya
tanpa mempermasalahkan sisa kekurangan tersebut.
Sehat itu murah dan sakit yang mahal. Olahraga,
tidak merokok dan donor darah itu murah bahkan gratis tetapi menyehatkan.
Jaminan kesehatan pun banyak macamnya sesuai kemampuan kita. Oleh karena itu
baiknya marilah kita ikuti program-program yang telah pemerintah fasilitasi
untuk kita seperti program perilaku hidup bersih dan sehat serta jaminan
kesehatan sebagai salah satu contohnya agar terwujud masyarakat yang sehat.
Kita sebagai manusia dan hamba Tuhan ingin selalu sehat bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar