BELANJA ONLINE
Saya yakin tak semua orang akan
sependapat akan hal ini. Jujur saja saya adalah salah satu penyuka dan pengguna
serta pembeli barang-barang online. Namun tak semua barang online saya beli.
Tergantung dari barangnya tersebut. Berat atau tidak? Mahal atau tidak?
Biasanya saya berani beli barang online dengan harga miring yang tak sampai
jutaan. Kalaupun sampai jutaan saya tak mau langsung transfer penuh dan si
pemiliknya pun tak mau seperti itu. Maka saya percaya dengan orang tersebut.
Karena pernah saya beli barang untuk acara seminar seharga jutaan rupiah, saya
transfer downpayment kemudian saat barang itu sampai dengan diantar sendiri dan
tidak lewat jasa pengiriman. Saat diantar itu pun pelunasan belum dilakukan.
Beberapa hari setelah acara baru pembayaran lunas. Itulah yang membuat saya
tidak ragu dengan orang tersebut.
Membeli barang online memang harus
hati-hati. Lihat lagi si penjual benar-benar jualan atau sekedar menipu.
Bagaimana caranya? Biasanya saya lihat testimony orang lain yang pernah belanja
atau lihat juga upload barang-barangnya banyak atau sedikit. Kalau sedikit
hati-hati. Kalau banyak, bisa saja pertanda barang selalu produksi. Tes juga
kontaknya. Karena terkadang ia punya beberapa kontak untuk si pembeli jika
semuanya bisa di invite bolehlah tanya-tanya. Biasanya pun tidak minta
buru-buru transfer seperti orang tidak sabar. Jika sudah sering belanja di satu
tempat online dan tidak tertipu lebih baik jangan gampang pindah tempat. Jangan
karena harga miring langsung pindah tempat. Hati-hati juga dengan harga yang
tidak logis.
Pertama kali saya berani belanja online
itu dengan harga dibawah seratus ribu. Karena saya pikir toh kalaupun ditipu
tidak merasa rugi amat. Mengingat kerugian tidak terlalu besar, tidak sampai
jutaan. Karena lebih sering tidak kecewa dengan belanja online membuat saya
lebih suka belanja online. Biasanya sih yang membuat kecewa karena kita sendiri
yang tidak teliti. Sama seperti beli barang langsung pun jika tak teliti pasti
kecewa dan tidak bisa dipulangkan tanpa perjanjian. Soal kecewa, saya punya
cerita karena pernah pesan barang pecah belah dan tidak dipacking dengan benar
akhirnya saya terima barangnya sudah pecah. Langsung saja saya mengadu kepada
penjual online tersebut tanpa saya meminta ganti ternyata dengan baiknya ia
ganti sendiri dan pengiriman akan dilakukan dengan packing kayu tanpa saya
harus membayar biaya ulang hanya menambah sedikit biaya packing kayu.
Ada beberapa alasan yang membuat saya
lebih senang belanja online dibanding belanja langsung. Yang pasti menurut saya
belanja online itu lebih menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Jika belanja
online bisa kapan saja dilakukan kemudian transfer sejumlah biaya dan tunggu
barang datang, memang sih biasanya ditambah dengan biaya ongkos kirim yang
menurut saya biayanya jauh lebih murah jika dibanding belanja langsung serta
tak perlu panas-panasan atau pun kehujanan yang akhirnya membuat barang juga
rusak dan basah. Jika belanja langsung selain harus menyediakan waktu yang
mungkin tak cukup hanya beberapa jam bahkan terkadang belanja bisa seharian,
kemudian uang yang dikeluarkan belum tentu hanya untuk biaya belanja tetapi
juga untuk akomodasi seperti transport dan konsumsi, belum belanja lainnya
apalagi kalau lapar mata, belum lagi capek putar-putar cari barang yang
diinginkan yang belum tentu juga didapatkan. Kemudian jika akan dikembalikan
barang yang tidak sesuai harus dengan perjanjian dan biasanya tak boleh lebih
dari 2x24 jam. Mau mengadu pun agak susah karena saat membeli kita lihat
sendiri barangnya dan pastinya si pembeli harusnya sudah mengecek barang
tersebut. Akhirnya hanya bisa pasrah saja dengan barang yang sudah dibeli.
Itulah mengapa saya lebih senang belanja
online. Selain hal diatas, saya sendiri tak pandai dalam tawar menawar harga
maka belanja online bisa jadi salah satu solusi. Daripada terjebak dengan harga
dan susah membandingkannya.
Mau belanja online atau langsung,
sama-sama harus teliti. Bedanya kalau belanja online itu harus lebih teliti.
Teliti membaca deskripsi barang yang seperti apa dan teliti juga dengan si
penjual. Soal tipuan atau tidak, saya rasa bukan hanya belanja online yang bisa
menipu. Belanja langsung pun tak jauh dari kejahatan bukan hanya soal tipuan
bisa saja saat sedang asyik belanja tiba-tiba ada yang mencuri atau lainnya.